Penasaran? jangan lupa beri bintang!
Satu bintang kalian berharga bagi author :)☀☀☀
Di ruang tunggu, mereka saling peluk. Rara yang bersikap manja kepada Dika, menambah keimutan gadis yang berusia 8 tahun itu. "Kriek...." Bunyi pintu terbuka dari salah satu pintu tersebut. Keluar sosok perempuan berhijab cantik yang memakai pakaian rapi sambil membawakan mereka sepotong roti dan minum. Rara pun yang melihat sepotong roti tersebut, langsung mengangkat tubuhnya dan tidak sengaja perut ia berbunyi nyaring. Perempuan itu yang melihat kelakuan mereka berdua, hanya mampu tersenyum. "Kak, ini boleh kami makan?" tanya Rara, Dika hanya mampu menggeleng-geleng kepala melihat kelakuan lucu dari adiknya. "boleh sayang, ini buat kalian berdua." Mereka pun makan dengan lahap sampai tidak ada yang tersisa. Mereka mengucap alhamdulillah karena mereka masih bisa makan. Setelah melihat makanan sudah habis dilahap mereka, perempuan itu berdiri sambal berkata "Ayo ikut kakak teman. Kakak akan memberi tempat terbaik untuk kalian.". Mendengar hal itu, mereka sangat girang. Mereka menuju keluar dan mememasuki mobil xenia yag akan mengantar mereka ke suatu tempat.
Di perjalanan mereka bercerita ria sambal bermain dengan perempuan itu. Bebeapa saat kemudian, perempuan itu membawanya di sebuah tempat yang bertulis "Panti Asuhan Kasih Bunda." Melihat hal tersebut, Dika dan Rara tersenyum, karena sebentar lagi mereka akan menjalankan hidup dengan baik dibanding kehidupan sebelumnya. Perempuan itu menuntun mereka untuk masuk ke dalam. Perempuan itu sepertinya sedang mengurus registrasi untuk Dika dan Rara. Dika dan Rara hanya bisa menunggu.
Di ruang tunggu. Setelah selesai registrasi, seorang wanita paruh baya berbadan tinggi datang menghampiri mereka, sambal berkata, "Panggil saya ibu saja. Karena saya akan menjadi ibu kalian." Dika dan Rara yang mendengar hal itu langsung tersenyum bahagia. Setelah selesai, perempuan itu izin pergi meninggalkan mereka dan mereka mengucap terima kasih.
Di tempat yang baru, Dika dan Rara bersekolah di sekolah dasar. Hari pertama sekolah, ibu menuntun mereka untuk bersiap diri. Saat semua sudah siap, Dika dan Rara pergi bersama-sama dengan teman barunya. Dika memasuki kelas 5, sedangkan Rara memasuki kelas 2. Di sana mereka belajar dengan tekun, demi mewujudkan cita-cita mereka.
Enam tahun kemudian, Dika akan memasuki universitas, ia mencoba mengikuti ujian SNMPTN di salah satu perguruan tinggi di kotanya. Dan hal yang tak terduga pun tercapai. Ia diterima di universitas tersebut dan memperoleh nilai tertinggi. Rara dan ibu sangat bangga pada Dika. Karena ia dapat mewujudkan cita-cita untuk meraih kesuksesan. Selain itu, Rara telah memasuki kelas 8 di SMP terkenal anak pintar di kota mereka. Rara mengerti sendiri perjuangan kakaknya untuk meraih prestasi yang luar biasa. Tak lupa mereka mengucap syukur kepada Tuhan YME.
Beberapa tahun kemudian, Dika sudah mendapat gelar doktor. Sedangkan Rara sudah mendapat gelar sarjana. Mereka mulai menata hidup diri mereka sendiri dan mereka diterima disebuah perkantoran dengan penghasilan yang besar. Mereka berterima kasih pada ibu yang sudah merawat, mendidik dan membesarkan mereka, meskipun bukan ibunya kandung mereka. Mereka dapat membuktikan pada orang tua mereka yang melihat mereka di atas sana. Dan tak lupa mereka mengucap syukur pada Tuhan YME. Hargai perjuangan orang tua, meskipun bukan orang tua kandung kalian. Disebut orang tua karena, mereka telah melahirkan, membimbing dan membesarkan kita. Hormati orang tua mu selagi ada.
-T A M A T-
😈😈😈Author mengucap terima kasih banyak yang udah baca dan yang beri vote🙏
Doakan author kembali dengan cerita yang lebih seru lagi...
See you in next story👋....Author.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI HITAM
Teen Fiction"Mana orang tua kalian?" bentak seorang laki bertubuh kekar itu. Dika dan Rara pun hanya mampu menundukkan kepala sambil menunduk ketakutan. "Kalian tau? Apa yang kalian lakukan saat ini salah? Diumur seperti harusnya belajar yang baik. Bukan mala...