1하나

513 58 1
                                    

-happy reading-
⚠️⚠️⚠️

——————————————————



"Kim Jungkook! Kim Jungkook! Kim Jungkook! MENANGKAN PERTANDINGANNYA KIM!"

Gendang telinga Jungkook menangkap sorakan-sorakan ramai, mereka menyemangati Jungkook untuk segera menjatuhkan lawan.

Bertanding dalam satu ring, satu lawan satu, di bawah sinar lampu terang dan dikelilingi seluruh murid SMA nya merupakan sebuah ativitas biasa bagi Jungkook.

Pertandingan taekwondo, latihan, berkelahi di sekolah, masuk ke ruang disiplin, dan dipanggil ke ruang guru. Itu semua terlalu sering dilakukannya.

Hal bodoh seperti memalak, padahal di dalam saku celananya, puluhan lembar uang terlipat rapi di dalam sana.

Sempat menyebabkan kakak kelasnya patah pada bagian tulang rusuk. Mata teman sekelas yang ia buat bengkak hanya karena menolak mengerjakan tugas miliknya.

Semuanya Jungkook lakukan, meskipun ia sendiri tahu bahwa perbuatannya menjijikan.

Berpura-pura nakal dan bergerak liar di sekolah. Masuk klub taekwondo sebagai pelampiasan.
Nyatanya, setiap murid yang berani berhadapan dengan Jungkook, pasti akan habis hari itu juga.

Kim Jungkook, berandal sekolah yang terkenal liar itu, sebenarnya hanya menginginkan perhatian satu orang dari ribuan perhatian untuknya.

Dan dengan jelas, ekor mata Jungkook menangkap bayangan seseorang yang begitu ia— ah entahlah, tapi untuk saat ini ia ingin membuktikan sesuatu pada orang itu.

Kim Taehyung, kakak kandung Kim Jungkook.
Seseorang yang pernah menjadi pelindungnya, namun juga sebagai penoreh luka di hatinya.

Itu menyakitkan ketika Jungkook mengingat seberapa nyaman dan aman dirinya ketika berdekatan dengan laki-laki itu.

Ia masuk lewat pintu di ujung, dan berdiri menyaksikan pertandingan Jungkook dengan wajah angkuhnya.

Mereka berdua sempat bertatapan beberapa detik, sebelum emosi mulai membuncah kembali dalam dada Jungkook.

"1.., 2.., 3.., Mulai!"

BUGH

BUAGH

"AKHHH..."

Dua kali pukulan. Pukulan pertama mematikan kaki lawan, dan kedua, mematikan lawan... lewat tendangan menuju rusuknya.

Dan babak terakhirpun selesai.
Untuk kesekian kalinya, wasit pertandingan mengangkat tangan Jungkook ke atas di akhir pertandingan.

Jungkook 'tak pernah kalah sekalipun, ia adalah yang terliar dari yang terliar.

Jungkook hanya kalah, dengan seseorang. Seseorang yang menyeringai remeh lalu pergi setelah melihat babak terakhir pertandingan Jungkook.

Kim Jungkook, membanting helm pelindung kepalanya di ruang ganti.
Kepalan tangannya beberapa kali meluncur ke arah loker miliknya.

Membuat benda besi itu sedikit penyok di bagian pintu loker.

"Mau sampai kapan kau seperti itu?"

Laki-laki berambut pirang masuk ke dalam ruang ganti, sedari tadi ia menunggu di ambang pintu sembari melipat tangan di depan dada.

"Kau pikir Kim Taehyung menyukai semua yang sudah kau usahakan? Begitu? Itu yang Kim Taehyung benci dari dirimu, Jungkook."

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang