"Haruskah kita mulai sekarang?"
"Jangan dulu ingat sesuai rencana"
"Tapi sampai kapan? Gue bosen akting mulu"
"Sebentar lagi gue janji"
"Hana" panggil junkyu
Hana menghentikan langkahnya, disana diseberang sungai junkyu melambaikan tangannya.
"Apa?"
Hana menyahut tanpa menyebrangi sungai, junkyu kembali menggerakkan mulutnya, kesini katanya.
Hana dengan santai berjalan diatas air, setiap langkahnya akan menciptakan es berbentuk jembatan sehingga ia tidak akan jatuh. Akhirnya, gadis itu sampai diseberang dan es mencair bergabung dengan air sungai.
"Kita disuruh berburu lagi" ujar junkyu saat hana sudah di depannya
Junkyu menyerahkan anak panah beserta busurnya. Hana hanya menatap kedua benda itu tanpa mau mengambilnya.
"Dari kemarin pengawal itu belum balik, pas dicari cuma ada kuda orangnya gak ada" jelas junkyu
"Makanan digudang semakin menipis, gak ada yang berani keluar. Jadi ketua kwon nyuruh kita"
"Males" hana akhirnya membuka suara
"Bentar doang habis ini kita pulang"
Junkyu meyakinkan hana sampai gadis itu menyerah dan ikut.
"Cuma sebentar kan?"
"Iya"
Di sisi lain, seorang pria dengan baju kebanggaannya berjalan dengan angkuh. Tatapan mengintimidasi, setiap langkahnya membuat siapapun akan menunduk hormat.
Pengawal membuka pintu membiarkan pria itu masuk. Orang-orang yang lebih dulu diruangan itu berdiri, membungkuk hormat menyapa pria itu.
"Saya terlambat?" tanya pria itu, duduk dikursi khusus untuk dirinya seorang
"Tidak kami baru saja mulai" jawab seseorang, padahal mereka sudah menunggu lebih dari 2 jam.
"Silahkan mulai" pria itu membuka rapat para pemimpin basecamp
Dong Yongbae selaku pemimpin basecamp 3 mengangkat tangan.
"Kita kekurangan pasokan makanan"
"Dan air" Kang Daesung pemimpin basecamp 5 "tidak ada yang berani keluar untuk mengambil air disungai"
Kali ini, Lee Seung Hyun-seungri pemimpin basecamp 4 "kita tidak bisa terus-menerus mengorbankan pengawal kita butuh mereka untuk menjaga basecamp"
"Kalau bukan pengawal lantas siapa? Anak-anak itu?" Choi Seung Hyun angkat bicara
"Kau ingin mengorbankan anak kecil?"
"Tidak saya hanya bertanya"
"Jika ini tentang mereka saya tidak mau ikut campur" kata yongbae
Seunghyun menaikkan sebelah alis, menatap remeh yongbae
"Padahal mereka berbakat kenapa tidak dimanfaatkan saja"
"Jangan macam-macam, ketua choi" yongbae menunjuk seunghyun yang duduk didepannya, mereka dibatasi meja kaca.
"Jangan mentang-mentang kau ketua panglima perang, bisa bertingkah seenaknya"
"Saya tidak bertingkah kamu saja yang termakan emosi" kata seunghyun
"Duduk" daesung menarik baju yongbae yang tiba-tiba berdiri dan masih menunjuk kasar seunghyun
"Jangan ikut campur, urusan saya sama dia belum selesai"
Yongbae menepis kasar tangan daesung, yongbae ingin menghampiri seunghyun namun dihentikan sebuah suara yang daritadi hanya diam mengamati.
"Kenapa kau selalu sensitif bila ada yang membahas anak-anak itu?" Kwon Jiyong, pemimpin diatas pemimpin itu menatap yongbae
"Selagi mereka masih bernapas kita akan memakai mereka"
Para pemimpin lainnya mengangguk setuju. Yongbae kembali duduk mau protes rasanya percuma, tidak ada yang bisa membantah ucapan ketua besar basecamp.