Minggu
07:00 wib"Jhhh, lama banget sih Lo Rei? Capek tau gue nungguin Lo dari tadi?"Keluh kesal Afan pada sahabatnya itu. "Jiah.. siapa suruh juga Lo nungguin gue,"Ucap Rei tanpa merasa bersalah
Tok
"Aw,"Ringis Rei pada saat kepala nya di jitak oleh Afana.
"Lah Lo..."terpotong. "Apa? Masih mau lagi gue jitak atau lebih baik gue tampar. Mau?"Enteng Afana memotong perkataan Rei.
"What?Ibu api marah. Aduh gimana nih. Air..air gue butuh air?"Reina mencoba mencairkan suasana dengan sedikit candaan. Kalau tidak bercanda maka habislah dirinya kena celotehan dan jitakan sahabat nya yang cukup pemarah ini.
(Senyum)"Hmmm"Balas Afan.
"Alhamdulillah..Ngga jadi naik nih level nya. Syukurlah."Batin Rei. Rei pun mencoba membalas dengan sedikit senyuman juga.
********
"Hahaha..garing banget bos candaan Lu."Tawa Nito pecah seketika saat mendengar ucapan Iandra.
"Lah?Bukan garing lagi kalau sudah ngomongin gue,"kesal Bevan pada kedua sahabat nya itu. Ya, kayak ngga ada kerjaan lain aja dari dulu sampai sekarang juga Bevan selalu muak dengan ejekan sahabat nya yang satu ini Iandra. Untung aja masih temen.
"Ya, udah!Sekarang cepet gue dah muak cerita ini mulu. Apa ada yang lain,"lirik Iandra pada kedua sahabatnya itu. "Yah, bacot lah mau ganti topik segala. Pada hal kan masih terus ngomongin gue,"gumam Bevan pelan tapi masih mampu didengar oleh Iandra.
"Lo bilang apa tadi Van,"tegasnya.
"Bilang apa bos. Lo sakit bos. Atau jangan-jangan kayak nya lo mulai kena gangguan deh,"Bevan pun mengalihkan perhatian dengan pura-pura mengangkat kan tangan nya dan mengecek apakah sahabat nya ini tidak kenapa-kenapa.
"Cih"Iandra pun melepaskan tangan Bevan yang berada di dahi nya dengan tepisan kasar.
"Ngga usah sok perhatian atau ngalihin pembicaraan,"sarkas nya yang mampu membuat sahabat nya Bevan terdiam dan Nito yang dari tadi memperhatikan pun sedikit terkejut.
"Bagi dong Rei? Gue haus nih pengen juga kali yang dingin-dingin,"Afana yang mulai merengek ingin meminta ice crim pada Rei tapi tak ia kasih juga."Ih! Dasar pelit,"umpat nya pada Reina.
"Emang,"jawab nya santai.
"Hhh"
"Santai jangan marah mulu nih mau ngga?"tawar Reina.
"Ngga jadi, ngga mood lagi,"tolak nya cepat.
"Bagus deh ngga sia-sia gue beli,"Ucap Reina namun mendapat lirikan tajam dari Afana.
"Itukan gadis yang nabrak gue pas mau ke taman belakang itu, ya itu dia,"batin Iandra yang sepertinya sedang merencanakan sesuatu.
********
"Lo!How are you?"Ucap Iandra sambil menatap cewek yang ada di depan nya ini.Dengan sedikit lirikan.
"Cuih, caper banget kayak nya ni cowok,"batin Afana.
"Hmmm, Lo kan cowok yang waktu itu?Ngapain Lo kesini?Oh, gue tahu Lo itu mau ada urusan sama Afana ya?"Ucap Reina tak tahu malu."Bagus, kalau Lo tahu?"remeh nya.
********
"Ehh, Van ngapain tuh bos dek-deket sama tuh 2 cewek?"Tatapan bingung Nito tertuju pada Bevan. Namun tak kunjung ada jawaban dari Bevan.
"Woy"
Sentak Nito pada Bevan pun membuat nya sadar akan lamunan nya."Pan sih, lebay banget,"sinis Bevan yang mendapat tepukan dari Nito.
"Nih kalau Lo mau tau kenapa bos selalu ngejekin lo. Karena dari tingkah bicara Lo aja terlihat banget,"ejekan Nito pun tun tuntas membuat Bevan tersenyum hambar dan memicing kan tatapan tajam nya pada Nito.
***
"Bos hebat banget bisa dapetin 2 cewek cantik pake pelet ya bos,"ceplos Nito yang mendapat tatapan tajam dari 2 cewek tanpa takut.
"Jaga dikit,"jitak Iandra pada Nito.
"Sorry bye the way. Kalian ngapain ke sini?".
"Rei gue mau balik aja deh capek gue ngeladenin nih orang,"ucap Afana.
"Tapi.."
"Sebelum Lo pergi Lo harus beliin gue dan sahabat gue ice crem terlebih dahulu,"teriak Iandra sebelum Afana pergi jauh.
Sontak Afana pun langsung menoleh "Maksud Lo apa?". "Itu adalah hutang Lo untuk gue. Lo ingat kemarin."Enteng nya.
"Gue ngga.."
"Kalau Lo ngga mau Lo akan dapat ganguan seumur hidup Lo dari gue,"Iandra dengan ucapan nya yang kini tak main-main.
********
"Aduh! Seger banget nih es nya. Mendadak tambak sompal gue karena dinginnya,"Ucap Bevan dan Nito yang mulai ngelebay.
"Thanks, karena Lo udah traktir gue dan sahabat gue,"ucap Iandra ramah.
"Ngga usah sok ramah,"ketus Afana cepat."Duh enak banget gue hari ini dapat traktiran gratis,"Ucap Reina senang
"Besok-besok untuk Lo Iandra. Lo harus jauh-jauhin pandangan Lo dari gue paham,"tegas Afana yang sudah sangat geram pada Iandra namun ia hanya mengapnya remeh.
********
"Thanks cantik, untuk es krem nya,"ucap Nito.
"Thank you so much,"ucap Iandra.
"Thank,"ucap Bevan.
"Ya"
Mereka pun mulai pergi dan begitu juga dengan Afana dan Reina.
"Gue balik duluan"ucap Afana singkat.
"Ya, gue juga balik."balas Reina.
Untung saja rumah Afana tidak terlalu jauh dari taman jadi ia suadah sampai terlebih dahulu di rumah nya dari pada Reina yang terbilang harus memasuki dan menelusi gang yang tidk terlalu besar
#komen
#janganlupavotenya
#selamatmembaca
KAMU SEDANG MEMBACA
IANDRA
Teen Fiction"Chhh, Lo pikir gue takut sama Lo hah?"Ucap Afana berani. "Jangan, terlalu berani. Nanti Lo juga pasti akan tunduk dengan gue," Bisik nya menantang. Deg "Hhhhh," "Lo harus tenang Afan"Batin Afana. "Maaf mungkin perkataan ku tadi sedikit ..." "Sorry...