Aroma sedap

344 58 48
                                    

Please. Bacanya jangan sambil makan:')

___

Senyuman manis terpampang diwajahnya cantiknya, tangannya bergerak membuka apron yang melekat ditubuh mungilnya, kemudian memindahkan panci yang berada di atas kompor dengan hati-hati ke atas meja makan.

Setelah memakan waktu 15 menit hidangan yang ia buat akhirnya sudah matang, menyiapkan piring serta sendok di atas meja.

"Jungkook-ah waktunya makan malam!" Teriaknya, namun tidak ada jawaban. Tumben sekali bayi besar yang menjengkelkan itu tidak ribut-ribut, biasanya Jungkook akan langsung berlari terbirit-birit menghampiri di kala waktu makan.

Hoseok memutuskan untuk mengecek keberadaan Jungkook, memastikan kalau Jungkook tidak berbuat ulah lagi.

"E-eh?" tidak ada seorangpun didalam kamar mereka, hanya beberapa figuran yang berserakan. Hoseok mengambil salah satunya, melirik ke setiap sudut kamarnya namun Jungkook tidak ada.

"Kemana bocah itu pergi?" Hoseok mengecek ke seluruh ruangan apartment nya mencari Jungkook yang mungkin saja tengah bersembunyi, mengajaknya bermain petak umpet. Namun lagi-lagi Hoseok tidak menemukan nya.

Ketika ia memutuskan untuk mencari Jungkook di toilet ia mencium bau tak sedap yang menusuk imdra penciumannya. "Hish bau apa ini?" Hoseok membuka pintu toiletnya dan mendapatkan setumpuk Tai di dalam closet nya.

Hoseok tahu ini ulah Jungkook yang lupa menyiramnya dan mencampakkan nya begitu saja tanpa pertanggung jawaban. Hoseok mengepalkan tangannya kesal, wajahnya memerah menahan bau dan kesal.

"JEON JUNGKOOK SIRAM TAI MU, SIALAN!"

Hoseok berteriak kencang, kemudian membanting pintunya dengan keras. Masa bodoh dengan tai Jungkook, sekarang ia harus mencari keberadaan Jungkook untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakan joroknya.

Meanwhile....

"Uwahhh petasan nya keren! Aku akan meminta Hoseok hyung untuk membelinya untukku" ucapnya takjub melihat petasan kembang api yang meledak yang berwarna warni di langit malam.

"Hoseok hyung itu siapa paman?" Tanya seorang anak kecil disamping Jungkook. Pasalnya sedari-tadi Jungkook selalu mengucapkan nama Hoseok ketika dirinya takjub melihat sesuatu. Kan dia jadi penasaran sama Hoseok itu.

"Jangan panggil aku paman! Aku bukan paman mu! Dasar anak NAKAL!" kesal Jungkook kemudian pergi meninggalkan anak itu dengan kesal.

"Loh? Salahku apa?"

"Huh huh dasar anak menyebalkan!" Jungkook terus-menerus menghentakkan kakinya kesal menyusuri koridor gedung apartment. Sedangkan di ujung sana Hoseok tengah tersenyum manis padanya.

"Hoseok hyung~ kookie kesal hyung~" manja Jungkook sambil berlari merentangkan kedua tangannya meminta Hoseok memeluknya. Namun dengan cepat Hoseok mengeluarkan tongkat baseball yang sebelumnya ia sembunyikan.

"Jungkook"

"H-hyung kau kenapa? Kenapa wajahmu memerah?" tanya Jungkook hati-hati, ia bisa merasakan aura mencekam yang menyelimuti Hoseok.

"CEPAT. BUANG. TAIMU." Ucap Hoseok dengan penuh penekanan. Tongkat baseball ditangannya ia angkat, hendak memukulkannya, tenang itu hanya menakuti Jungkook. Namun Jungkook hanya menatap nya dengan tatapan blank, polos, tidak bersalah.

"Taiku? Ada apa dengan taiku?" tanya Jungkook  polos.

"Ya tuhan. Cabutlah nyawanya kumohon" Hoseok mencoba meredam amarahnya. Jungkook selalu saja membuatnya kesal dan jengkel. Setiap hari malah.

"Cabut nyawa? Apa itu seperti cabut gigi hyung?

"Kita cerai."

"Jangan. Nanti kalau kookie lupa siram poop siapa yang mau siram?" Ucap Jungkook tak berdosa. Sumpah Hoseok ingin segera mencekik leher Jungkook, tapi sayangnya Jungkook suaminya Hoseok tidak mau menjanda.

"SINI KAU JEON! KU GIGIT HIDUNGMU SAMPAI PUTUS!"

"MAMAH HOSEOK HYUNG KESURUPAAAAN!" Jungkook berlari terbirit-birit dengan tangan yang mengacung ke atas sedangkan di belakang sana Hoseok mengejarnya sambil mengacungkan tongkat baseball nya.

TBC.

Hehe:v  gatau nulis apaan.

Jangan lupa Votemen:')

_Peter Pan_ ||•KOOKHOPE•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang