1.Lensa Kamera

11 0 0
                                    

      Nalendra Santero nama yang selalu terucap di bibir guru maupun murid di SMA BAHTERA. Ketua geng RANKA yang sangat terkenal di sekolah. Murid pintar dan aktif di berbagai bidang organisasi maupun ekskul. Paket lengkap satu hal yang terpikirkan untuk Nalendra. Hal ini membuat dia sangat populer apalagi di kalangan para siswi.

  Senyum Keyla mengembang saat melihat tubuh cowok itu dipenuhi keringat ketika bermain basket. Keyla sedang menatap kagum Nalendra dari jendela kelasnya, kelas Keyla memang berhadapan langsung dengan lapangan basket.

Guru yang sedang menjelaskan didepan seolah tak terlihat dimata keyla. Beginilah Keyla Leta  hanya bisa mengagumi Nalendra dari jauh.

Keyla memang menyukai Nalendra sejak kelas X, sudah berapa kali keyla mencoba mendekati kakak kelasnya itu, tapi responnya terkesan tidak peduli.

   Bel istirahat telah berbunyi waktunya para siswa/i mengisi perut mereka di kantin. Para anggota RANKA berkumpul di pojok kantin , mereka selalu berkumpul di situ entah membahas hal yang penting atau hal yang tidak penting. Tak heran jika tidak ada yang berani duduk di pojok kantin.
"Len lo yakin ga ikut sparing basket nanti" tanya Kenzo kepada Nalendra.
"Gue ada urusan lo aja yang gantiin posisi gue nanti" ujar Nalendra.
Kenzo dan Nalendra memang sama sama mengikuti Ekskul basket.Kenzo sering menggantikan posisi Nalendra sebagai ketua tim,karena ia sangat sibuk dengan kegiatannya yang lain.
"Udah lo gantiin aja Zo,ga kasian lo sama Nalen dari kemaren ga istirahat sama sekali."ujar Bara.
Memang Nalendra akhir-akhir ini harus ikut tambahan les sore di sekolah untuk Olimpiade minggu depan.

Hans datang dengan membawa semangkok bakso. "Pada kenapa nih serius amat pembahasannya."
"Bahas Soto Pak Di tuh kuah nya jadi dikit sekarang" ujar Bima yang datang ke arah mereka sambil membawa mangkok soto.
"Lo ga kasian apa sama Pak Di masih untung dikasih kuah tuh soto" ujar Hans.
"Jadi gimana Len lo beneran ga ikut ?" tanya Kenzo dengan tatapan serius kepada Nalendra.
"Liat ntar aja Zo"ujar Nalendra lalu ia berdiri dan pergi meninggalkan kantin.

Keyla berjalan di lorong sekolah ia sebenarnya hendak pergi ke kantin dengan Farah, tapi karena panggilan untuk seluruh sekertaris kelas ia harus segera menuju perpustakaan.

Tanpa sadar ia menabrak seseorang hingga terjatuh ke lantai. Terlihat orang tersebut mengulurkan tangan untuk membantunya, betapa terkejutnya Keyla setelah melihat siapa yang mengulurkan tangan itu. "Maaf kak saya buru-buru tadi "ujar Keyla gelisah."oke" jawab Nalendra singkat yang membuat hati keyla kacau lalu ia membantu Keyla berdiri.

Nalendra tampak acuh setelah membantu Keyla ia langsung pergi meninggalkan nya. Keyla yang masih tidak percaya termenung sejenak dan mencoba menenangkan detak jantung nya yang hampir mau meledak.

        Saat ini kelas XI-MIPA 3 sangat ricuh ketika tau para guru sedang mengadakan rapat untuk TRY OUT kelas XII minggu depan. Keyla dan Farah sibuk bergosip ria pada saat jam kosong seperti ini.
"Gue tadi habis nabrak kak Nalen Far" ujar Keyla.
"Hah sumpah demi apa lo" jawab Farah  terkejut.
"Gue uda minta maaf eh cuma dibales oke"ujar Keyla dengan nada memelas.
"Sabar key " ujar Farah "Lo nanti liat sparing ga denger denger sih Kak Nalen juga main" sambung Farah.
"Kapan gue pasti liat lah " jawab Keyla.
"Tumben lo ga tau jadwal nya Nalen biasanya update banget kalo masalah Nalendra" ujar Farah.
"Gue lagi banyak pikiran Far" ujar Keyla.
"Nanti pulang sekolah,denger denger sih  sama SMA PERTIWI"ujar Farah.

   Saat bel pulang sekolah sudah berbunyi,Keyla Leta berlari terburu- buru saat melihat notifikasi dilayar handphone nya. Hari ini dia mendapat tugas jurnalis untuk memotret kegiatan basket. Alhasil Farah harus bergabung dengan temannya yang lain.

Seorang Keyla Leta memang aktif di bidang jurnalistik karena kesukaannya pada kamera. Keyla beranjak menuju lapangan yang sekarang sangat ramai dipenuhi suporter dari SMA BAHTERA dan SMA PERTIWI.

Keyla mencari spot foto agar menghasilkan foto yang estetik atau lebih tepatnya agar mendapatkan foto seorang Nalendra dengan leluasa, bisa dibilang inilah keuntungan menjadi jurnalis.

   Nalendra bermain dengan sangat serius dan beberapa kali mencetak poin, tidak di ragukan lagi ia sangat mendominasi lapangan saat ini. Cucuran keringat yang keluar dari tubuhnya tidak sia-sia. Sorakan dari siswa-siswi SMA BAHTERA bergemuruh, akhirnya mereka berhasil memenangkan pertandingan hari ini.

Setelah pengumuman kemenangan,Hans,Bara dan Bima menghampiri Kenzo dan Nalendra yang masih di tengah lapangan dengan anggota timnya mereka ikut bersorak dan meneriakkan yel-yel sekolah SMA BAHTERA, yah lapangan sekolah yang mulanya dipenuhi dengan aura gelisah sekarang berubah menjadi aura penuh semangat dan bahagia, sorakan semakin menggema disini.

"gue ga Kebayang Len kalau lo tadi ga ikut main" Ujar Kenzo.
"gue ga bisa ninggalin tim apalagi kalo sampai kita kalah sama timnya Varo" Balas Nalen tenang.

"Iya,gue bersyukur banget lo bisa main Tadi" Ucap Kenzo.'Entahlah apa yang membuat seorang Nalendra berubah pikiran untuk main hari ini.'Batin Kenzo.

  Di sisi lain,Keyla memfokuskan lensa kameranya  pada sosok di depannya,seorang Nalendra dengan peluh keringat membasahi tubuhnya, ia telah mengambil beberapa kali jepretan di kameranya terlihat beberapa ekspresi lelah, tersenyum, adapun saat Nalendra memegang bola.

"Aku hanya bisa menatapmu dari jauh, mungkin caraku salah dengan mengambil beberapa fotomu diam-diam tapi hanya dengan melihat senyum mu dari lensa kameraku, aku merasa telah menemukan bahagiaku" batin Keyla dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NALENDRA SANTEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang