Fanya, ya itu namaku.
Aku bukan murid yang populer ataupun yang pendiam, aku hanya murid yang ingin hidup selayaknya murid lain.
Pintar, memiliki banyak teman, disukai banyak orang, dan memiliki kekasih adalah hal yang ku inginkan dan aku sudah mendapatkannya.
Clarissa, dia adalah sahabat ku dan Tiara juga sahabat ku.
Gibran, dia adalah kekasih ku walau dia tak menginginkanku tapi aku tetap akan menganggapnya sebagai kekasih ku.Aku bercerita bukan tentang bagaimana kepintaranku di sekolah atau apa saja yang aku lakukan di sekolah, namun aku akan bercerita tentang bagaimana semua yang aku dapatkan adalah Bagian dari skenario yang mereka buat.
Sejak SD sampai dengan SMP aku tak pernah mempunyai teman seperti aku mempunyai teman yang banyak ketika SMA dan aku berubah saat seseorang menghampiriku untuk menyatakan ingin berteman denganku, dia Clarissa teman pertama ku sekaligus sahabatku sekarang dan aku juga berteman dengan Tiara karena ia teman Clarissa.
Selama 1 tahun aku berhubungan dengan Gibran dan 1 tahun itu juga penderitaan ku, rayuannya yang busuk membuatku jatuh ke perangkapnya dan membuatku menyukainya hingga aku tak peduli itu semua dan tetap menyukainya.
Semua berawal dari Salsa yang mengenalkan ku kepada Gibran dan kami berdua sering bertemu.
Salsa selalu mendorongku untuk mengatakan perasaanku kepada Gibran dan aku pun menurutinya karena itu hal yang ku inginkan.
Namun setelah 5 bulan berpacaran dengannya aku tidak pernah sekalipun merasakan jika Gibran menyukaiku, dan juga Gibran tidak pernah mengizinkan ku untuk memberitahu teman temanku bahwa aku berpacaran dengannya sekalipun itu Clarissa dan Tiara.
Clarissa dan Tiara selalu menanyakan ku mengapa selalu diam ketika ditanyakan tentang Gibran dan pada akhirnya aku memberitahukan semua itu kepada mereka berdua, lalu Gibran tahu bahwa aku yang memberitahukan kepada Clarissa dan Tiara ia tidak pernah menghubungiku lagi.
Setiap aku bertemu dengan Gibran itu adalah penderitaan yang kurasa, aku sering kali dipermalukan di depan teman temanku, seperti aku yang jatuh ketika sedang membawa makanan, lokerku yang berisi sampah, hingga aku yang disirami air yang aku sendiri tidak tahu apakah itu Gibran yang melakukannya atau tidak.
Sampai akhirnya aku dituduh sebagai perusak hubungan orang lain karena semua orang mengatakan bahwa Gibran adalah kekasih Salsa dan itu yang membuatku membenci Salsa walau ia adalah sepupu ku.
Aku sempat memikirkan jika aku tidak ada di dunia ini mungkin orang tuaku tidak akan sengsara dan aku memutuskan untuk mencoba bunuh diri dengan melompat dari gedung sekolah, tetapi seseorang laki laki menahan ku sebelum aku ingin berdiri diujung bangunan itu.
"Bunuh diri bukan jalan keluarnya" ucapnya.
Aku hanya menangis tanpa menjawab ucapannya, aku pun memeluknya dengan menangis sekencang kencangnya."Ini harus jadi air mata terakhirmu" ucapnya.
Aku bertanya kepadanya "kenapa?"
"Karena aku akan selalu menemanimu dan mengubah semua skenario yang mereka buat"
Aku hanya berdiri dengan semua pertanyaan yang ingin aku tanyakan kepadanya, lalu ia menceritakan bahwa Gibran dan Salsa sudah merencanakan ini karena kesalahanku yang sudah mempermalukannya di depan semua keluargaku dan Salsa merasa iri karena aku yang selalu dibanggakan karena kepintaran ku.
Sejak saat itu aku sangat dekat dengan Yuta, laki laki yang menolongku.
Aku merasakan apa yang selama ini aku inginkan dan semua itu aku rasakan ketika dekat dengan Yuta, tetapi aku tak mau jatuh terlalu dalam hanya karena dekat dengannya dan aku tak mau itu terulang kembali.Yuta selalu berlaku baik kepadaku dan selalu melindungi ku ketika teman temanku membully ku, kehadirannya yang aku cari selama ini namun aku terlambat menyadarinya.
Tak cukup sampai sini ceritaku karena Gibran selalu mendekati ku walau sudah ku peringati, sampai dimana aku memberanikan diri untuk berbicara dengannya.
"Kamu mau apa lagi?" Tanyaku.
"Aku suka sama kamu fan" ucapnya.Aku terkejut dengan pernyataannya, lalu aku menjawab "aku menyukai orang lain yang pantas untuk melindungi ku bukan membuatku menderita" lalu aku pergi.
Salsa berulah lagi dengan menuduh ku dari aku yang mencuri uang, perusak hubungan orang dan banyak sekali tuduhan yang ia sebarkan.
Salsa hanya mau aku keluar dari sekolah dan pindah dari kota ini namun aku tak mau dan lebih memilih melawannya, aku meminta Yuta mengikuti ku jika aku bersama dengan Salsa untuk berjaga jaga jika Salsa berlaku kasar dan benar sekali Salsa menamparku dan menarik rambutku hingga beberapa helai rambutku tercabut.
Setelah kejadian itu Salsa dipanggil guru BK untuk mendapatkan skorsing karena telah melakukan bullying terhadap ku beberapa hari yang lalu dan hari ini.
Sepulang sekolah aku bersama Yuta berkunjung ke taman bermain untuk berjalan jalan, aku merasa masalah ku sudah selesai karena Salsa mendapatkan hukumannya walau apa yang dia alami tak sebaiknya dia lampiaskan kepadaku.
"Terima kasih" ucapku kepada Yuta
"Buat apa?"
"Untuk semua yang kamu lakukan buat ku" ucapku.
"Kamu sadar nggak kita pernah bertemu saat SMP? waktu itu cuma aku temanmu" ucapnya yang membuatku teringat kembali pada masa SMP dan benar dia satu satunya teman yang ku punya saat SMP namun hanya sebentar karena Yuta harus pergi ke Jepang untuk menetap disana.
"iyaa aku ingat, aku kira kamu akan tetap di Jepang"
"Aku yang meminta ibuku untuk tetap sekolah di Indonesia karena ingin mencarimu, aku masih ingat dulu kita pernah berjanji akan satu SMA yang sama jika aku kembali ke Indonesia" ya benar aku pernah berjanji kepadanya untuk tetap berteman dengannya hingga ia kembali ke Indonesia dan berada di SMA yang sama.Yuta memegang tanganku dan berkata "Fan, mungkin kamu nggak ingat sama janjiku saat SMP tapi aku akan mengingatkan mu janjiku saat SMP, aku akan terus menyukaimu walau kita tidak bertemu dan saat aku bertemu dengan mu maka saat itu aku berhasil untuk tetap menyukaimu" Janji itu janji yang tak pernah akan aku lupakan dan janji itu yang membuatku ingin mencari mu juga.
"Fan, skenario yang kamu jalanin bukan skenario yang menyedihkan tapi skenario yang indah, mungkin mereka bisa buat kamu menderita tapi Tuhan akan selalu memberikan jalan untuk aku membuat skenario yang indah bersama kamu"
Aku tidak pernah percaya bahwa laki laki yang aku sukai 5 tahun yang lalu akan membuka lembaran baru untuk skenario kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKENARIO YANG INDAH
Teen FictionHal yang selama ini Fanya cari sudah didapatnya, namu semua itu hanya skenario yang membuatnya menderita. Lantas mengapa Fanya tetap mengatakan bahwa ini adalah skenario yang indah atau ada hal yang membuat Fanya bahagia? Hanya janji yang bisa menga...