Prolog

41.6K 2.2K 40
                                    

Udara kali ini begitu dingin,membuat gadis bersurai hitam semakin memasukan tangan pada hoodie hitam miliknya.Kaki itu melangkah pelan menuju halte untuk berangkat sekolah.Dia adalah Nada Amora Lexandra,pemeran utama pada cerita ini.

Amora panggilan gadis itu,kini duduk di bangku halte menunggu jemputan bus.Amora bukanlah anak orang kaya,ibunya hanya bekerja sebagai pelayan makanan cepat saji.Meski begitu,Amora sangat bersyukur memiliki seorang ibu yang selalu ada untuk dirinya.Tanpa kehadiran seorang ayah,tak membuat Amora bersedih.Dia pun tak ingin bertanya, karena ibunya selalu mengalihkan topik itu.

Sekitar tiga menit,bus itupun berhenti di depan halte.Saat kakinya berjalan masuk tiba-tiba saja,seorang Pria dewasa keluar tergesa-gesa membuat tubuh kekar itu menabrak Amora.

"Aduhhh"

Amora meringis badannya terasa sakit,tatapan kesal pun Amora layangkan.Lain hal nya dengan orang tadi yang hanya menatap datar Amora. Tak menunggu lama,Amora bergegas masuk dan mencari tempat duduk.

Pria dewasa namun sangat rupawan itu,ikut masuk kembali dan mencari keberadaan gadis yang ia tabrak.Dia duduk di bangku belakang,tepat di samping Amora.

Bus itupun melaju dengan kecepatan sedang,orang-orang disana sangat hening bahkan ada yang diam sambil mendengarkan lagu.Termasuk Amora,dia nampak memejamkan mata sembari menikmati alunan merdu musik.

Pria dewasa yang duduk di samping Amora tersenyum tipis,perasaan aneh yang menjalar di hatinya tiba-tiba muncul ketika menatap wajah damai sang gadis.

"Permisi"Dia coba menegur Amora,namun tak ada respon sama sekali.Pria itupun beranjak hingga berdiri di samping Amora,sambil menepuk lengan Amora.

Karena merasa terganggu Amora membuka matanya,sambil menghadap ke samping kanan.Dimana pria dewasa itu berdiri,tubuh Amora kaku matanya seakan berhenti berkedip.

"Ini kok burung berkutut ada di depan gue,anjing!"

Wajah Amora memerah padam,si Pria yang berdiri di depan Amora merasa bingung.Hingga ia juga ikut melihat apa yang sedari tadi Amora lihat.

"Shit"

Pria itu melangkah mundur dengan perasaan malu,kenapa juga burung nya yang perkasa tiba-tiba bangun."Maafkan saya nona,ini sungguh di luar kehendak saya dan Tuhan."

"Eh--mm gak papa kok,om!"seru Amora dengan suara pelan,dia bahkan terlihat jadi salah tingkah.

Bus yang Amora tumpangi berhenti di halte sekolah Amora,dengan buru-buru ia keluar bahkan mengabaikan panggilan pria tadi.

"Nona,tunggu saya!"pekik si pria,namun Amora sudah masuk ke dalam sekolah.Dia pun memutuskan tetap di bus,dengan pikiran menerawang jauh.

Amora sangat bersyukur ketika pria itu tak mengikuti dirinya,sungguh Amora sangat amat malu tadi.

Baru saja Amora menginjakan kakinya di depan kelas,suara keras seorang gadis mengganggu nya.

"SELAMAT PAGI PECINTA MANUSIA GEPENG!GIMANA KABAR LO SAHABAT KARIB KU?"

Bolehkan Amora menjual sahabatnya itu,karena setiap hari dia pasti akan mendengar suara toa Ririn Handiyati.Sahabat Amora dari SMP  sampai SMA,bahkan mereka selalu sekelas dan sebangku.

"Bisa gak sih suara lo tuh di kecilin?budeg gue lama-lama dengar suara lo!"

"Elah lo Mor,suara mirip Gigi hadid gini lo hina."

Amora terkekeh sinis "Apa tadi?suara lo mirip Gigi hadid?yang ada suara lo mirip mba kunti dekat rumah gue."

"Bacot loh pencinta gepeng!"sahut Ririn,menatap tajam Amora.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POSSESIVE BROTHER'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang