Perkenalan.

24 6 1
                                    

Perkenalkan namaku Syanishya Azzyura Putri, aku pindahan dari Sma surabaya, di jakarta aku tinggal dengan ibu dan ayahku.
Aku pindah kejakarta karna nenek ku yang baru saja meninggal beberapa bulan yang lalu sehingga membuatku merasa dingin bahkan bermulut pedas, tak hanya itu aku berubah menjadi sosok tertutup bahkan pembenci.

Ayahku yang bekerja sebagai pegawai disurabaya harus berhenti dan pindah ke jakarta karna katanya ayahku diutus untuk menjadi pegawai di perusahaan di jakarta. Ibuku yang bekerja ditoko sekarang sudah memutuskan untuk membangun toko sendiri dijakarta ini.
Hidup ku dan keluargaku berubah setelah beberapa bulan pindah ke jakarta.
Sepi, sunyi bahkan hampa itu yang aku rasa saat ini, tidak ada lagi kehangatan seperti dahulu disaat aku tinggal di surabaya.
Ayah yang bekerja pulang malam hingga kadang kadang tidak pulang karna lembur, ibu yang pulang malam karna sedang menjaga toko yang ramai dikunjungi pembeli.
Aku bahkan sangat benci dengan semua yang ada sekarang, jujur memang kondisi ekonomi keluargaku saat ini lebih baik bahkan amat baik.
Tetapi tidak ada satu orang pun yang bisa membuatku kembali seperti sosok anis yang dulu, yang ceria, lemah lembut bahkan yang amat manis.

Ayahku bernama anzura arsyafani putra, Ibuku bernama Ihsya Fadhilah putri.
Aku anak tunggal dari pasangan zura dan ihsya, dulu aku mempunyai seorang adik perempuan tetapi karena ayah dan ibuku tak mampu untuk membiayai operasi adikku dengan terpaksa adikku harus dirawat dirumah hingga pada akhirnya adikku tidak bisa diselamatkan.

aku tidak suka matematika tetapi aku suka bahasa indonesia.
Aku tidak suka fisika tetapi aku suka menghafal.
Aku juga tidak suka kimia tetapi aku suka menghitung.
Dulu waktu aku bersekolah di sma surabaya, aku memutuskan untuk menyendiri semenjak kakekku meninggal diwaktu aku kelas X tetapi itu masih belum menutupi seluruh sikapku yang dingin. Sekarang semuanya sudah berubah nenek yang dulu amat paling pengertian sudah meninggalkan aku untuk selamanya, jadi menurutku tak ada lagi yang perlu aku pertahankan dengan sikap manisku yang dulu.

Karate, adalah kenangan indahku bersama kakek.
Dulu aku sangat sering sekali berlatih karate dengan beliau tetapi sekarang tak ada lagi yang melatihku.
"Walaupun kau perempuan tetapi kau juga harus bisa mandiri, jika nanti ada orang yang menyakitimu kau bisa membela dirimu sendiri, karna tidak selamanya kamu mengandalkan seseorang didalam hidup kamu"
ucapan yang penuh dengan tekanan itu selalu aku ingat sampai sekarang bahkan untuk mengucapkannya lagi saja perlu penuh dengan air mata, tetapi apa yang kakekku bilang adalah benar dan aku akan selalu mengingat hal tersebut.

Dulu memasak adalah hobiku tetapi sekarang tidak lagi, nenekku yang dengan telaten melatihku agar bisa memasak. Tetapi sekarang tidak ada lagi.
Hanya ucapannya lah yang bisa aku jadikan sebuah semangat, dulu katanya

" kalau perempuan itu bisa masak, nanti nggak akan dinilai jelek sama laki laki. Terus yah kalau perempuan nggak bisa masak gimana nanti ngurus rumah tangga, mau makan apa suami kamu nanti"
ucapan terakhir yang aku dengar darinya padahal aku masih kelas XI tetapi nenekku selalu mengajarkanku untuk tumbuh menjadi orang dewasa, mandiri dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan.





"Terkadang perlu kehilangan dulu, baru kita bisa merasakan artinya sebuah luka dan artinya sebuah pengorbanan" -Syanishya Azzyura Putri-



Salam.
Nurhanisa♡

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang