Turis dadakannya Nesya

770 62 48
                                    

Seneng sih seneng. Tapi kalo dibiarin keterusan seperti itu Tessa juga bosan dan milih berhenti terus cari yang baru gimana? -Gema

Selamat Membaca :)

.
.
.
.

Langkah kaki itu terhenti di depan sebuah pagar berwarna emas. Tidak masuk akal memang, tengah malam seperti ini dirinya mencari sebuah penginapan. Ah lebih tepatnya sebuah kos-kosan kecil yang tidak sengaja muncul di laman Facebook nya tadi.

'KOSAN MAJAPAHIT'

Nama yang unik, pikirnya. Bergegas ia membuka pagar yang tidak dikunci itu,  sesuai instruksi sang pemilik kos. Ya, sebelum memijaki tempat kos ini, dirinya terlebih dahulu menghubungi sang pemilik kos melalui nomor telepon yang tertera di bio Facebook kost tersebut.

Derap langkah nya semakin cepat seiring mata nya yang tambah mengantuk. Sungguh ia sangat lelah sekali. Ia bahkan mendengar seruan dari kasur yang akan ditidurinya nanti.

"Mas Gema?" Merasa namanya dipanggil, Gema, pria itu pun menoleh ke asal suara.
Matanya mengerjap beberapa kali melihat gadis di hadapannya. Rambut dicepol asal, mata kuyu yang menandakan ia masih mengantuk, dan baju tidur Spongebob yang warnanya mulai memudar.

"Mas Gema kan ya?" Tanya nya lagi. Gema yang memang tidak ingin berlama-lama lagi segera mengangguk mengiyakan.

"Saya antar ke kamar mas"

Sekitar dua puluh menit berjalan, akhirnya mereka sampai di sebuah kamar yang tidak jauh berbeda dengan kamar lainnya, ralat seratus persen mirip.

"Ini kamar nya?" Tanya Gema setelah beberapa saat diam dalam keheningan.

"Hah? Apa mas?" What the? Apa gadis itu tertidur sambil berdiri? Ck, pantas saja mereka sejak tadi berhenti dan berdiri seperti orang linglung tak tau arah.

"Kamar saya dimana?" Gema mengulang pertanyaan nya lagi.

"Hah? Oh di atas. Kamar nomor 17" lalu gadis itu bergegas pergi dari hadapannya menyisakan Gema dengan kebingungan nya.

"Saya belum sampai kamar loh" alhasil Gema berteriak kesal.

"Lah? Tinggal naik tangga doang terus cari nomor kamar beres deh" balas gadis itu yang juga berteriak.

Percayalah aksi teriakan itu tidak akan terhenti kala suara berat itu tidak menginterupsi mereka. Bahkan kantuk yang Gema rasakan menghilang entah kemana.

"WOY!! BERISIK!!" Fix! Lingkungan kosan ini sangat tidak baik untuk dirinya yang begitu mencintai ketenangan, kedamaian, dan ketentraman. Tampaknya ia harus segera mencari tempat kosan lain yang cocok dengannya.

🌷🌷🌷

Pagi hari ini Gema langsung disuguhi satu kantong plastik pakaian kotornya yang tak sempat ia cuci. Hari pertama pindahan memang seharusnya dipakai untuk beristirahat total. Namun, bagi pria sepertinya yang tidak suka menunda-nunda pekerjaan ia harus segera menyelesaikan nya. Mengingat ia akan mulai bekerja seminggu lagi pasti akan susah baginya untuk membagi waktu,  bahkan hanya untuk sekedar mencuci pakaian.

Pandangan nya meluas ke seluruh penjuru kost. Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Yang membuat Gema menyimpulkan bahwa penghuni kost ini tidak terbiasa bangun pagi, padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kosan Bangke [RE-PUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang