Di kursi rumah sakit duduklah seorang pria paruh baya yang usianya dikatakan cukup banyak. Dia dan istrinya sudah berulang kali datang ke rumah sakit itu,, ntah apa yang mereka lakukan di rumah sakit.

" Tuan Morgan" panggil seorang suster dari dalam ruang terkunci tersebut.

Morgan yang sedang menghayal mengakhiri semua khayalannya dan segera beranjak dari tempat duduknya dan segera masuk ke dalam ruangan tersebut.

Dengan wajah yang cemas Morgan duduk tepat di depan dokter yang saat itu wajahnya tampak kurang menyenangkan.

"Pak Morgan,, maaf sepertinya bapak dan istri bapak tidak akan memiliki keturunan. Jika pun ada,, kemungkinan nya hanya 0,01%" ucap Dr. Rangga dengan serius.

Perasaan yang sangat kecewa menghampiri Morgan. Mendengarkan kalimat tersebut,, Morgan seakan ingin segera mengakhiri hidupnya.

Dengan perasaan berkecamuk dan air mata yang sudah membanjiri pipi Morgan,, Morgan berkata dengan suara bergetar sambil menjambak rambutnya sendiri "0,01%?" Tanya Morgan sekali lagi seakan memastikan bahwa dia telah salah dengar sebelumnya.

" Iya Pak" ucap Dr.Rangga dengan nada menekan.

" Rangga,, apa tidak ada cara lain supaya saya memiliki keturunan?" tanya Morgan dengan putus asa.

"Maaf Morgan,, saya minta maaf dengan sangat" ucap Dr. Rangga dengan wajah yang seakan dia lah yang merasakan penderitaan tersebut.

"Rangga,, sa.."
"Maaf Morgan,, selamat istri Anda telah mengandung selama 3 Minggu" ucap Dr. Rangga memotong ucapan Morgan.

Morgan yang mendengar kalimat itu tidak tau dia harus apa. Dia percaya atau tidak,, dia tidak tau. Morgan hanya menangis.

"Lo,,Lo seriusan Ga?" tanya Morgan dengan penuh harapan.

"Ehkk,, jangan pake gue Lo gue Lo anjir. Ini rumah sakit" Rangga berkata sedikit berbisik.

" Lo seriusan Ga? Lo serius gue akan jadi seorang ayah ?" tanya Morgan dengan mata berbinar.

"Gue serius Gan" ucap Rangga menyakinkan Morgan sambil memeluk Morgan dan mengucapkan selamat.

Jawaban Rangga membuat Morgan berasa semesta sedang bernyanyi menghiburnya.
Tanpa menjawab ucapan selamat dari Rangga, Morgan berlari menjumpai istrinya Kanaya.

Rangga yang melihat sahabatnya tersebut turut bahagia.
"Biarpun  Lo udah abaikan kata selamat gue,, gue tetap sayang sama Lo Gan. Semoga bahagia dengan keluarga kecilmu" batin Rangga dan kembali ke ruangan nya.

Morgan dan Rangga adalah sahabat dari kecil. Mereka selalu bersama-bersama. Banyak orang yang mengira mereka adalah saudara.

Gaje yah?
Hehehe😹
Sorry masih pemula:)

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang