Hyerim melangkah mendekat menunjukkan bahwa dia tidak takut sama sekali dengan segerombolan geng itu.
"Agasshi, geunyang gayo animyeon.. urirang katchi nolkka? (Nona pergilah atau kau mau bermain dengan kami?)" Ucap salah satu anggota geng yang saat ini bersiap-siap untuk memukul Jinhwan.
"Geurae katchi nolja! Neomu yeppeunikka (iya ayolah main sama kami karena kamu cantik)" sambung yang lainnya.
"Cihh!! Mworae jinjja (dih ngomong apaan sih)" Hyerim menjawabnya dengan nada kesal.
"Oii ahjussi.. ildan i Oppadeuli nwaji geureom Narang nolsu iss-janha (Oii Om.. pertama tama lepaskan oppa-oppa ini dulu dengan begitu kalian bisa bermain denganku)" sambung Hyerim dengan nada serius tapi jengkel.
"Jeogiyo.. gado doeyo, uri gwaenchanayo (kamu mending pergi aja, kami gapapa) nanti kamu terluka, kamu kan cewek. Larilah cepat dan lapor polisi" ucap Jinhwan karena dia tidak mau melihat seorang wanita dilecehkan oleh kelompok geng itu, tentu saja dalam hatinya ia berharap jika Hyerim berhasil pergi nanti dia bisa lapor sama polisi.
Mendengar perkataan Jinhwan, para geng itu memukulnya lagi dengan sangat keras hingga membuat wajahnya lecet.
*Jinhwan kuu ya Allah :(("ip Ddakcheo!! (Tutup mulutmu!)"
Kata preman itu dengan tatapan sangat marah."Eheii ahjeossi mwohaneun geoya? Itu curang namanya kalau kau menghajar orang dengan keadaan yang sekarat seperti itu, apa kau seorang pengecut?" Kata Hyerim dengan mengarahkan jari telunjuknya didepan muka preman itu.
"Ah geurigo geogjeongmayo, I seuraegi gateun ahjussi deuli na hante amugeotdo aniya (jangan khawatir sampah seperti mereka ini bukan apa² bagiku)" lanjut Hyerim santai dengan menatap Jinhwan.
"Mwo? Seuraegi? Woah saenggakboda deo yeonggamhane neo (apa? Sampah? Wah ternyata kamu lebih berani dari yang saya pikirkan)"
sepertinya mereka mulai marah dengan Hyerim hingga akhirnya salah satu dari mereka berniat menampar Hyerim tapi belum sempat tangannya meluncur diwajah Hyerim, dengan sigap Hyerim sudah lebih dulu menangkapnya, dan diwaktu yang sama ia menendang alat v*talnya hingga berhasil membuat laki² itu terjatuh kesakitan.
Tentu saja anggota yang lainnya tidak mau tinggal diam saja, satu persatu dari mereka mulai tampak ingin bertarung dengan Hyerim tapi mereka bukanlah tandingannya. Hanya dengan beberapa menit saja Hyerim sudah berhasil mengalahkan mereka semua.
Hyerim berjongkok dan menarik rambut pemimpin preman itu sambil berkata
"Geunikka.. naega malhae janha i oppadeuli nwamyeon ireohke kajji anhaseultende (makanya kan tadi aku dah bilang coba kalo kalian lepasin Oppa-Oppa ini pasti gak akan separah ini)" dia berkata sambil tersenyum.
"Joe.. Joesonghaeyo agasshi apheurodo anhalkeyo jinjjaeyo jinsimeyo ( ma.. maafkan kami nona kedepannya gak akan lagi beneran deh serius)"
"Huh! Geugeon naega eotteohke midji? (Bagaimana aku bisa mempercayai perkataanmu?)" Jawab Hyerim dengan menambahkan kekuatan saat menjambak rambutnya
"Aww appayo!! jinjjaeyo! naega mwol haeyadoeyo (aw sakit! Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya)" sepertinya dia sangat kesakitan hingga mukanya memerah.
"Sagwahae ildan (pertama, minta maaf lah)" Hyerim menunjuk Jinhwan dan Junhoe bermaksud agar preman itu meminta maaf kepada mereka.
"Sirheo-yo? (Apa kau tidak mau?)" Tanya Hyerim karena preman-preman itu tidak langsung melakukan apa yang dia pinta.
"Aniyo sagwahalkeyo (tidak aku akan meminta maaf)"
Jawabnya."Hae eolleun!! (Lakukan cepat!)" Hyerim membentak mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/243408105-288-k941828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[I'M THE LUCKY ONE] Kim Jinhwan ✔️
FanfictionHyerim adalah seorang gadis tomboy yang hampir tidak pernah mengenakan rok, ia dibesarkan di lingkungan yang penuh dengan kekerasan, namanya lingkungan Ssaum. Jadi secara natural dia bisa berkelahi setidaknya untuk melindungi dirinya sendiri. Secara...