part 1

420 26 8
                                    

"pagi mah, pah" sapa Shani kepada kedua orang tuanya yang sedang duduk di meja makan sambil memainkan hp

"Pagi" sapa balik kedua orangtuanya yang tidak sedikitpun mengalihkan perhatian dari ponselnya.

Shani menghembuskan nafasnya kasar, dia  sudah terbiasa dengan suasana seperti ini. Shani langsung duduk di meja makannya

"Mah nanti aku izin pulang telat ya" ucap Shani sambil mengoleskan selai ke roti.

"Iya hati-hati ya sayang, nanti pulangnya jangan terlalu larut" ucap Shania. Mamah Shani.

"Shan malam ini kamu nggak ada acara kan?, Aku di undang ke acara ulang tahun pernikahan dellon kamu harus ikut nemenin aku ya" ucap Boby, papah Shani.

"Aku ada syuting nanti malam, jadi ga bisa" jawab Shania.

"Batalin ajah syutingnya, dan kamu temenin aku nanti malam"

"Enak banget kamu kalau ngomong" ucap Shania yang tak terima.

"Aku masih mampu nafkahi kamu dan Shani, jadi aku mau kamu berhenti dari pekerjaannya kamu yang ga jelas itu" ucap Boby.

"Jaga bicaramu Boby!, Sampai kapanpun aku gaakan pernah mau berhenti menjadi artis, karena itu adalah impian aku sejak kecil" ucap Shania.

"Seharusnya kamu nurut sama suami Shan. Kamu harus layani aku suami kamu, dan urus anak kita, bukannya malah kerja main sinetron dan bermesraan dengan laki-laki lain"ucap Boby yang meninggikan suaranya.

"Aku sama kamu gaada bedanya, kita sama-sama sibuk"

"Cukup!!!., Kenapa mamah sama papah selalu berantem kalau dirumah?, Kenapa kalian nggak pernah mikirin perasaan aku kalau lihat keluarga kita ga harmonis, ga kaya keluarga pada umumnya" ucap Shani dengan mata berkaca-kaca.

Kalau orang tua lain melihat anaknya hampir menangis akan merasa bersalah, tapi tidak dengan Boby dan Shania, dia malah tidak sedikitpun merasa bersalah dan kasihan kepada Shani.

"Sekarang aku mengerti, suatu pernikahan yang tak didasari cinta hanya akan membuat kehancuran di dalamnya dan yang akan menjadi korban adalah seorang anak, kalau papah sama mamah ga saling mencintai lalu mengapa kalian menikah?,, Aku pamit" setelah mengatakan itu semua Shani langsung pergi meninggalkan Shania dan Boby yang masih mencerna semua kata-kata Shani.

************

"Hei, sendirian ajah neng" seorang pria datang dan langsung menepuk pundak Shani.

"Ihhh kak vino ngagetin ajah" ucap Shani sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hahaha jangan manyun gitu Shan, kamu gemes banget deh"ucap seseorang yang di panggil vino oleh Shani.

"Kak" panggil Shani dengan mata berkaca-kaca.

Vino yang melihat Shani hampir menangis langsung membawa Shani kepelukkannya.

"Maafin aku Shan udah ngagetin kamu, kamu jangan nangis dong, aku kan tadi cuman bercanda, lagian kamu ngelamun ajah sih" ucap vino yang sedikit panik.

"Kak kenapa mamah sama papah sering berantem ya?, Kenapa keluarga aku ga harmonis kaya keluarga kakak, kenapa aku ga pernah dapet moment keluarga saat hari weekend, Kenpa mereka terlalu mementingkan pekerjaan dari pada aku, apa aku tak terlalu berharga di mata mereka?" Lirih Shani yang tak memperdulikan ucapan vino yang tadi.

Vino merasa kasihan kepada Shani yang sedari kecil tak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya, karena kedua orang tuanya sangat workaholic.

"Hey kamu udah besar, jangan cengeng, kamu harus jadi wanita yang kuat, nanti kalau kamu nggak nangis bakal kakak beliin permen" ucap vino yang berusaha untuk menghibur Shani

"Ihhhh kak vino aku kan udah gede, umur aku udah mau 20 tahun masa kaya anak kecil sih di kasih permen biar ga nangis, kak vino ada-ada ajah deh hahahha" ucap Shani yang tertawa kecil.

"Nah gitu dong ketawa kan makin cantik" ucap vino.

"Kak vino gombal" Shani memukul pelan lengan vino.

"Hahhaa baru di gombalin gitu ajah mukanya langsung merah" ucap vino yang menertawai pipi Shani yang merah.

"Udah yuk Shan masuk kelas, kamu masih ada kelas kan sekarang?" Lanjut vino.

"Masih ka, masih ada 2 matkul lagi kak" ucap Shani.

"Yaudah gih Sanah masuk kelas, semangat kuliahnya calon dokter. Nanti pulang bareng kan?" Ucap vino.

"Yah aku nggak bisa pulang bareng kak. Soalnya aku udah janjian sama gracio buat pulang bareng" ucap Shani

"Gracio? Ulang vino.

"Iya gracio, pria yang waktu itu pernah aku ceritain ke kakak, sekarang akhirnya aku bisa Deket sama dia, doa aku terkabul" ucap Shani dengan antusiasnya.

Vino yang melihat Shani bahagia hanya tersenyum miris, karena sebetulnya dia itu sudah lama mencintai Shani, tapi dia menyembunyikan nya karena tidak ingin menghancurkan persahabatan nya.

"Wah kalau gitu bagus deh, selamat ya" ucap vino sambil tersenyum terpaksa.

"Hehe Makasih kak vino, yaudah ya kak aku mau ke kelas dulu, 5 menit lagi matkulnya pak botak nih, kalau telat bisa-bisa aku di makan sama dosen killer itu" ucap Shani yang tersenyum lalu langsung pergi meninggalkan vino sendirian di kursi taman.

Vino POV

Sampai kapan aku harus menyembunyikan perasan ini?., Jujur rasanya sungguh sakit ketika mendengar dia mencintai orang lain, melihat dia dekat dengan orang lain.

9 tahun aku menahan rasa ini Shan. dari SMP aku sudah mencintaimu...

Dulu Kamu  adalah gadis kecil yang sangat cengeng, gadis kecil yang kesepian, gadis kecil yang malang karena kedua orang tuamu selalu tak memperdulikan mu.

Dulu,, kamu akan selalu lari ke rumahku ketika orangtuamu sedang bertengkar. Kamu selalu mengadu kepadaku ketika ada yang jahat kepadamu, dan kamu  yang selalu menangis ketika melihat orangtuaku sangat memperhatikan mu dan menyayangimu daripada orangtuamu sendiri.

Kini gadis kecil itu sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik, tegar, pintar, humble, bahkan kini banyak sekali yang menggemari mu dan ingin menjadikanmu pacarnya.

Shani....
Memilikimu adalah haluku...
Menjagamu adalah kewajibanku...
Memperjuangkanmu adalah rutinitasku...
Dan, patah hati adalah resiko yang akan ku dapatkan karena telah berani mencintaimu..


"Huft, kamu masih punya kesempatan untuk memiliki Shani vino, karena pria itu belum menjadikan Shani miliknya, ayo semangat., kamu harus lebih berani lagi untuk menyatakan cinta kamu, ayo semangat, ayo berani, sebelum terlambat dan keduluan sama gracio"

Aku beranjak dari dudukku dan pergi menuju ke kelasku karena sebentar lagi aku ada kelas.

TBC.

22-10-2020

rumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang