[01]

2.6K 284 38
                                    

——PROLOG——

Mobil SUV berpelat nomor palsu——hasil rekayasa organisasi tempatnya bekerja——melaju diatas kecepatan rata-rata. Tempat kejadian perkara telah disambangi tiga mobil polisi. Bila tak segera mengubur jejak dengan kabur sejauh mungkin, mereka akan tertangkap dan mendekam dibalik jeruji besi.

"Bajingan keparat."

Pengemudi di sebelah kanan menatap sang rekan. Perempuan itu menggulung rambut untuk diikat, lehernya tampak berkilat akibat keringat. Naruto menghela napas saat Hinata mengusahakan berbagai cara untuk mengusir gerah. Apapun yang sedang dan akan dilakukan rekannya, tak akan ada yang berubah karena 'gerah' hanyalah gejala awal.

"Apa yang keparat itu masukkan kedalam minumanku?!"

Dua kancing kemejanya dibuka, sebagian dadanya yang bersemayam di balik bra tersingkap. Tanpa merasa segan pada pria disampingnya, Hinata membuka satu kancing lagi, berharap angin malam merasuki sela kulitnya yang memanas.

Namun sia-sia. Rasa panas ini tidak akan hilang meski seluruh pakaiannya ditanggalkan.

"Aku benar-benar tidak tahan lagi."

Naruto menyetir dengan tenang disaat wanita disampingnya melakukan perbuatan cela. Suara desah dan napas tersengal tumpang-tindih memasuki pendengaran. Netra birunya melirik, kedua paha Hinata saling menjepit dan bergerak tak beraturan. Sebelah tangannya merambat menuju dada, menangkup gumpalan daging seukuran genggaman tangan pria dewasa.

Tepat ketika Hinata hendak meremasnya, Naruto mencekal pergelangan tangan wanita itu sembari memejamkan mata. "Kursi belakang."

Hinata menoleh dengan tatapan sayu.

Pelarian mereka sudah lebih dari cukup untuk membuat Naruto menghentikan mobil di tepi jalan. Pria itu diam sesaat, kemudian balas menatap rekan satu timnya yang sedang kewalahan.

"Berpindahlah kesana, aku akan membantumu."



—— Dirty Mission ——

[01]



[ Tokyo, Jepang ]

.

Gedung setinggi 250 meter itu bak menyentuh puncak angkasa. Cangkang luarnya didominasi warna perak, apapun yang berada disekitarnya dipantulkan selayaknya cermin akibat permukaannya yang amat mengkilap. Diisi oleh 50 lantai, gedung yang berdiri dibawah kepemilikan Senju Group itu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis persenjataan.

Lantai pertama merupakan lobby berukuran luas. Sofa abu-abu dan meja minimalis berada ditengah ruangan sebagai sarana persinggahan. Vas kaca berbentuk silinder menempati sudut-sudut ruangan. Tingginya lebih dari seratus sentimeter, didalamnya terdapat bunga palsu yang tidak akan pernah layu.

Seorang pria berjaket hitam tebal berjalan melewati pintu. Pria itu menyapa resepsionis yang sedang berkemas, lantas kembali melanjutkan langkah setelah menerima sebuah benda tipis.

Rumor : Let's Fix It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang