1.

8 2 0
                                    

Semua orang berhak berharap besar pada ku. Tak salah mereka menghakimi ku, mereka ingin yang terbaik untuk bangsa ini.

Tetapi orang tua ku selalu mendukung ku.

"Pasti anak laki-laki, aku yakin itu".

"Aku pun demikian Leah".

"Kalau ternyata dia perempuan? Apa yang akan bangsa ini lakukan dimasa depan?".

Semua pun terdiam…

"Akhirnya dia keluar, wahh cantiknya!"

"Cantik sekali dia yang mulia".

"Terimakasih banyak sudah membantu kami selama bertahun-tahun ini, walau anda wanita anda sangat hebat dalam bekerja sebagai tabib negara".

"Dia memang cantik seperti mu Heyn" -raja Louis.

Setiap sudut ruangan pun tak henti dengan pembicaraan yang membahas diri ku.

"Ca-cantik?! Apa maksudnya itu?!" Asisten kerajaan.

"Oh habis lah negeri ini, bagaimana mungkin tuhan memberi seorang bayi perempuan ditengah negeri tak berdaya ini"

"Tuhan jelas tidak menginginkan negeri ini berdir-"

Sebelum para asisten kerajaan itu melanjutkan gossip mereka, pihak pimpinan kerajaan pun segera menyuruh seluruh masyarakat negeri ini untuk tidak membicarakan tentang diri ku.

"Perhatian! Dengan ini pihak pimpinan negeri akan mencetuskan undang-undang mengenai pemindahan tahta terhadap seluruh jenis manusia".

Aku tahu ini terdengar aneh dan gila, mereka membuat undang-undang itu karena aku adalah perempuan? Oh ayo lah.

Disisi lain aku merasa senang orangtua ku membuat itu, namun seolah aku tak mampu.

Hari demi hari terus berlalu, seluruh anggota kerajaan menyayangi ku sepenuh hati.   

Mereka membimbing ku agar menjadi seorang putri yang pantas, namun berbeda dengan bunda.

"Luna kemarilah sayang".

"Aku datang…"

"Anda telat 2 menit nona".

"Bunda kumohon maafkan aku, aku hanya terlupa".

"Tidak bisa di maafkan. Segera berlari lah mengelilingi kerajaan sebanyak 3x".

Awalnya aku tidak pernah paham mengapa bunda membuat ku seperti prajurit perang.

Seluruh kerajaan selalu merasa iba terhadap ku yang selalu kena hukum.

"Nona apa anda mau saya ambilkan minuman?"

"Tidak. Luna tidak membutuhkan nya. Silahkan lanjutkan hukuman mu Luna".

Hampir setiap hari aku dihukum tanpa sebab oleh bunda, aku tak pernah mengerti mengapa, sampai akhirnya aku bisa datang tepat waktu dan tanpa salah lainnya.

Bunda pun memulai latihan yang selama ini ia bicarakan. 

"Luna sayang, bunda bangga kamu bisa menjalankan hukuman selama 2 tahun ini. Kamu baru akan menjalankan latihan mu sebenarnya mulai sekarang". 

"Apa maksud bunda?".

Ia melepaskan tali yang terikat di atas ventilasi belakang dinding kerajaan lalu tali itu melepaskan sebuah kayu besar bagaikan pohon, dan bunda melempar kan bilah kayu kepada ku.

"Hancurkan lah kayu ini dengan bilah mu"

"Bagaimana bisa bunda menyuruh hal itu kepada ku? Ini hanya bilah kayu yang sangat lemah dan bahkan tidak bisa memotong daging ber serat".

Bunda pergi meninggalkan ku sendiri di halaman belakang.

Dengan sekuat tenaga dan keyakinan penuh, ku kerahkan semua usaha ku untuk menghancurkan kayu besar yang bagaikan pohon itu.
.
.
.
Biasakan baca sampai habis🤗

Awalan memang agak kurang seru, tapi seterusnya seru kok🤗✨

Geastlike Sunens.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang