Prolog

5 2 1
                                    

Semua mata tertuju ke arah sekelompok orang yang baru saja melewati gerbang sekolah. Sekelompok orang yang terdiri dari 10 orang, tujuh laki-laki dan tiga perempuan itu sangat menarik perhatian karena paras mereka. Seakan-akan muncul efek bling-bling di sekitar mereka. Seorang gadis tiba-tiba menghalangi jalan salah seorang laki-laki dari mereka dan bilang, "aku meleleh liat kamu mas Suga, mau nggak—"

Laki-laki itu langsung memegang kepala sang gadis, kemudian menyingkirkannya dari jalannya, "nanti" katanya. Gadis itu tetap menatap Yoongi dengan mata berbinar-binar, kemudian menghampiri temannya, "mimpi apa gue semalem? Ya ampun ... nggak akan keramas gue seabad," membanggakan kepalanya yang baru saja bersentuhan dengan jari Yoongi.

Teman-temannya tertawa melihat kelakuan temannya satu itu, salah satu dari mereka nyeletuk, "udah berapa kali nanti bro?"

"Ck. Gua ngantuk parah." Alasan dia nolak karena dia ngantuk.

"Yah ... bener-bener lu, makanya kalau lu nolak, kasih alasan yang pasti! Jangan bilang nanti. Datang terus nanti, nggak akan ada habisnya." Balas Namjoon.

"Yoongi pacaran? Aduh jangan deh, kasihan ceweknya. Pasti ditinggal tidur terus tuh." Kalimat yang keluar dari bibir Dami mengundang tawa mereka semua, kecuali Yoongi yang menarik tangan Dami, "sok tahu lu. Kalau lu mau nyoba jadi pacar gua, nanti juga tahu rasanya."

"Maaf ya Bang, nggak bermaksud nyindir jomblo dari lahir, hehe." Dami menepuk-nepuk kepala Yoongi pelan, kemudian lanjut jalan.

Orang-orang memanggil mereka "BTS" yang artinya Barudak Tjakep Sarap. Hubungan mereka sudah seperti kakak-adik kandung dan selalu menghabiskan waktu bersama.

"Dah guys!" Mereka saling melambaikan tangan, berpisah di tangga dan masuk ke kelasnya masing-masing. Dari kelas 12, yaitu Jin, Yoongi, Namjoon, dan Hoseok. Sedangkan dari kelas 11, yaitu Taehyung dan Jimin. Sisanya kelas 10, yaitu Dami, Gaeri, Minhae, dan Jungkook.

BTS sudah berteman dekat sejak SD dan bertemu Minhae saat SMP kelas 9. Walaupun Minhae baru berteman dengan BTS selama satu tahun, dia sudah menjadi bagian dari mereka.

Baru saja Gaeri duduk di kursinya, beberapa siswi datang menghampirinya, bertanya tentang banyak hal.

"Gaeri sarapan apa hari ini?"

"Kamu pakai parfum apa?"

"Kok bisa sih kamu idaman banget?"

Gaeri dikenal sebagai perempuan tercantik di sekolah. Banyak yang menyukai Gaeri, baik itu laki-laki dan perempuan, karena wajah cantik dan polosnya. Gaeri menjawab satu per satu pertanyaan dari teman-teman sekelasnya dengan senyuman manis, hendak berkata tetapi Minhae tiba-tiba datang, menempelkan sebotol susu dingin ke pipi Gaeri—"kaget monyong!"

Mereka sedikit terkejut melihat reaksi Gaeri yang tidak pas dengan wajah polosnya. Gaeri pun malu karena lupa menjaga image-nya. Minhae tertawa melihat tingkah temannya yang lucu itu, kemudian menaruh susu tersebut di atas meja, "diminum dulu beb."

Minhae duduk di sebelah Gaeri yang sedang berdecak dengan lucu sehingga membuat teman-teman sekelasnya gemas.

"Oh iya, mana Dami?" Gaeri memperhatikan sekeliling kelas dan tidak menemukan keberadaan Dami dimana pun. Minhae juga mengangkat pundaknya tidak tahu.

Salah satu dari siswi itu bilang, "oh tadi aku lihat dia keluar bareng Jungkook."

"Kemana ya?" tanya Gaeri memastikan.

"Hmm, aku denger sih tadi mau ke toilet." Gaeri dan Minhae langsung berdiri, kemudian lari menuju toilet.

Mereka melihat Dami yang baru cuci tangan dan saling bertatapan.

"Ngapain lo pada?" Tanya Dami heran melihat teman-temannya itu terengah-engah.

"Parah lo nggak ngajak-ngajak!" timpal Gaeri sambil berkaca merapikan diri.

Sudah mendarah-daging, perempuan harus ke toilet bersama. Entah hanya berkaca, entah hanya ngerumpi, dan entah benar-benar butuh. Harus selalu bersama.

"Abis kalian gue panggil nggak dengar. Yang nyaut malah si Jungkook."

"Yaudah, kalem. Gue mau pakai lip tint bentar." Minhae mengeluarkan lip tint dari saku roknya, kemudian mengoleskannya di bibir.

"Sini, manyun! Bibir lo pucat amat sih," Minhae menghampiri Dami dan langsung mengoleskan lip tint-nya ke bibir Dami. "Dah, cakep." Dami pun pasrah-pasrah saja.

"Mirror selfie dulu beb." Gaeri mengeluarkan HP-nya dan mereka pun langsung bergaya di depan cermin. "Boomerang juga!" dan begitulah kira-kira menghabiskan 5 menit untuk berfoto di depan cermin.

Di luar toilet, Jungkook menunggu mereka.

"Udah selfie-nya?" tanya Jungkook dengan ekspresi 'sudah biasa'.

"Tumben beb nggak ikut selfie?" tanya Dami dan dijawab Jungkook, "nggak ah, lagi males."

Sudah menjadi kebiasaan, walaupun Jungkook laki-laki, dia suka masuk ke toilet perempuan hanya untuk selfie bersama Dami, Gaeri, dan Minhae. Siswi yang lain pun sudah tidak asing lagi dengan kedatangan Jungkook di toilet perempuan. Tenang saja, Jungkook hanya masuk saat dipanggil dengan kode "mirror selfie" dan keluar saat sudah selesai. Matanya juga benar-benar hanya terfokus pada cermin, tidak menoleh kemana pun.

Itu pun Jungkook terpaksa, karena teman-teman perempuannya tidak mau masuk ke toilet laki-laki, dengan berdalih "malu". Di dalam hatinya, Jungkook bilang, "iya deh, gua yang cowok ngalah."

Terkadang isi hatinya itu terlihat dari ekspresi wajahnya dan mengundang teman-temannya untuk menjahili Jungkook.

Setelah itu, mereka jalan bersama menuju kelas. Tiba-tiba saja, bel masuk berbunyi dan membuat mereka terkejut. Tanpa ba-bi-bu, Jungkook langsung berlari meninggalkan Dami, Gaeri, dan Minhae di belakang. Baru saja lari, Jungkook sudah hilang dari pandangan mereka.

"Sumpah, itu orang nggak setia kawan banget. Mana pelajaran matematika lagi." Mereka mengeluh kesal, karena secepat apapun mereka berlari, guru matematika akan sampai lebih dulu di kelas. Sebelum itu, Jungkook pasti sudah duduk manis di kelas menertawakan mereka yang nantinya dihukum karena telat.

——

pengen tau kalian itu sukanya yang gimana sihh, komen aja yaa. aku nerima kritik dan saran dari kalian🖤

IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang