Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➼ hyunjin tersenyum kecil kala bibi telah menyelesaikan pekerjaannya. Karena memang hyunjin tinggal sendiri, jadi kedua orang tuanya mengutus seseorang untuk mengurus rumah dan memasak makanan untuk anak mereka.
Tidak menginap sih, hanya datang untuk bersih-bersih, menyiram tanaman, masak, dan pekerjaan rumah lainnya. Setelah itu pulang karena takut hyunjin merasa terganggu.
Padahal tidak
Walaupun ia bibi dan hanya orang asing yang digaji oleh orang tuanya, dia lebih dari sekedar pembantu di rumah hyunjin. Dia yang hari-harinya sibuk mengurus hyunjin juga keperluan rumah, yang terlebih dahulu memberi hyunjin obat jika ia merasa tidak enak badan, bahkan terkadang orang yang bisa hyunjin andalkan untuk mencari barang yang hilang.
"Bibi pulang ya hyunjin, kalau ada apa-apa telpon aja."
"Bibi gabisa disini sebentar lagi?" Sanggah hyunjin seiring dengan kunyahan roti isi di rongga mulutnya memelan.
Wanita dengan beberapa helai rambut putih itu tersenyum kecil sampai kerutan tipis di ujung matanya terlihat, "bibi ada anak yang harus diurus, secepatnya bibi akan balik ke sini ya?"
Ah, iya. Harusnya hyunjin tidak boleh egois memaksakan orang lain yang bahkan tidak ada hubungan darah dengannya untuk tinggal dan menemani.
ia akan selamanya ditemani dengan kesendirian.
disaat pikiran negatif hyunjin kembali memenuhi ruang kosong di otak ㅡ tiba-tiba saja wajah minho ketika tengah mengejar untuk memasukkan tisu ke dalam mulutnya malah bermain di otak. Seperti otomatis diputar oleh dvd player.
Kekehan kecil melantun dari bibirnya saat ingat dimana pertama kali ia bertemu minho dulu.
Pertemuan yang cukup lucu sebenarnya dan sangat berkesan. Melekat sempurna di memori dan hati
.
Pada saat itu hyunjin kecil yang baru enam tahun melihat rumah dengan desain minimalis di depannya. Kedua orang tuanya terlihat berbincang dengan orang berdasi untuk kemudian bersalaman diikuti dengan senyuman cerah dari papanya.
"Hyunjin, mulai sekarang kita tinggal disini."
Wanita dengan rambut tanggung sebahu itu tersenyum kecil kepada hyunjin kecil yang kegirangan akan lingkungan baru rumah mereka. Hyunjin kecil kira di rumah baru ini, maka orang tuanya tidak perlu lagi pulang lama karena jauh dari rumah atau menginap di kantor dengan alasan yang sama.
Nyatanya kata kita itu tidak pernah terwujud. Terlahir sebagai anak tunggal, tidak memiliki adik atau kakak ㅡ hanya seekor anjing kecil yang suka mencuri sarapan hyunjin berupa strawberry yang menemani hari-hari anak kecil itu.
Hyunjin tumbuh sendiri dan terbiasa belajar mandiri. Apa pun ia coba karena tak memiliki seorang pun yang melarangnya untuk melakukan suatu hal atau mensupportnya ketika ia ingin mencoba hal baru.
