PROLOG
Hari minggu adalah hari yang paling menyenangkan dan menenangkan bagi Syifa. di hari minggu dia bebas dari berbagai macam pekerjaan di sekolah maupun pekerjaan di rumah. Yups, Syifa adalah salah satu guru kima di salah satu SMA swasta di Jakarta. Sebenarnya Sabtu dan Minggu libur, Cuma hari Sabtu Syifa harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, entah itu menyuci pakaian, menyetrika, dan membersihkan halaman rumahnya. Maklum, Syifa sendirian di ibu kota ini karena orang tuanya ada di Pekanbaru.
Saat ini Syifa sedang tiduran memainkan gawainya sambil menggulirkan layarnya untuk membaca berbagai pertanyaan dan jawaban di aplikasi tanya jawab yang mengutamakan konsep untuk bertukar pikiran dan Syifa rasa semua tau aplikasi apa yang sedang digunakannya.
‘Apakah kamu pernah suka pada temanmu? Bagaimana akhirnya perasaanmu?’
Jari Syifa refleks berhenti saat membaca pertanyaan itu. Matanya menerawang sambil menatap langit-langit kamaarnya.
“Pernah. Mungkin bisa dibilang rasa suka itu masih ada sampai sekarang” Jawabnya tanpa sadar. Syifa mengerjap lalu bangkit dan langsung menyambar botol minum di atas meja. Meneguknya sampai habis.
“Sial”
Kenapa sih pertanyaan seperti itu harus terbaca dan kembali membangunkan memori lama yang mungkin -sudah Syifa kubur dalam-dalam.
‘Bagaimana akhirnya perasaanmu?’ Kembali terngiang pertanyaan itu dibenaknya.
Kalau dipendam jadi jalan paling aman, ya sudah. Itu adalah jawabannya, sampai sekarang Syifa masih memendam dan sampai sekarang juga tidak ada yang tahu bahwa Syifa pernah dan masih menyukainya.
Dia, Rizky Ramadhan.
Fix, hari Minggu Syifa berantakan