Prolog "1"

810 18 1
                                    

***
**
*

Tuhan kau yang mengatur segalanya bukan?
Mengapa kau persulit cinta ku?
Mengapa aku dan dia bisa saling mencintai cinta?
Mengapa kau berikan cinta yang salah kepada kami?
Mengapa kau tulis takdirku begitu aneh?

Atas nama cinta
Aku dan kau

Tak bisa bersama seperti adam dan hawa
Tak kan mati bahagia seperti romeo dan juliet
Karena kau dan aku sama-sama

SEORANG PRIA

***
**
*

"Ahh.. geli.." itu sangat geli ya sangat geli sehingga membuat ku memejamkan mataku dan menegangkan tubuhku

Tapi pria yang tinggi dengan rambut klimis dan bibir merah dan sedikit kumis sebagai pemanis itu masih saja memainkan nipel merah muda didada ku

Sekarang pria itu sudah bersiap membuka baju nya

Satu buah kecupan manis yang iya berikan semakin membuatku terhanyut akan suasana damai dan sunyi dari rumah mewah dekat dengan universitas ternama dan ibu kota yang bising

"Ahhh..." dia sangat lihai dalam bermain tangan kaki nya seluruh tubuh bermain main dan melekat satu sama lain

"Dek mau ga?" Dia tertawa sambil memelukku dengan erat aku tak tau apa yang dia maksud tapi aku masih takut karena melakukanya tanpa pengaman itu sangat berbahaya bagi kesehatan kan?

"Ga.."baru saja sampai kerumah ini bagaimana bisa dia?

Dia memasang wajah cemberut aku yakin dia sangat kesal saat ini
baju yang yang sudah dilepas dipasangkan nya kembali ditubuhku dan tidur menghadap tembok sisi kamar nya yang lebar

"Ngambek..Ngambek dikit ngambek" ujar ku sambil memeluknya dari belakang
Tubuh nya sangat berotot karena dia adalah seorang atlet panahan sewaktu sma serta sering pergi gym bersama teman-teman nya

"Umm.." Aku tak tau bagaimana dia bersikap seperti anak kecil seperti ini apa dia tidak malu akan tubuh nya yang seperti raksasa ini? Mungkin karena dia anak bungsu dari 3 bersaudara?

Apakah bermain bermain dengan seeokor kancil RayhanAdiSucipto?

Ku gigit telinga nya dengan lembut lehernya telusuri sampai bekas merah menyebar disegala tempat

Dan sang pemilik tubuh hanya mengeluarkan suara erangan nikmat

"Kakak lagi mau kan?" Aku melepas baju dengan pelan sampai menyisakan hanya sebuah pakaian dalam

"Mumpung rumah sepi ayah sama bunda ga ada..Apalagi kiyay sama kanjeng kolam berenang sepi kan?"

"Umm ayah ama bunda lagi jalan ke surabaya terus mampir ke serang nengokin kiyay" dia menjawab nya dengan santai mungkin mood nya langsung  berubah karena pemandangan rubah kecil?

"Berenang Kuy?" Aku menarik baju hitam polos yang ia pakai sekarang dia bagaikan seekor kuda jantan yang gagah

"Tapi ujan?" Dia meyakinkan ku lagi

SeeULater(18++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang