Panji Aksa Diswa, cowok dingin yang berhasil membuat semua murid ingin mendapatkannya. Tapi semua orang disana saling dorong- mendorong untuk bisa melihat cowok ganteng yang berhasil menarik semua perhatian mareka. Namun bagi Aksa itu hanya angin lewat, sebab ia sering mendengar kata-kata dari murid di kelasnya, atau pun di sekelilingnya.
Aksa yang tidak peduli dengan semua itu langsung pergi menuju kelasnya, baru saja ia masuk sudah di hadang oleh beberapa orang disana. Tapi di mata cewek-cewek Aksa di anggap Dingin, ternyata ia anak yang sering di bully oleh teman-temannya sendiri karena iri dengan ketampanannya. Namun ia tidak peduli dengan hal itu karena sekarang Ia melanjutkan langkahnya dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan orang- orang yang menatapnya sinis.
Tidak puas dengan menghadangnya, mereka mengambil air kotor yang udah di siapkan oleh anak buahnya.
Buk.....!
Aksa terdiam melihat bajunya yang sudah kotor oleh seseorang yang melemparnya dengan sengaja sambil tertawa senang. Namun ada beberapa murid yang marah karna idola mereka seenaknya di lempar begitu saja di depan mareka, Tapi mareka tidak bisa berbuat apapun dengan situasi sekarang dan dia anak kepala sekolah yang di hormati oleh anak cowok disana.
Aksa memutuskan pergi dari sana menuju belakang sekolah yang sudah terdapat pohon besar disana. ia merasa tenang disana karena hanya itu menjadi tempat untuk dirinya sendiri, tanpa ada yang mengganggu nya, walaupun ia pernah mendengar seorang siswi mengatakan kalau disana ada hantu yang sering menghampiri mereka untuk meminta nomor hp, kalau Tidak makanan yang mereka bawah.
Aksa manatap langit hari ini yang begitu cerah tidak lupa warna biru membuat langit bertambah cantik. Ia mulai memejamkan matanya sambil menghirup udara segar yang ada disana.
Dari sisi lain Ulfa masih mengintip cowok itu dari atas pohon yang sudah memejamkan matanya. Namun tiba-tiba saja ia melihat Aksa membuka matanya dan mereka saling tatap satu sama lain. Setelah sadar dirinya di tatap ia malah melepasnya pegangan pada batang pohon dengan ceroboh yang membuat ia Terjatuh dari atas sana, namun ia tidak merasakan sakit di tubuhnya. Setelah aman ia segera membuka mata dan melihat dirinya jatuh ke atas tubuh cowok itu yang menatapnya sinis.
"Tampan." ucap Ulfa pelan, karena ia tidak menyangka bahwa Aksa akan setampan itu dengan hidung nya yang mancung. di tambah bulu mata yang panjang, tidak lupa dengan tubuhnya yang sempurna seperti seorang pangeran yang akan membuat cewek mana pun ingin memilikinya.
Aksa segera mendorong tubuh Ulfa yang masih berada di atasnya, karena tidur nya terganggu, ia dengan kesel bangun dan menatap cewek itu tajam. Namun Bukan nya ketakutan Ulfa malah ikut manatap balik cowok itu.
"kenapa lu disana, apa jangan-jangan lu naksir gua. Maknya lu kesini?" ucap Aksa dengan bangga. Karena ia tau kalau dirinya tampan dan bisa membuat cewek mana pun ingin dekat dengannya.
"gr, gw kira tadi kambing yang lagi tidur."
"L-u bilang apa barusan!" kata Aksa kesel dengan sebutan kambing yang sembarangan dikasih untuknya.
Ulfa tersenyum senang karena berhasil membuat lawannya marah dan ia segera pergi dari sana setelah memastikan cowok itu kesel kepadanya, namun ia berbalik badan untuk melihat sekilas ke belakang sebelum dirinya menghilang dari balik tembok.
Beberapa menit kemudian bel pulang berbunyi dan membuat semua murid merapikan buku ke dalam tasnya masih-masih. Namun berbeda dengan cowok itu yang masih mengambil bukunya di atas lantai. bukan karena jatuh, namun ia sudah sering mendapatkan buku-buku nya di atas lantai.
Di saat ia tengah merapikan buku-bukunya, tiba-tiba dari arah belakang datang seseorang yang menginjak tangannya. Aksa merasakan sakit luar biasa disaat tanganya di injak oleh Rey. tapi ia tidak berani untuk marah sebab dia masih ingin sekolah di tempat ini dan hal itu membuat Rey makin semangat membully nya sebelum ia meminta maaf kepadanya.
Rey dan teman-tamannya tertawa melihat orang yang mereka injak tidak berani untuk melawan.
*****
Ulfa baru saja keluar dari kelas menuju pintu keluar, namun Langkah nya terhenti saat mendengar suara seseorang disana dengan suara mengejek. Ia segera mengintip di balik pintu dan bertapa terkejutnya ia melihat cowok sedingin es di bully, namun ia ingat kalau orang itu adalah....?Orang yang beberapa menit ia buat marah, tapi kenapa dia tidak marah disaat dirinya di bully sama mareka, pikir Ulfa.
Aksa sudah tidak tahan lagi dengan apa yang mereka lakukan, ia memberanikan dirinya untuk melawan mereka. Namun lagi-lagi ia hanya bisa merasakan sakit disaat satu pukulan mengenai perutnya. Aksa terduduk ke lantai dengan rasa sakit yang luar biasa di perutnya, numun ia masih mendengar tawa mareka dengan kerasnya.
Rey melanjutkan pukulan nya, karena ia belum puas sebelum melihat Aksa mati di depanya.
Bukk.....!
Bukk....!
Bukkk.....!
Ulfa yang melihat hal itu segera berdiri menuju tempat Aksa yang sudah terbaring lemas.
"Jangan berani koryokan woi!"
"Siapa lu?"
"Yang pasti orang." jawab Ulfa dengan bangganya.
"Cih, seorang cewek berani ikut campur sama masalah kita!" kata Rey menatap sinis kearahnya.Aksa terdiam melihat Ulfa yang sudah berdiri di hadapan nya dan dengan cepat ia menyuruh cewek itu untuk tidak ikut campur sama masalahnya."lebih baik lu pergi, gua nggak butuh bantuan cewek kek lu." ucap Aksa tidak membutuhkan kasian dari cewek itu.
"Gr lu, siapa juga yang mau bantu lu," kata Ulfa menatap cowok itu dengan muka mengejek.
"Oh..., ternyata cewek yang ingin jadi pahlawan kesiangan!" ucap Rey tertawa bersama temannya, karena Ulfa berhasil membuat lelucon disaat situasi lagi kacau.
Ulfa emosi disaat melihat Rey mengejek dirinya dengan tatapan sombongnya. Namun ia tidak tinggal diam dan langsung saja menendang cowok itu tepat di mulutnya, sebab yang ngomong itu mulutnya bukan kepalanya, pikir Ulfa.
Tbc
Kalau penasaran silakan spam nextnya ya:))))
Author minta maaf kalau ada kata salah atau titik koma. Karena Author baru belajar 🤭🤭
9 - Agustus 2024