O1 - CLARION

97 17 5
                                    

when we locked eyes, when we hold hands, The warm times

.

Bukan sinar matahari yang cerah, bukan pula mendung mencekam. Hanya satu dari hari biasa dimana Ia duduk di atas kursi roda dengan semilir angin sebagai kawan. Sang Ibu mengatakan Bright akan menjemputnya pukul 9 pagi, menemui peramal kepercayaan keluarga Adhitama sebelum pernikahan dilangsungkan. Untuk bertanya tentang hari terbaik pindah ke rumah baru tentu saja.

"8.50," Gumam Win lirih. Setelah acara makan malam kala itu, hari ini adalah kedua kalinya Ia bertemu dengan Bright. Dan lusa akan menjadi hari dimana Win tak lagi menyandang predikat lajang, "hanya perjodohan, kenapa aku setegang ini? Lagipula Ia tak pernah berharap mampu meraih cinta, terlarang baginya untuk mewujudkan cinta pada sang kakak.

"Maaf membuatmu menunggu lama" terlalu fokus akan urusan hati membuat Win tak sadar kala CRP-753 sudah memasuki gerbang rumahnya.

'Ini bahkan masih pukul 8.53,' Batin Win, "Aku gak ada kegiatan didalam rumah, makanya aku diluar" Tidak seperti Ia punya banyak kegiatan sebelumnya, "apa kita naik car-plane? Aku gak suka alat transportasi itu." Win dan sifat anti-nya pada barang keluaran SK.

Bright mengernyitkan dahi, berfikir bahwa adik Letnan Joss ini begitu pemilih, "Tapi aku gak bawa kendaraan lain." Dan melihat seberapa jauh jarak yang akan mereka tempuh nanti. Jalan kaki tentu saja bukan ide yang bagus.

"Sebagai tentara, kamu pasti bisa nyetir Clarion, kan?"

"Clarion?"

.

Clarion, adalah sebuah alat transportasi keluaran perusahaan kecil dengan bentuk menyerupai mobil standar. Biasa menjadi kendaraan pribadi penduduk kasta menengah. Sebut saja dua kasta di bawah keluarga Bright. Tak mahal namun masih mampu digunakan sebagai kendaraan perjalanan jarak jauh, dan muat hingga enam penumpang.

Kecepatan tentu saja masih kalah jauh dibanding car-plane, setidaknya masih tersedia GPS serta kemudi otomatis selama 15 menit.

"Satu setengah jam? Cuma buat ke Inshira?" Dari kecil car-plane sudah menjadi kendaraan Bright, jadi jangan salahkan jika pria itu penuh keluhan sekarang, "Metawin, cuma butuh 10 menit kalau pakai car-plane ku."

"Tapi, aku gak suka naik car-plane," Pengalaman pertamanya dengan Pawat, itupun karena terpaksa. Dan demi Kakaknya, Joss, "kita bisa manfaatin satu setengah jam ini buat ngakrab-in diri, Mas Bright" Metawin, pintar sekali dirimu bersilat lidah.

Yang tentu saja tak bisa ditolak oleh Bright, "Ok." Jarinya mulai menekan beberapa tombol pada bagian ujung kemudi, membuat mode safety aktif lalu sabuk pengaman secara otomatis melingkari tubuh tegapnya dan Metawin. Kursi roda Metawin yang ditaruh di bagasi-pun ikut terkunci.

Mesin akan langsung menyala setelah clarion memastikan dua manusia di dalamnya telah menggunakan safety-tools dengan sempurna, "Jalur clarion ada di-"

"Aku tahu." Lagipula GPS yang terpasang telah menunjukan letak jalur yang akan mereka lewati. Yeah, semenjak Alister mengeluarkan berbagai macam alat transportasi, jalur-jalur kendaraan pun mulai terbagi-bagi.

Fullfly, entah itu untuk penduduk biasa atau kendaraan militer, Jalur skyway adalah satu-satunya jalur yang bisa mereka lewati. Berada ribuan kaki diatas permukaan tanah, dan lebih sering tertutup oleh awan. Mereka hanya diijinkan menyentuh tanah saat akan lepas landas dan mendarat.

Car-plane, kendaraan istimewa namun perlu ratusan juta dollar untuk dapat memilikinya. Pemerintah menamakan jalur dari car-plane sebagai jalur emas. Sebut saja jalur normal, karena pemilik kendaraan tak perlu mencari rute menuruni bawah tanah untuk memulai perjalanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang