1

20K 535 33
                                    

Seorang gadis yang berparas cantik sedang berdandan dikamarnya. Keluarganya mengadakan makan malam bersama dengan rekan kerja ayah dari gadis tersebut. Dengan lihai gadis tersebut berdandan dan hasilnya sangat memuaskan. Karna pada dasarnya wajah gadis itu sangat cantik dan ditambahkan olesan make up aura kecantikannya bertambah.

Tokk...Tokk...Tokk...

"Masuk aja" Ucap gadis tersebut. Dan terbuka lah pintu kamar gadis tersebut.

"Vanya, yuk kebawah temennya papah mau sampai" Ucap wanita yang sudah melahirkan gadis yang bernama vanya.

"Iya mah" ucap gadis tersebut lalu berdiri.

Nama gadis tersebut Vanya Gevindo. Nama belakang gadis tersebut diambil dari nama belakang ayahnya.

Vanya berjalan dengan anggun bersama mamahnya menuju ruang tamu. Dan terdengar mesin mobil yang baru dimatikan. Ayah vanya menyambut kedatangan rekan kerjanya dan mempersilahkan masuk. Vanya bersalaman dengan rekan kerja ayahnya, istri dan anaknya. Dan terlihat anaknya lebih tua dari vanya.

"Anakmu sudah besar dan cantik seperti mamahnya, Lex" Ucap rekan kerja Alex Gevindo.

"Mamah aja nih bran? Papahnya nggak?" Ucap Alex kepada Gibran rekan kerjanya. Dan mereka yang berada diruangan tersebut terkekeh.

"Yasudah, mari langsung ke meja makan. Udah siap hidangannya" Ucap Mela. Mamah vanya. Mereka pun berjalan bersama menuju ruang makan. Alex dan Gibran masih saja membahas soal pekerjaan.

"Vanya, nanti papah, mamah, om gibran dan tante intan mau ngomong sesuatu sama kamu dan Arel" Ucap alex. Vanya menatap papahnya penasaran. Apa yang akan dibahas nanti? Batin vanya.

Mereka berenam memakan hidangan dengan nikmat. Dan kira kira 20 menit, mereka sudah selesai memakan hidangannya. Alex, papahnya vanya menatap vanya dan naomi bergantian.

"Ekhmm" Alex berdehem.

"Papah mau sampaikan sesuatu ke kamu sayang, sama Arel" Ucap alex menatap vanya lalu berganti menatap arel. Vanya sekilas menatap arel. Seperti raut mukanya tidak menunjukan dia penasaran sama sekali, seperti sudah tau semuanya.

"Langsung aja ya, papah sama om gibran merencanakan perjodohan. Antara vanya dan arel" Ucap alex. Vanya yang mendengar langsung membulatkan matanya dan kaget bukan main.

"A-apa? Perjodohan sama-? Pah gak mungkin dong. Vanya masih normal pah" Ucap vanya.

"Tidak ada penolakan vanya. Dan minggu depan kalian sudah harus bertunangan" Tegas Alex. Vanya yang akan protes ditahan oleh mamahnya, mela. Vanya hanya pasrah. Karna alex, sama sekali tidak suka dibantah. Dia akan segan segan melakukan sesuatu, tapi itu tidak berkaitan dengan fisik.

------------

Kini vanya berada ditaman sebelah rumahnya. Dan ditemani oleh arel. Vanya menghela nafas kasar, lalu menatap arel.

"Kenapa ka arel gak nolak ka? Aku nih masih normal dan masih pengen nikah sama laki laki ka" Ucap vanya dengan campur aduk.

"Terima aja. Ini sudah jalan tuhan. Nanti juga kamu pasti bakal terima semuanya" Ucap arel. Vanya menghela nafas kasar. Arel berdiri dari duduknya lalu pergi begitu saja.

"Baru aja kelas 3 bakalan pusing mikirin ujian eh mau dijodohin sama tante tante gila kali. Ya emang si umurnya masih 30 tahun tapi beda 13 taun gila. Sama cowo si gue mau aja. Apa kata temen temen gue nanti kalo gue nikah muda yatuhan" Kesal vanya sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Vanyaaa, sini sayang" panggil mela mamah vanya. Vanya tidak menjawab namun langsung menuju mamahnya yang ternyata sedang ngobrol dengan keluarga arel di ruang santai.

"Sini sayang duduk sebelah arel" Ucap alex. Vanya mengangguk dan duduk disebelah arel. Namun itu sangat tidak nyaman bagi vanya. Sedari tadi vanya hanya diam dan sesekali membalas dengan senyuman. Vanya hanya menjawab seadanya saat orang tua arel menanyakan berbagai pertanyaan.

***

Dengan lesu vanya memasuki kelasnya. Terlihat sudah ada sahabat sahabat vanya. Semua sahabat vanya menatap vanya dengan heran. Karena tidak seperti biasa vanya lesu.

"Lo kenapa si nya?" Tanya langit.

"Tau, pagi pagi muka cantiknya udah ditekuk aja" Ucap daren.

"Yeee ditanya malah diem aja" Ucap langit.

"Udahlah sayang biarin aja masih butuh waktu" Ucap biru.

"Yaelah kalian malah bucin pagi pagi. Pergi sono hus hus" Ucap daren.

"Iri bener lo, biasanya aja lo sama jingga bucin. Kenapa gak bucin lo? Jingga mendua?" Ucap langit.

"Sekate kate lu ya! mana ada pacar gue ke gitu"

"Udah udah pagi pagi malah ribut" Ucap biru.

"Vanyaaaaa lo kenapaa siiiii?" Tanya langit sekali lagi.

"Gue lagi sebel"

"Sebel kenapa?" Tanya langit.

"Gue-''

"OH MY GOD"

"APA SI DAREN! BERISIK!" kesal langit.

"LO SAMA AJA OGEB!" Kesal daren

"Lo kenapa si ren?" Tanya biru.

"Idolaaa guee baru pulang dari Roma"

"Yaelah gitu doang, siapa si? emang ngapain di Roma?" Tanya langit kepo.

"Arelia Naomi lo kenal gak? Yang model itu loh. Cantiknyaaaa yaa tuhaann"

"Kenal" Ucap biru dan langit kompak.

"Mana sini liat, gue mau liat cantikan dia atau pacar gue" Ucap biru.

"Cantikan aku dong ayaanggg" Kesal langit. Biru terkekeh.

"Nih liat"

Sekilas vanya melihat foto yang berada di hp daren yang sedang dipegang langit. Karena kurang jelas vanya langsung merebut hp daren dari tangan langit. Seketika matanya membesar.

"Ha? Ja-jadi ka arel model?"

"Ko lo kaget si? kalian kenal? kalian pernah ketemu?" Tanya daren.

"Semalem kita makan bareng"

"WHAT?!"

"Makan berdua doang?" tanya daren

"Ya engga lah, bokap nyokap nya ka arel rekan kerjanya bokap nyokap gue jadi ya makan malem keluarga"

"Buset dah kenapa lo gak bilang gue si"

"Ya mana gue tau kalo lo ngidolain ka arel lagian gue aja baru kenal ka arel tadi malem"

"Wahh parah si parah baru kenal arelia naomi yang hot dan sexy itu oh my god"

"LEBAY" kompak vanya, biru dan langit.

Tiba tiba bell berbunyi menandakan jam pelajaran akan dimulai. Mereka yang tadinya berisik menjadi hening ketika guru masuk kedalam kelas.

Vanya sedikit tidak fokus. Karena dari semalam ia hanya memikirkan perjodohan. Dan tadi dikejutkan jika arel ternyata model. Bisa bisanya model secantik dia mau dijodohkan dengan vanya yang masih bocah.

Vanya ingin sekali beri tau sahabat sahabatnya. Tapi mereka pasti akan terkejut. Mereka akan terkejut jika vanya dijodohkan dengan wanita yang terkenal itu. Mereka pasti akan biasa saja mendengar jika dijodohkan dengan wanita. Karena biru dan langit pun berpacaran yang sama sama wanita. Menurut mereka gender itu tidak jadi masalah.

Vanya akan memberi tahu sahabat sahabatnya. Dia tidak ingin merahasiakan apapun. Vanya menunggu bell istirahat untuk menceritakan semua ke sahabat sahabatnya. Dan yakin lah pasti daren tidak percaya akan hal itu.

MY FUTURE IS HER! (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang