Chapter 6

318 44 14
                                    

Seneng gak aku lagi rajin up persona.

Sungkem dulu sinih 크크크

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

Ff ini berisi konten sara'.

Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca

Sebelumnya...

"Neo!" Kaget Jungkook untuk kesekian kalinya. Menunjuk Shidqia tepat di depan wajahnya.

"Tenang saja. Aku tidak akan mengatakan apapun pada media." Ucap gadis itu tampak datar, namun ekpresi itulah yang membuat Jungkook khawatir.

"Ani- anu- itu?-" desis Jungkook tergagap. Ya hari ini pria itu memang seolah kebingungan terus-menerus, ia bahkan lupa cara berekspresi datar.

"Asalkan kau jangan bilang apapun pada Namjoon." Ujar gadis itu tenang namun Jungkook seketika terkejut.

"Maksudmu? Kau mau Hyungku terus-terusan menerjemahkan Bahasa Korea ke Bahasa inggris jika bersamamu? Apa kau bergurau Qia-si?!" Tatap pria itu tak percaya, daripada disuruh tutup mulut ia malah lebih tak rela jika Namjoon jadi translator dadakan Shidqia.

"Tidak, aku serius. Kami akan bersama selama dua hari untuk pembuatan lagu, dan setelah itu aku akan pergi dari sini. Jika Namjoon tau aku bisa bahasa Korea, apa yang akan terjadi?"

"Entahlah," gumam Jungkook tak yakin "apa seperti dia meminta kau menyanyikan lirik berbahasa korea? Mengajakmu bicara tanpa henti, atau melarangmu kembali ke Indonesia?" Celetuk Jungkook menebak acak.

"Mungkin lebih dari itu?"

"Masasih? Hyungku itu sosok yang memegang teguh prinsip." Jeda Jungkook menggerutu tak yakin, "ya~ setidaknya saat tak bersamamu." Keluh Pria itu mendadak sebal manakala teringat kelakuan Namjoon yang seperti koala berayun saat tau Shidqia masuk line-up untuk tampil di Jepang.

Hyungnya yang terkenal bisa menahan diri- dalam sekejap menjerit bahagia dan bisa membuat Dorm tempat tinggal mereka seperti terkena gempa secara bersamaan.

"Tapi apa untungnya jika aku diam?" Sambung Jungkook bertanya penuh selidik. Ia harus punya alasan bagus untuk menyembunyikannya dari Namjoon.

"Untungnya? Eum.." gadis itu bergumam, sukses membuat sosok Jungkook berdebar dalam artian cemas menunggu jawaban dari gadis itu. "Itu kan timbal balik agar aku tidak mengatakan apapun pada media. Karena aku diam jadi kau juga harus diam! Arajji?"

"Ah~" lenguh Jungkook mengangguk seolah mengerti. "Lalu untuk apa kau kesini?" Tanyanya lagi, hal yang menjadi alasan Shidqia tiba-tiba muncul di depan matanya, untung saja ia tidak jantungan.

"Eoh, sampai lupa. Aku kesini karena berniat tour di agency kalian, apa kau mau mengantarku berkeliling?" Tanya Shidqia cendrung menggoda.

"Cih! NO!" Decak Jungkook singkat seraya berbalik pergi mengambil langkah lebar untuk meninggalkan sosok yang tersenyum tipis, sedikit kecewa.

Gadis itu lantas menggumam lesu seolah tak ada tenaga. "Tapi pada akhirnya aku pasti ketahuan Namjoon juga."

Disisi lain, Jungkook juga menggerutu pelan sambil memukul keningnya. "Tidak masalah, aku hanya akan diam bukan berbohong."

𝙿𝚎𝚛𝚜𝚘𝚗𝚊

Beberapa saat kemudian, langkah gadis yang barusaja menjauh dari ruangan bernama genius lab itu dihentikan oleh sebuah suara seseorang yang baginya tak terlalu asing.

𝙿𝚎𝚛𝚜𝚘𝚗𝚊 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang