"Kau janji kan akan pulang?"
Pemuda bersurai hitam kebiruan itu mengangguk dan tersenyum lebar. Pemuda itu menyakinkan gadis berkuncir dua di hadapannya bahwa ia akan kembali ke rumah dengan selamat.
Gadis itu, Aoi Kanzaki memang terlihat tersenyum. Tapi tak ada yang bisa menebak bagaimana hatinya sebenarnya. Aoi sebenarnya tak ingin Inosuke Hashibira, pergi menjalankan misi. Seperti ada sesuatu dalam diri Aoi yang membuatnya tak rela membiarkan Inosuke pergi. Sesuatu itu seolah memberi peringatan pada Aoi.
"Pulanglah dengan selamat, Inosuke."
"Ya. Pasti aku akan pulang dengan selamat Aoi. Karena tak ada yang akan bisa mengalahkan pilar binatang buas, Inosuke Hashibira." kata Inosuke penuh percaya diri.
"Tidak, Inosuke." tegur Aoi. "Jangan besar kepala. Kesombongan takkan memberimu apapun selain kekalahan."
Teguran Aoi membuat Inosuke sadar, ia tak boleh terlalu besar kepala hanya karena telah menjadi seorang pilar. Banyak musuh yang lebih kuat dan bisa saja membunuhnya.
Seekor gagak hinggap di pundak Inosuke. Gagak hitam itu menyampaikan pesan bahwasannya Inosuke harus segera berangkat menuju misi yang sudah menunggunya.
Aoi yang juga mendengar pesan itu semakin ketar-ketir. Hatinya serasa tak rela melepaskan Inosuke pergi. Inosuke yang menangkap kekhawatiran Aoi, merangsek mendekat. Kemudian memajukan sedikit bibirnya hingga menyentuh kening Aoi.
Aoi yang merasakan kecupan Inosuke di keningnya, mulai memejamkan mata. Menikmati benda kenyal yang terasa begitu nyaman menempel di keningnya. Karena terlalu tenggelam dalam kekhawatirannya, tanpa sadar air mata Aoi luruh. Aoi takut jika nantinya Inosuke tak kembali ke kediaman kupu-kupu.
Intinya, Aoi takut kehilangan Inosuke.
Setelah mencium kening, ciuman Inosuke beralih turun ke kedua mata Aoi. Bibir Inosuke mencecap rasa asin dari air mata Aoi, namun pemuda itu memilih abai. Mau tak mau Aoi harus bisa tegar dalam melepaskan Inosuke dalam menjalankan misi.
Karena jika Inosuke berhasil menumpas banyak iblis, dunia sedikit demi sedikit akan menjadi damai dan aman. Saat memilih menjadi pemburu iblis, itu artinya hidup Inosuke sepenuhnya didedikasikan untuk kedamaian umat Manusia. Hidup dan matinya untuk memperjuangkan hidup manusia yang lebih baik tanpa iblis.
Ciuman itu terus turun hingga ke bibir. Inosuke mencecap bibir Aoi sedikit lebih lama. Bohong jika Inosuke bilang bahwa ia pasti kembali dengan selamat. Bahkan Inosuke tak bisa memastikan ia akan kembali dalam keadaan hidup atau mati. Tapi Inosuke akan berusaha. Ia akan berusaha bertahan demi teman-temannya dan Aoi.
Inosuke menyudahi ciumannya dan mendapati air mata Aoi yang sudah turun dengan begitu derasnya. Ingin rasanya Inosuke mengulurkan tangan kemudian mengusapnya dengan jempol tangannya. Tapi ia tak bisa terus mengulur waktu. Jadi Inosuke memutuskan berbalik kemudian melangkah pergi menjauhi kediaman kupu-kupu dan Aoi.
Tapi pasti Inosuke akan kembali.
Ia akan kembali untuk menuntaskan janjinya pada Aoi.
.
.
.
.
.
Tamat.Halooooo.
Gimana perasaan kalian pas baca ini?
Sedih?
Kesel?
Atau apa? Cerita dong hehe :)
Tapi kalo b aja, yah w minta maaf belom bisa bikin ff yang ngena banget di hati.
Masih belajar T_TKritik dan saran dong.
Biar w bisa belajar dari kritikan klean.
Biar w bisa nulis lebih baik lagi.Oh iya untuk ending kalian bisa bayangkan sendiri.
Kalo w sih bayangin Inosuke ga ada dan jadiny sad ending.
Itu kalo w loh yah. Kalo klean ga pengen Inosuke ga ada yah bayangin aja sendiri gimana.Sekian.
Sampai jumpa.
Bye bye👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Inosuke H. X Aoi K.
Fanfic[1/1] Janji harus selalu ditepati. Tak peduli betapa bodohnya janji itu. Tak peduli betapa sepelenya janji itu. Tak peduli betapa gilanya janji itu. Semua janji harus ditepati, itu prinsip yang dipegang teguh oleh Inosuke. Termasuk janjinya kembali...