Hatiku bukan hati untuk percobaan
Jiwaku bukan jiwa untuk kerusakan
Tubuhku bukan tubuh untuk perbudakan
Bibirku bukan bibir untuk pendustaan
Gelak tawamu selalu mengisi lorong yang sepi
Tanpa kau sadari beribu hati kau sakiti
Jiwamu bagaikan seribu iblis yang berapi
Pikiranku tak mampu berpikir mengapa kematianmu tak kunjung menghampiri
Rasa menghilangkanmu pasti ada
Namun keberanianku masih terselimuti rasa dosa
Kau manusia yang selalu mendewakan neraka
Wajahmu tampak elok rupawan namun jiwamu jiwa neraka
Kini, racun bukan lagi ramuan kematian
Madupun kau racik untuk mematikan
Yang pahit bukanlah kehidupan
Tapi hidup dengan kepunahan hati itu lebih menyakitkan
Bodoh memang bodoh
Dengan mudah aku menganggapnya jodoh
Ijinkan logikaku tetap berdansa
Menyadarkan, bahwa ini rasa bukan logika
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Bukan Logika
PoetryPuisi ini ditujukan untuk wanita yang mudah terayu oleh manis madu rayuan lelaki yang jahanam.