Assalamualaikum
Haiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii/jedag jedug
Jangan lupa tinggalkan jejak moms💃
------
"Ya Allah. Serasa ingin menikah sangat lah tinggi tapi keingat belum tamat sekolah." Perempuan yang sedang rebahan itu sibuk mengscroll fyp tiktok. Sesekali menjerit saat melihat konten yang uwu.
"Bangun pagi aja masih suka kesiangan sok-sok an ingin nikah," ejek seseorang.
Azelea Salaveora Aqueria tidak terima jika dibilang seperti itu. Zela sudah berusaha bangun cepat ya tapi ujung-ujungnya kesiangan sih.
"Ada cicak lagi cipirit." Gumam Zela menanggapi ejekan tersebut.
"Wah gila-gila, BESOK UDAH BOLEH MASUK SEKOLAH WEIII. Akhirnya gak kanker lagi." Lonjak Zela.
Sergio Christoper Anzleus, cowok yang mengejek Zela td, cowok yang sangat sialnya merangkap jadi kakak lelaki perempuan tersebut.
"Ya Allah. Gua jadi tukang ojek lagi," ringis Gio. Bukan apa-apa ya Gio tu sangat malas kalau mengantar Zela.Zela berlari ke arah Gio sambil memamerkan isi pesan dari group sekolahnya. "Yeyyy, Lala sekolah lagi. Ah gemesss deh." Zela membiarkan hpnya terjatuh diatas sofa dan menguyel pipi Gio.
Gio hanya bisa pasrah tapi dalam hati Gio ingin sekali menendang Zela.
Sedikit lagi kaki Gio akan menendang Zela, sebelum seorang perempuan paruh baya nimbrung dintara mereka.
"Ya ampun sis akhirnya kamoeh sekolah lagi."Ini yang Gio malasin, gak Zela gak Mamanya lebaynya udah akut.
"Iya nih bund. Alhamdulillah untung saya udah glow up jadi gak malu-maluin masuk sekolah minggu depan," ucap Zela sambil mengibaskan rambutnya.Gio meringis melihat Zela, "Kek pantat panci aja bangga." Tentu saja gumaman itu dilontarkan dalam pikirannya, kalau ngomong langusng behhh, 2 manusia rempong itu akan menyiksa Gio habis-habisan.
"Gan, kapan mulai kuliahnya Gan?," Gio menoleh horor ke mamanya. Serius Gio memang alay juga tapi kadar alay Gio masih Alhamdulillah tidak seperti Zela dan mamanya. Itu pemikiran Gio, bukan author.
"Aku udah mulai kuliah biasa dari kemarin mah," dengus Gio. Jadi mamanya menganggap kemairn itu Gio pamitan pergi kemana? Nongkrong? Yakali nongkrong bawa buku setebal dosa Gio.
"Iya gila, Gua gak nyangka Senin udah mulai sekolah lagi. Anjir, Gimana ya tampang adek kelas kita yang kelas 10? AH GAK SABAR," teriak Zela di depan layar hpnya.
Gio mengintip ke arah Hp Zela. Takut ya nih kegilaan Zela kambuh, ngomong sendiri. Ternyata Zela lagi vc dengan teman-temannya.
Gio beranjak mengambil minuman membiarkan Zela teriak tidak jelas.
"Iya anjir. Tapi nih ya Gua takut sindrom tiktok anjir. Bayangin nih bayangin, pas mau salaman sama guru Gua nanti malah goyang papi chulo," ringis Zela.
"Iya wei. Apalagi pas guru marahin kita, nanti gua keceplosan bilang ampung bang jago," sahut perempuan diseberang sana yang sedang asik me moles kukunya dengan cat kuku.
Zela seperti cacing kepanasan, entah ini efek bahagia akan sekolah kembali setelah mengalami rasanya kelas online yang sudah kurang lebih 6 bulan ini. Zela vc sambil rebahan lalu duduk lalu melonjak-lonjak.
"Dih anjir Gua belum glow up." Dengus malas perempuan satu lagi yang tak tertarik topik pembicaraan.
"Gimana gak glow up kerjaan lu begadang mulu liat tuh lu punya kantong mata." Sahut perempuan yang memang dari tadi juga hanya diam.
"Dengar mbak Laura ku sayang, Aku tuh udah emang suka begadang dari awal corona, ya iyalah punya mata panda." Kesal perempuan terbaru.
"Dengar ya mbak Nana, lu tuh buat apasih begadang. Yang nge chat juga gak ada sok-sokan begadang." Emang diantara mereka ber-4 Laura memang paling diam tapi sekali ngomong, beh nyelekit ke hati.
"Mending lu medicur pedicur kek gua nih." Ucap perempuan itu sambil menunjukkan kuku yang telah selesai di catnya.
"Wahhhh Dela Mervania lu emang cocok jadi tukang medicur pedicur, yuk cus kerumah gua tolongin gua perawatan sebelum hari senin," ucap Nana tiba-tiba bersemangat. Gapapa lah walaupun tinggal 5 hari menjelang sekolah.
Dela mendengus, Nana nih kalau gak nyusahin sehari aja gak bakal tentram hidupnya. "Mending gua kerumah Zela biar sekalian bisa modusin Bang Gio." Dengan ceplas-ceplos nya Dela menjawab.
Padahal Gio baru saja mendaratkan bokongnya ke sofa setelah kembali dari dapur.
Gio tersedak saat meminum air yang di ambilnya tadi.
"Ini telinga gua gak salah dengar kan?"Gio langsung melihat ke layar hp Zela.
"MAMPOSS KE DENGAR SAMA BANG GIO." Sedetik kemudian layar bagian Dela menjadi hitam."Bahhh mampos lu semut rangrang, MOMOM TUH." Lulu tergelak.
Zela dengan tak ada rasa iba malah menyodorkan hpnya ke Gio. Bisa dipastikan disebarang sana wajah Dela memerah.
"Dasar anak muda malu-malu guguk," ucap mama Zela berlalu pergi dengan gaya yang anggun.
Mama Zela memang cukup akrab dengan teman-teman anaknya. Namanya juga Mak mak gaol.
"BEH LULU DI TIMNYA ANTE RENI, FIX." Nana tu emang suka manasin suasana.
"Keknya cinta Dela ke Bang Gio akan bertepuk sebelah kaki." Kan apa dibilang Laura emang sekali ngomong damage nya sampai ubun-ubun.
--------
Hayyyoo gengssss.
Hiks maafin 2 part kemarin aku unpub. Hiks, karena aku mau rubah alurnya. Jadi ini awal cerita dan pengganti cerita kemarin. Tenang ini gak ada hubungannya sama yang aku unpub ya, buar readers baru jangan cemas oke.
Btw Mimin suka cek notif apalagi balas komentar. Jadi ayo bikin notif mimin jebol. Hehehehe.
Sehat selalu gengsss.
Dari author keche💃
19.18-3110
KAMU SEDANG MEMBACA
Eagle Eyes
Mystery / ThrillerTerlalu mengkaji hal yang berbau kemungkinan padahal realitanya sudah jelas. Bulan dan bintang memang selalu berdampingan, tapi Bulan akan menghindar jika berhubungan dengan Matahari. Padahal Bintang adalah jawaban semuanya. Perhatikan jejak ka...