Hujan

361 51 4
                                    

Pada suatu sore, hujan mulai turun. Bam yang tengah berjalan keluar dari sebuah gedung menengadah kelangit.

Telapak tangannya membuka keatas saat Bam menjulurkan tangannya keluar dari naungan atap teras bangunan.

Manik keemasan Bam melihat pada seseorang di taman yang berada dekat dengan bangunan itu.

Dia kemudian mengeluarkan sebuah payung dari tasnya dan berjalan pergi dari teras setelah tubuhnya dinaungi payung tersebut.

Rachel yang duduk di kursi taman dengan sedih hanya diam ketika tubuhnya diterpa hujan. Hingga kemudian ditengah kemurungan Rachel mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Sosok Bam dengan sebuah payung biru nampak teduh dimatanya.

"Bam... terima kasih." ujarnya saat melihat sosok pria itu. "Aku minta maaf atas kejadian aku mendorongmu jatuh, itu adalah sebuah ketidaksengajaan. Tolong maafkan aku, aku tidak akan menghianati siapapun. Bam, kau benar-benar bagai malaikat, aku berjanji akan selalu baik padamu–"

Rachel terdiam ketika Bam justru hanya melewatinya dan menghampiri Khun yang tengah berteduh dibawah pohon besar.

"Bam! " seru Khun riang.

"Tuan Khun, ayo pulang. " ujar Bam dengan senyum lembut dan Khun segera bergabung dalam naungan payung Bam.

"Hei, kurasa tadi aku melihat seseorang yang familiar di kursi taman. Dia juga sempat terlihat bicara padamu tadi. " (pura-pura g kenal)

"Oh, benarkah? Aku tidak melihat wajahnya tadi, aku juga tidak dengar apa-apa karena hujan. " (senyum)

Rachel: (terdiam saat hujan semakin besar)

"nice Bam, don't listen to that bullshit girl."

--Tower of God Unserious Mode--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang