Di dalam kamarnya, Helna duduk termenung di tepi ranjang tempat tidurnya.
Entah lah, perasaannya kacau sekali.Pada saat itu juga, ponsel miliknya berdering.
Dan menyadarkan Helna dari lamunannya.Sekretaris Milna's calling..
Ah, dirinya terlalu sibuk memikirkan keluarganya sampai lupa kenapa dia bisa pulang ke Indonesia.
"Halo? Iya ada apa? Baik, saya ke kantor sekarang." Dia bergegas mengganti baju nya, dia melajukkan mobil dengan kecepatan tinggi.
Sesampainya di parkiran, dia langsung menelpon sekretarisnya.
"Halo Milna? Saya berada di parkiran. Tolong jemput saya, dan antarkan saya sampai di ruangan saya melalui jalan rahasia yang ada di perusahaan ini. Oh? Baikklah saya tunggu."
Helna melihat seorang perempuan berlari terburu-buru.
Dan hampir saja jatuh jika saja dia tidak pintar mengimbangi nya."Maaf Nona, saya terlambat." Ungkap Milna menyesal dan terlihat jelas sekali bahwa raut mukanya ketakutan.
"Tidak apa-apa,lain kali berhati-hatilah tadi kau hampir terjatuh. Antarkan saya sekarang, ya?" Perempuan itu tersenyum hangat ke arah Mila.
"Baik, silahkan Nona." Mila mempersilahkan Helna.
Helna berjalan mengikutinya.
Sesampainya di ruang rapat, dia bingung seperti mengenali sosok laki-laki yang tengah menatapnya.
Tapi Helna tak peduli dan memilih untuk mengabaikannya."Okay, so what's happen? Kenapa anda meminta untuk meeting mendadak seperti ini pak?" Tanya Helna mengintimidasi.
"Oh, I'm sorry Miss. Tapi saya ingin meminta penjelasan kepada anda tentang perjanjian proyek kita. Kenapa anda batalkan?" Jawabnya meminta penjelasan.
"Tapi maaf pak, saya tidak merasa membatalkan kontrak ini apalagi ini sangat menguntungkan bagi perusahaan kita." Helna menjelaskan dia menatap Mila dan menuntut jawaban.
Mila yang di tatap oleh Helna langsung menundukan kepalanya takut.
Helna menghela nafas, "Ya sudah pak, seperti ini saja saya minta berkas yang di batalkan untuk saya tangani dan tetap akan di lanjutkan.""Luke, tolong berikan kepada Nona Helna." Pintanya.
Luke pun menyerahkannya kepada Mila.
Dan dia meminta maaf atas kesalahannya.
Setelah partner bisnis nya pergi, dia pergi ke ruangan pribadi nya dan berpikir serta mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya."Mila, datang ke ruangan saya sekarang juga." Tegas dan penuh amarah.
"Permisi bu." Mila datang dengan kepala tertunduk.
"Masuk. Duduk." Matanya menatap Mila dengan tajam.
"Bisa jelaskan apa yang terjadi?"
"Seperti ini bu, sebelum ibu kembali ke sini perusahaan di pegang oleh Bu Andriana. Dan pada saat itu juga keadaan perusahaan kacau, saya waktu itu ingin mengabari ibu tentang masalah ini. Tapi bu Andriana malah mengancam saya akan membuat celaka keluarga kecil saya bu. Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Dan sekarang uang perusahaan juga di bawa kabur lalu keberadaan bu Andriana tidak di ketahui. Maafkan saya bu, jangan pecat saya." Mila bersimpuh di hadapan Helna.
"Bangun, sudah sekarang kamu kembali bekerja." Usirnya.
"Dasar sampah, berani-beraninya kamu main-main denganku Andriana. Dulu aku memang lemah, tapi sekarang tidak."
Dengan cepat dia menelpon seseorang, "Cari Andriana sekarang, temukan dia dan bawa ke hadapan ku hidup-hidup."
◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌
Jangan lupa voment ya, untuk terus dukung cerita ini
BIG LAFF UNTUK KALIAN SEMUA٩(๛ ˘ ³˘)۶♥
![](https://img.wattpad.com/cover/245442531-288-k239957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer(Hiatus)
RomanceWarning!!! 21+ Bukan untuk di bawah umur! yang gak suka cerita saya jangan jangan di baca!!!!