Hiduplah sepasang gadis kembar yang cantik bernama Nana dan Nina, tapi keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang. Nana, si sulung yang selalu bersolek dan mencari perhatian semua orang berbanding terbalik dengan Nina, si bungsu yang baik hati dan selalu menolong sesama. Orang tua mereka telah meninggal saat si kembar berusia sepuluh tahun, membuat mereka dewasa sebelum waktunya.
Meskipun demikian, nyatanya hanya Nina lah yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah sedangkan Nana hanya tau bersolek tiap harinya. Hingga pada suatu hari, disaat Nina mencari kayu bakar di hutan terlalu lama. Membuatnya terpaksa bermalam di hutan, beruntung dirinya menemukan sebuah rumah yang beratapkan kuping.
Karena hujan turun tanpa henti selama dua hari, membuatnya bertahan di rumah tersebut, tapi hal itu tidak membuatnya risih malah dia menganggap kuping-kuping itu temannya. Ya, kuping-kuping itu hidup (bisa berbicara dan makan), membuatnya tak kesepian. Setelah dua hari, Nina pun pulang. Namun sebelum itu, salah satu kuping berpesan.
"Nina, pulanglah lewat kebun tebu dan ambillah salah satu yang terbaik dan lurus. Lalu lemparkan kebelakang dan tolehkan kepalamu kebelakang, apapun yang kau dapatkan bawalah pulang, semoga kau bahagia"
"Terimakasih, tuan Kuping. Kebaikan kalian tidak akan saya lupakan"
Setelah itu, Nina pulang dan mengikuti instruksi dari si Kuping dan betapa terkejutnya ia melihat tebu yang dilemparkannya berubah menjadi pria tampan. Merasa bersyukur, Nina pun membawa pria itu pulang untuk dijadikan suaminya. Namun, saat Nana melihatnya membawa seorang pria tampan, muncul rasa iri dihatinya. Membuatnya bertanya pada adiknya tersebut mengenai caranya mendapatkan pria itu. Lalu Nina menceritakan semua yang terjadi padanya di hutan, tinggal bersama para kuping dan caranya mendapatkan pria tampan tersebut.
Tanpa berpikir panjang Nana pun mengikuti semua hal yang dilakukan Nina, namun dengan setengah hati. Memberi makan para kuping nasi panas selama dia tinggal disana, membuat para Kuping marah, sehingga saat waktunya pulang mereka berpesan pada Nana agar mengambil tebu yang jelek dan bengkok ketika melewati kebun tebu.
Nana pun bergegas pergi, mengikuti instruksi para kuping dan alangkah terkejutnya ia, alih-alih mendapatkan pria tampan, ia mendapatkan seorang kakek paruh baya yang jelek. Mau tak mau Nana terpaksa membawanya pulang bersamanya.TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKKARI ~🌧️{HIATUS}🌧️
Short StoryKumpulan cerita pendek dan dongeng (mungkin)...😊 . Beberapa seperti cerita yang dipaksakan, yang lain seperti curahan hati... . . . Mohon vote dan coment agar author bisa lebih baik kedepannya~