8 - Mean Girl

2.1K 320 28
                                    

Jungkook berlari dengan sangat cepat menyusuri koridor sekolah menuju ruangan tari, tempat di mana Lisa bersembunyi setelah beberapa siswa melemparkan telur busuk sesaat setelah ia memasuki gerbang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jungkook berlari dengan sangat cepat menyusuri koridor sekolah menuju ruangan tari, tempat di mana Lisa bersembunyi setelah beberapa siswa melemparkan telur busuk sesaat setelah ia memasuki gerbang sekolah.

Video berdurasi dua menit yang dikirimkan Jaehyun; berisi Lisa yang basah akan telur dan sementara menjadi bahan olokan oleh seluruh siswa, membuat hati Jungkook begitu sakit.

Somi yang memberitahu Jungkook kemungkinan keberadaan Lisa, mengingat keduanya pernah menghabiskan waktu di tempat itu pertama kali Lisa mendapat perlakuan buruk.

"Lisa!"

Jungkook membuka pintu dengan kasar, langsung menemukan kekasihnya yang sedang duduk di sudut ruang tari.

Berlari dengan cepat, Jungkook kemudian memeluknya erat.

"Jangan memelukku, bauku seperti tempat sampah." Lisa terkekeh, berusaha keras mendorong tubuh Jungkook.

Menyerah, Jungkook melepas pelukannya, kemudian menatap gadisnya yang saat ini tersenyum lembut. Namun sepasang mata bulat indah itu berkata lain. Jungkook tahu Lisa terluka.

"Aku minta maaf," ucap Jungkook parau, menyesal tak menjemput Lisa untuk ke sekolah bersama.

"Untuk apa?"

"Untuk hal-hal yang terjadi padamu di sini."

Benar. Jungkook terlalu percaya Lisa adalah gadis yang mandiri dan kuat, yang mampu mengatasi masalahnya sendiri. Tapi Jungkook tak mengingat bahwa Lisa tetap seorang gadis yang butuh perlindungan. Terlebih di sini; tempat yang penuh dengan orang-orang yang tak segan menyakiti orang lain karena perbedaan.

"Bukan kau yang menyiramku dengan se-ember telur busuk. Bukan salahmu."

Tidak. Salah Jungkook.

Salah Jungkook yang sudah membawa Lisa ke tempat ini. Meski Lisa tidak tahu yang sebenarnya.

"Baiklah. Tapi mulai sekarang, aku akan menjemput dan mengantarmu ke sekolah, okay?"

Hanya itu yang bisa Jungkook ucapkan. Karena menenangkan Lisa sungguh sulit. Lisa tak ingin dianggap beban.

Satu ciuman diberikan Jungkook tepat di dahi sang kekasih sebelum menariknya berdiri.

"Ayo bersih-bersih kemudian sarapan."



•••



Jungkook harus membatalkan acara sarapannya dengan Lisa saat menerima pesan di group chat-nya bersama ke-empat orang sahabatnya.

Bambam dikeluarkan dari sekolah.

Pagi ini keamanan di depan sekolah tidak mengijinkannya masuk. Pamannya pun sudah dipanggil dan saat ini sedang berada di ruang kepala sekolah.

Jungkook tidak peduli ketika ia dengan kasar membuka pintu ruangan kepala sekolah, menemukan Bambam bersama pamannya. Juga Mr. Shin sebagai kepala sekolah.

Satu lagi.

Jennie?

"Mr. Jeon, anda seharusnya mengetuk pintu terlebih dahulu," ucap Mr. Shin berusaha terdengar tegas dan berwibawa, namun Jungkook tahu pria tua itu tak akan berani memarahinya.

"Maaf, aku hanya terburu-buru," balas Jungkook pelan, kemudian menutup pintu di belakangnya.

"Kami sedang membicarakan hal yang penting saat ini. Bisakah anda menunggu di luar sebentar?" ucap Mr. Shin kembali, jelas tak menginginkan presensi Jungkook.

"Aku rasa aku juga perlu berada di sini untuk pembicaraan yang akan kalian bahas."

Tak mau kalah, Jungkook ikut duduk dengan ke-empat orang lainnya, tepat di samping Bambam yang tertunduk lemah, bersebrangan dengan Jennie yang terlihat tenang.

"Saya rasa ini tidak ada hubungannya dengan anda."

Sungguh. Ingatkan Jungkook untuk meminta kakeknya mengganti Mr. Shin.

"Ms. Kim juga tidak ada hubungannya dengan pembicaraan kalian. Kenapa ia diijinkan di sini?" tantang Jungkook, benar-benar tak ingin kalah.

Tatap Jungkook bertemu dengan mata kucing Jennie yang kini seakan sedang menghukumnya.

Sial.

"Mr. Bhuwakul sudah mengakui bahwa ia yang telah melukai Ms. Kim."

Apa lagi ini?

Jadi, luka di lutut Jennie adalah perbuatan Bambam?

"Mr. Bhuwakul sudah melanggar peraturan sekolah, bahkan sudah melakukan tindakan yang tidak pantas dan bisa dikategorikan sebagai tindakan kriminal. Kami tidak akan melaporkan ke pihak kepolisian, tapi dengan sangat terpaksa kami harus mengeluarkan Mr. Bhuwakul dari sekolah. Kami tidak ingin hal ini terulang kembali atau menjadi contoh buruk untuk siswa yang lain."

Jungkook terdiam setelah mendengarnya. Bahkan tidak berkata apa pun saat Bambam dan pamannya sendiri mengiyakan keputusan itu begitu gampang.

Tidak adil. Sekolah ini jelas-jelas mengetahui kejahatan yang dilakukan siswa-siswa lain, yang dilakukan pada Lisa contohnya. Mengapa hanya Bambam yang ditindaki?

Apakah karena yang disakiti Bambam adalah Jennie?

Begitu banyak perdebatan di kepala Jungkook. Rasanya ingin membantu Bambam, menggunakan hak istimewanya untuk membuat Bambam tetap bersekolah di sini. Tapi, Jungkook tidak ingin masalah ini membongkar semua yang sudah dilakukannya.

Jungkook tak ingin jauh dari Lisa. Lantas, merelakan sang sahabat adalah jalan satu-satunya.

"Semua akan baik-baik saja," ucap Jungkook menepuk pundak Bambam saat mereka berada di luar ruangan. Paman Bambam sudah melenggang pergi, setelah menatap keponakannya penuh kecewa.

Bambam hanya mengangguk lemah, membuat Jungkook mendengus pelan.

Emosinya memuncak ketika pintu terbuka, menampilkan sang akar masalah yang berjalan begitu angkuh, seakan tak pernah merugikan orang lain.

Jungkook kembali dipertemukan dengan tatapan tajam mata kucingnya. Dingin, membekukan. Apakah Jennie memang sekejam itu?

Dan sang gadis berlalu, mengabaikan layaknya presensi keduanya tak nyata, tanpa permohonan maaf, bahkan raut bersalah sekalipun.

Jungkook menggeleng tak percaya.

Mungkin, Jennie memang gadis kejam.

Mungkin, Jennie memang gadis kejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





•••



sexy jenkook i cant take it 😭

Clandestine RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang