20. Werd Still

77 9 9
                                    

Bel masuk sekolah udah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, tapi Hyera masih terdiam ditempat yang dimana dirinya baru saja berbicara dengan Jimin di rooftop.

Jimin udah lebih dulu pergi ke kelasnya karena dia bilang pelajarannya yang satu ini gabisa dibuat bolos olehnya.

Sedangkan Hyera, ah... Mungkin sesekali bolos dalam pelajaran tak apa. Lagipula pelajarannya kali ini adalah pelajaran yang paling Hyera benci. Kimia.

Duduk di salah satu bangku panjang yang lumayan tinggi sehingga ia membiarkan kakinya menggantung dengan bebas sembari diayunkan pelan untuk mengusir kebosanan.

Tetap memandangi langit sama seperti sebelumnya disaat dirinya berbicara dengan Jimin. Hyera terus memikirkan kejadian tadi, ia berpikir kalau gerak-gerik Jimin pada pertanyaan terakhirnya sedikit mencurigakan.

Mulai dari kagetnya atas pernyataan Hyera yang mau jenguk adiknya, dan pernyataan Jimin yang ia keluarkan untuk menanggapi Hyera.

Disaat ia tengah sibuk berpikir, tiba-tiba aja seseorang datang lalu menepuk pelan pundak Hyera.

"Yo!" Sapa orang itu lembut dan dibalas senyuman singkat dari Hyera.

"Ngapain?"

"Ngadem, lo sendiri ngapain? Kimia pelajaran kesukaan lo kan? Tumben bolos gini, Lee Daehwi. Hehe." Ucap Hyera dengan senyuman liciknya di akhir perkataannya.

Seseorang yang nyatanya adalah Daehwi itu menanggapinya dengan senyuman ramahnya lalu memposisikan dirinya untuk ikut duduk di samping Hyera.

"Gatau, gue ngerasa bosen aja hari ini."

"Jarang-jarang lo kaya gini, Wi. Ada something?"

"Entahlah, gue juga bingung."

"Mau cerita?" Tanya Hyera.

"Belum saatnya, Ra."

"Ouh, oke. Kalo udah siap, bilang aja ya." Ucap Hara sembari tersenyum.

Setelah itu sunyi diantara keduanya. Daehwi sibuk terdiam dengan pemikirannya sendiri sedangkan Hyera sibuk terdiam dengan pikirannya yang kosong sembari memandangi langit yang berwarna biru cerah tanpa ada awan sama sekali disana.

Sekitar 15 menit kemudian Daehwi menepuk pelan pundak Hyera lalu mengajaknya untuk kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya.

Hyera ga nolak, dia menerima bantuan tangan Daehwi untuk turun dari bangku yang cukup tinggi ini. Lalu mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kelasnya.

-

Sesampainya dikelas, Hyera dan Daehwi mendapatkan tatapan marah dari sang guru mata pelajaran yang tak lain adalah sepupu Hyera sendiri. Park Haejin.

Yang ditatap justru malah mengabaikannya dan melengos begitu aja menuju bangkunya.

"Park Hyera, abis dari mana kamu?" Tanya sang guru tegas.

"Rooftop, Om." Ucap Hyera santai, tetapi sukses ngebuat satu kelas kaget dan natap Hyera bingung.

Merasa dirinya ditatap seperti itu, Hyera pun buka suara.

"Sepupu gue, dahlah kalem." Ucap Hyera acuh lalu menyembunyikan wajahnya dibalik lipatan tangannya.

Gurunya yang telah diketahui adalah sepupunya itu cuma menggelengkan kepalanya sambil menghela napasnya pasrah lalu kembali melanjutkan materi pelajarannya.

Tetapi disana, para teman-temannya. Daehwi, Dahyun dan juga Daniel masih menatap Hyera dengan kebingungan. Ya maksudnya ada apa ini? Ga biasanya dia cuek berlebihan kek gini.

Setengah jam pelajaran sudah berlalu, Hyera masih diposisi yang sama karena nyatanya Hyera malah tertidur dengan pulas pas di cek oleh Dahyun tadi.

Awalnya guru nya ini ingin marah, tapi gajadi karena pintu terketuk dengan sopan yang menandakan ada seseorang diluar kelasnya.

"Masuk." Perintah sang guru.

Orang itupun masuk dengan sopan kedalam kelasnya disusul sang wali kelas yang tak lain adalah Chanyeol sendiri. Senyuman terukir dengan indah diwajahnya, sukses ngebuat satu kelas terdiam karena terkejut.

"Eh Pak Chanyeol?"

"Permisi Pak, saya minta waktunya sebentar." Ucap Chanyeol.

Guru yang tengah mengajar inipun mempersilahkan Chanyeol untuk berbicara.

"Baik anak-anak dengarkan saya sebentar."

Semua atensi murid-muridnya terfokus pada seseorang yang berdiri dengan gagah disamping Chanyeol kan, ah seperti tidak untuk Hyera dikarenakan dia masih tertidur pulas ditempatnya.

"Jadi hari ini saya bawa— itu tolong yang tidur dibangunkan terlebih dahulu." Ucap Chanyeol sembari menunjuk kearah kan, Dahyun yang duduk di sampingnya pun langsung menggoyangkan pelan tubuh Hyera berharap dirinya segera bangun.

"Ra, woy bangun." Ucap Dahyun pelan.

"Apasi anjing ganggu, udah istirahat lagi emangnya, ha?" Ucap Hyera sembari berusaha menyingkirkan tangan Dahyun yang masih setia menggoyangkan tubuhnya itu.

"Bangun dulu anjing, ada Pak Chanyeol."

"Elah Chanyeol doang, gue kasih somay juga diem dia."

"Goblok, bangun cepetan ah."

Hyera yang udah kesel gara-gara Dahyun ini langsung menepis kasar tangan Dahyun terus menatapnya marah.

"Apaan."

"Liat noh didepan siapa."

"Chanyeol kan? Yaudah biarin gue tidur bentar kenapasi anjing."

Dahyun yang udah geregetan langsung memutar paksa kepala Hyera untuk melihat kedepan kan, bener-bener maksa sampe Hyera sedikit ngerasa sakit di lehernya.

Tapi, rasa sakitnya itu tergantikan dengan rasa kagetnya melihat tatapan para teman-teman sekelasnya dan juga tatapan orang itu...





















"Hah?"














"Hah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-tbc-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DisappearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang