🍂Chapter 11🍂

241 36 6
                                    

-----------
F O R G O T T E N - Huang Renjun
By: SeoClara
©LeeChaeyung
----------------------------

Winwin duduk terdiam di sudut ruangan dengan tatapan kosong menatap kedepan. Member lain yang sedang makan siang menatapnya iba. Sejak kepergian renjun seminggu yang lalu, Winwin jadi cenderung diam.

"Winwin kau tak makan?" Tanya Taeyong mencoba untuk mengajak winwin lagi.

Namun Winwin tak juga menjawab, bahkan menggeleng saja tidak. Dia merasa bersalah kepada Renjun.

Kun yang sudah muak melihat adiknya itu langsung berdiri, "kau itu kenapa? Apa kau pikir dengan bersedih dan menyakiti diri sendiri itu bisa membuatnya kembali? Jangan terlalu menyalahkan dirimu winwin!" Ucap kun marah.

Semua yang ada di ruangan itu terdiam melihat kun yang tersulut emosi karena sikap winwin.

Bukannya takut Winwin bahkan tidak bergeming, membuat kun berjalan kearahnya dengan langkah cepat.

"Winwin sadar lah! Kau - "

"Bisakah gege diam?" Tanya Winwin dengan nada sehalus mungkin.

Kun terdiam, dia tidak bisa membentak winwin lagi. Apalagi jika adiknya itu bahkan memitanya diam dengan nada yang sangan pelan.

"Kun sudahlah, biarkan saja dia" ucapan taeil menghampiri kun lalu menepuk pundaknya.

"Tapi hyung-"

"Sudahlah, nanti hyung bicara dengannya setelah ini" selah taeil sambil menenangkan adiknya itu. Dia menatap Winwin yang masih menatap lurus ke depan. Sebagai hyung tertua dia harus bisa memberi nasehat kepada adiknya.

Keduanya kembali bergabung dengan anggota lain. Unit china yang di rencanakan akan debut bulan ini harus di undur jadwal debutnya karena duka, dan kondisi Winwin yang masih terpuruk.

Mereka melanjutkan makan siang dengan diam. Namun tiba-tiba winwin berbicara.

"Hyung, apa jika saat itu aku tidak menemuinya. Dia akan mati tergeletak di tanah karena tak seorangpun yang menyukainya?" Tanya Winwin. Semua member terdiam, menunduk dalam dari penyesalan yang sudah terkubur di hati terdalam.

"Apa jika kau tidak mencarinya malam itu. Kita tidak akan tau penyakitnya?" air mata itu jatuh ke pipi dengan sendirinya.

Deras namun tidak menghilangkan sedikit saja penyesalan yang ada di dalam dirinya.

"Renjun itu anak baik, anak baik yang di anggap jahat. Sedangkan orang jahat yang selama ini selalu kita anggap baik" Ujarnya lagi.

Tidak ada yang bisa mengeluarkan suara saat ini, hanya suara tangisan yang tertahan oleh sesuatu yang sulit di ungkapkan.

"Apa dia bahagia? Apa dia saat ini sedang bercerita dengan kakaknya?" Tanya Winwin.






Renjun berlari di padang rumput yang terlihat luas itu. Di ujung sana ada taman bunga serta beberapa pepohonan dan juga gubuk kecil yang terlihat indah.

"Ren kau tak capek berlari terus?"

Renjun berbalik saat mendengar suara seseorang.

"Gege" serunya.

Dia berlari kearah orang yang dia panggil geger itu lalu menariknya ke tempat dia yang tadi.

"Gege lihat, ada 1 bunga yang tumbuh di antara rumput-rumput ini" Ujarnya, jari telunjuknya mengarah ke bunga berwarna putih di antara rumput-rumput hijau.

"Sama sepertimu ren. Malaikat baik hati yang hidup di antara para manusia baik dengan hati yang terpengaruhi" Ucap CiZ mengusap sayang kepala adiknya.

"Maksud gege?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✔ F O R G O T T E N [ft: Hwang Renjun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang