Saat itu disebuah tempat indah dan rindang, angin sejuk semilir melambai-lambaikan rambut seorang bocah perempuan yang rambutnya mulai memanjang setelah beberapa Minggu lalu dia potong pendek
Pohon-pohon disekitarnya membuat suasana semakin tenang,dia menikmati angin yang berhembus sambil tiduran di bawah sebuah pohon besar yang terlihat tua
"Hei tuan Pohon! Apa kau tidur?" Bocah itu bertanya sambil tetap pada posisi tidurnya
"Tuan Pohon......??!!!" Panggil bocah itu lagi dengan meninggikan suaranya
"Hei bocah bisakah kau diam?!,apa mulut mu perlu ku sumbat dengan ranting atau daun ku?!!" Kini pohon besar yang digunakan bocah itu untuk tiduran menjawab dengan kesal,dengan nada suara yang meninggi
"Heii....Tuan Pohon Tua, seharusnya kau jangan menyalakanku. Salahkan dirimu karena dari tadi tak menjawab pertanyaan ku!" Bocah itu tak mau kalah dan kini ia sudah bangkit duduk dari tidurnya
"Sudahlah kalian berdua diam! Kalian ini sehari saja tidak bertengkar apa tidak bisa?!" Pohon disamping pohon tua mulai ikut berkomentar,dia terganggu dengan pertengkaran bocah perempuan itu dan si pohon tua
"Kau juga Tuan Pohon! Apa kau tidak bisa mengalah pada bocah ini?. Kau sudah tua seharusnya malu bertengkar dengan bocah seperti dia!"
"Hei....mengapa kau menyalahkan ku?!. Seharusnya kau menyalahkan bocah ini yang tidak bisa diam dan sedari tadi bertanya pertanyaan yang tidak berbobot!!"
"Astaga kenapa malah kalian yang bertengkar?" Bocah itu menatap kedua pohon didepannya bergantian
"Apa?!! Dian kau bocah!!" Teriak kedua pohon tadi berbarengan
Bocah itu memutar bola matanya jengah, kemudian menatap pohon lain disekitarnya yang tertawa cekikikan melihat ulah mereka. Bocah itu kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda,dia merebahkan diri dibawah pohon tua besar dan memejamkan matanya. Meski dengan pertengkaran dua pohon disampingnya tak membuat bocah itu mengurungkan niatnya untuk tidur kembali
🍁🍁🍁
Bocah perempuan itu menguap dan perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya disekitarnya, yaah tempat ini memang selalu siang tak pernah ada malam disini. Meski begitu untungnya disini banyak pohon besar tinggi menjulang keatas yang membuat suasana disini menjadi lebih rindang
Bocah perempuan itu menatap ke sekeliling dan menegakkan tubuhnya untuk duduk dan bersandar di bawah Tuan Pohon Tua
"Kau sudah bangun bocah?"
"Ya, seperti yang kau lihat"
"Ku kira kau akan mati,karena tidurmu seperti seorang mayat yang sudah dingin membeku" ledek pohon tua itu
"Hei!!! Apa kau mendoakan ku agar cepat mati?" Bocah itu kini berdiri dan menghadap sepenuhnya ke arah pohon tua sambil berkacak pinggang, dia menatap tajam pohon tua itu
"Tidak,tentu saja tidak. Karena jika kau mati kau pasti akan merepotkan kami para pohon!"
"Yaya terserah padamu Tuan Pohon Tua yang tidak merepotkan!" Bocah perempuan itu menekan kata 'Tidak merepotkan' sambil kembali duduk ketempat awalnya tadi
Suasana kembali hening hanya ada suara beberapa pohon yang berbincang-bincang,suara daun jatuh dan ranting yang bergesekan antar satu pohon dengan pohon yang lain karena hembusan angin kini mulai sedikit kencang ketimbang tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Pohon Tua (Tamat)
Short Story"Tuan Pohon Tua.... bolehkah aku bertanya?" bocah Perempuan itu menatap sebuah pohon besar di sebelahnya "Mengapa aku berbeda dari kalian?,mengapa aku memiliki benda yang kalian sebut kaki. Sedangkan kalian tidak punya?, mengapa aku memiliki benda y...