.pagi.

193 19 3
                                    

Doyoung terbangun dengan mata bengkak, Dia tidak ingat sampai jam berapa dia menangis semalam, menangis hingga tenanganya habis dan jatuh tidur

Doyoung berjalan kearah cermin di kamarnya, melihat dirinya yang sangat berantakan, hanya karna seorang Moon Taeil

"Kau sungguh menyedihkan Doyoung" Tanpa sadar air mata Doyoung kembali mengalir, putaran kilas balik tadi malam, dimana Taeil sama sekali tidak peduli dirinya menangis, padahal Taeil sangat tidak suka melihat dirinya menangis

"Doy, kau sud- ASTAGA KIM DOYOUNG KAU KENAPA?" Taeyong yang berniat membangunkan Doyoung terkejut melihat keadaan Doyoung yang sangat berantakan

Doyoung hanya melihat Taeyong sambil kembali menangis, Taeyong langsung bergegas memeluk Doyoung dan menenangkannya, jika Doyoung menangis begini biasanya karna Orangtuanya, fansnya, ataupun Taeil sendiri, namun pikiran Taeyong langsung mengarah ke Taeil

"Doy, kamu kenapa? Cerita sama aku" bilang Taeyong sambil tetap memeluk Doyoung dan Doyoung memilih untuk menangis lagi di bahu Taeyong

.
.
.

Taeil terbangun dengan kepala yang berat, yah dia minum semalam. Tidak ada yang tau kebiasaan Taeil untuk minum, karna dia pandai untuk mengontrol dirinya didepan adik adiknya

Taeil bersiap untuk pergi latihan, hari ini mereka ada jadwal dan Taeil menyesal untuk minum semalam, dia berjalan ke kamar mandi dan menyelesaikan ritualnya dengan cepat

Di ruang tamu sudah ada Jaehyun dan Jungwoo yang membuat susu coklat sekedar untuk mengisi perut, dan member lain yang masih bersiap

"Pagi hyung, ingin susu?" Tanya Jaehyun

"Thanks jae" Taeil mengambil susu itu dan duduk di sofa selagi menunggu member lainnya, dia terdiam dan menatap kosong ke gelas yang dipegangnya, dan tentu sikap itu tidak dilewatkan oleh Jaehyung dan Jungwoo

"Hyung baik baik saja?" Tanya Jungwoo, tidak biasanya hyungnya ini jadi diam seperti ini, bahkan tatapannya tidak fokus dan terlihat kosong

"Gwencahana Jungwoo" balas Taeil dengan senyum, meskipun hatinya tidak, Jungwoo yakin Hyungnya berbohong tapi dia juga tidak akan memaksa jika memang Taeil tidak bisa cerita.

.
.
.

Akhirnya manager mereka datang dan mereka bersiap pergi ke SM, hari ini mobil yang dipakai ada 2 dan Taeil dengan bodohnya sakit perut jadi dia harus ke toilet dulu jadi Taeil yang terakhir naik ke mobil

Dan seakan keadaan sungguh sial untuk dirinya, tempat yang tersisa di mobil hanya disamping Doyoung, Doyoung menatapnya dengan mata bengkak yang sangat kentara

"Ah hyung, kau baik baik saja?" Tanya Taeyong dari jok belakang, Taeil hanya menganggukkan kepalanya dan langsung duduk di tempat tersisa

Selama perjalanan Taeil sama sekali tidak berbicara dengan alasan sakit perut, namun hanya Doyoung yang tahu kalo hyung kesayangannya itu diam karna dirinya

"Doy, kenapa kau menangis tadi pagii?" Pertanyaan Taeyong membuat semua atensi menuju ke Doyoung, bahkan Taeil melirik sedikit ke arahnya

Doyoung hanya melihat membernya dengan gugup, namun saat matanya bertemu dengan mata dingin Taeil, kilasan semalam kembali terputar, serasa air mata itu siap jatuh kapan saja

"Ahh, semalam aku nonton drama, dan terbawa sampai mimpi, pas bangun akhirnya tetap nangis" Sungguh penjelasan yang tidak masuk akal namun Doyoung harap membernya percaya

"Haduhh hyung, baperan amat sihh" setelah itu mereka semua kembali tertawaa, Doyoung izin untuk istirahat karna lelah habis menangis dari drama katanya, well tidak sepenuhnya salah karna dia lelah menangis, sementara itu Taeil hanya menatap Doyoung dengan datar dalam diamnya.

.
.
.

Latihan dimulai, suara terengah engah memenuhi ruang latihan, dan keringat membanjiri seluruh tubuh member

"Okeyy, kita istirahat sebentar" kata itu serasa kode untuk menjatuhkan badan ke lantai untuk sekedar berbaring dan mengatur nafas

Doyoung yang memang sedang lelah fisik dan batin langsung duduk bersandar, bahkan dia tidak punya tenaga untuk sekedar minum air

"Hyung, gwenchana? Kau pucat sekali" Jungwoo menghampiri Doyoung yang sudah seperti akan pingsan, bahkan pandangan matanya tidak fokus

"Gapapa, masih bisa lanjut kok"

"Tapi kamu udh pucat Doy, dikit lagi tumbang malah" perkataan Taeyong ada benarnya karna skrng dia bahkan harus bersender ke Jungwoo untuk duduk tegap

Doyoung melihat sekitarnya dan melihat Taeil hanya menatapnya dengan datar, Doyoung tersenyum miris, biasanya Taeil akan paling pertama panik kalo dia sakit, dan bahkan rela merawatnya

"Taeil hyung bisa bawa Doy ke ruang kesehatan?" Perkataan Taeyong membuat atensi Doyoung tertuju pada hyung nya, tidak mungkin Taeil mau membawa Doyoung ka-

"Oke, nanti ijinin aku sama pelatih yong" jawaban Taeil membuat sekujur tubuh Doyoung beku, hyung nya sekarang berjalan ke arahnya dan berdiri didepannya

"Ayo doy, nanti Taeil hyung gendong aja"

Taeil langsung berjongkok depan Doyoung tanpa babibu dan langsung membawa pergi Doyoung

Percaya lah, tubuh Doyoung seakan tersengat listrik saat bersentuhan dengan Taeil, meskipun kejadian itu baru semalam namun rasa rindu yang sebelumnya tidak terpuaskan kembali menyeruak begitu saja

Setelah sampai di ruang kesehatan, Taeil menurunkan Doyoung di kasur, dan duduk di sofa, dia hanya diam dan membaca buku dan sekali kali mengecek handphone nya

Doyoung pun juga hanya diam dan tak berani bersuara, keheningan ini membunuhnya namun dia sangat takut dan suaranya seperti tidak mampu keluar

"Aku de-dengar hyung sa-sakit perut, apa sudah sembuh?" Akhirnya doyoung memulai percakapan itu duluan, meskipun suaranya kecil namun Taeil tetap dapat mendengarnya karna ruangan ini cuman mereka berdua

"Bukan urusanmu Kim Doyoung" Masih sama, nada suara dingin tadi malam masih terdengar di telinga Doyoung, ingin rasanya dia berharap kalo ini hanya mimpi, namun rasa basah di pipinya menyadarkan dia kalo ini semua nyata

Taeil hanya diam memperhatikan Doyoung yang kembali menangis sambil menunduk, bahkan bahu itu mulai bergetar, dan kulit putihnya semakin memucat

"Aku membantumu semata kita semember, jangan berpikir macam macam dan berhenti menangis. Berbaring dan beristirahatlah agar tidak menghambat latihan."

Setelah mengatakan kalimat panjang itu Taeil keluar, meninggalkan Doyoung yang masih menangis bahkan tambah keras, dia kira saat Taeil membantunya tadi semuanya hanya lah sebuah prank,

Tapi ternyata ini nyata, dan kenyataan menamparnya sekali lagi, Doyoung kembali menangis dan akhirnya berbaring, tubuhnya sudah tidak kuat hanya untuk sekedar duduk tegap

"Yah apa yang kau harapkan doyoung, jangan berpikir macam macam, Taeil hyung tidak menyukai mu lagi" Doyoung berbicara sendiri dan akhirnya terlelap sembari menangis, menangisi seseorang bernama Moon Taeil.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KEUT!

Ga jadi Oneshot :)

Regrads,
Erelia💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Don't Love You - IlYoung oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang