Sho sedang duduk di sofa. Meminum secangkir teh hangat, sambil memperhatikan berita yang sedang tayang di TV di hadapannya. Sho bulak balik menatap ke arah TV dan jam dinding. Hari sudah malam, namun dia masih sendirian di rumah. Biasanya diwaktu ini, sudah ada sosok yang menemaninya disampingnya, namun sekarang sosok itu tidak ada yang membuatnya sedikit gelisah.
"Aku pulang." terdengar suara dari depan pintu dan diikuti dengan suara pintu ditutup.
Tidak lama kemudian muncullah sesosok pria dengan tampang sedikit lusuh, dari raut wajahnya dia terlihat seperti baru saja menjalankan hari yang sangat melelahkan. "Tadaima, Sho-kun." ucapnya lagi.
"Okaeri, Jun." Balas Sho dengan lembut.
Jun melemparkan tas yang dibawanya keatas meja di depan sofa, dan menghempaskan badannya untuk duduk di sofa di sebelah Sho lalu menghela nafas panjang.
Sho yang melihat Jun seperti itu tersenyum tipis. Dengan wajah Jun yang kuat itu ditambah ekspresinya sekarang ini, kebanyakan orang mungkin akan menjauh karena takut terkena marahan dari Jun bila mereka salah bicara. Namun berbeda dengan Sho, sosok Jun yang sekarang terlihat lucu dimatanya.
Jun biasanya selalu terlihat tegas, tangguh, mungkin terkadang dia memperlihatkan sosok lucunya juga namun jarang sekali melihat dia terang-terangan kelelahan seperti ini. Sho adalah salah satu dari sedikit orang yang Jun dapat merasa bebas untuk memperlihatkan sisinya yang sedang kelelahan ini.
"Sudah makan?", tanya Sho.
"Sudah tadi bersama staff yang lain."
"Syukur deh, aku gak siapin apa-apa soalnya."
"Aku juga gak ngarepin masakan kamu kok."
"Jahat banget sih."
Sho berkata begitu tapi dia tidak merasa tersinggung sama sekali, dia tau Jun hanya bercanda. Pernah sekali Sho mencoba memasak untuk Jun dan dia memberikannya pada Jun tanpa mencicipinya dulu. Jun mengeluarkan semua komentarnya tanpa menahan diri sampai Sho mulai merasa murung, namun melihat Jun tetap menghabiskannya membuat Sho sangat senang.
Yah.. setidaknya sampai Jun sakit perut selama dua hari.
Sejak itu Sho memutuskan untuk hanya menyiapkan makanan yang dia beli di luar, atau dia harus mencoba masakannya dulu sebelum dia memberikannya pada Jun.
Sho meraih tangan Jun dan menggenggamnya, mengelus-elus punggung tangan Jun dengan ibu jarinya, berusaha membuat Jun tenang "Syutingnya tertunda ya?"
Jun harusnya pulang dua jam lebih awal, namun pulang lebih lama dari dijadwalkan pun sudah menjadi hal biasa bagi mereka. "Ada adegan aku melewati orang yang sedang menyiram tanaman, dan dia dengan bodohnya mengarahkan selang air itu kearahku. Aku tau dia tidak sengaja, tapi tetap saja. Sisanya kamu bisa bayangkan sendiri." Jun pun bersin tiba-tiba, mengagetkan mereka berdua. "Maaf."
"Tidak apa-apa." Sho melihat kearah Jun dengan sedikit khawatir. Untuk sekarang Jun masih Nampak baik-baik saja, tapi bila diperhatikan baik-baik bisa terlihat pipinya sedikit merah, dan meskipun Sho sedikit kecewa tapi dia tahu itu bukan karena dirinya melainkan demam yang akan datang. Ini memang masih musim gugur, namun udaranya sudah mulai mendingin dan Sho sangat tahu betapa Jun tidak tahan dengan dingin. Sho menaruh tangannya pada kening Jun dan benar saja sedikit hangat. "Kamu sepertinya mau demam. Bagaimana kalau kamu mandi dulu, akan kusiapkan air hangatnya."
Sho baru saja ingin beranjak bangun dari tempatnya namun Jun tidak melepaskan genggaman tangan mereka dan malah menarik Sho pelan. "Nanti saja."
"Tapi nanti kamu demam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
FanfictionArashi FF One-shot Pairing : Matsumoto Jun x Sakurai Sho Jun baru saja kembali dari hari kerja yang melelahkan dan Sho yang menunggu dirumah siap untuk menyambut Jun *Not a Song-fic