Tak pernah ku sangka ketika pernyataanmu cukup membuat hatiku mencelos
Bagai dihantam lapisan tembok, itu terasa menyesakkan
Aku tak marah padamu, aku hanya kesal, sedih.
Pada diriku sendiri,
Betapa aku baru menyadari bahwa selama ini perasaan yang kuporoskan padamu hanya sekedar cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Seluruh rindu yang hadir setiap harinya, terasa begitu menyakitkan saat ku tahu bahwa semua itu tak terbalaskan
Betapa bodohnya aku mengharapkan cinta seseorang yang bahkan tak pernah ingin mencintai kembali
Untuk apa kau singgah bila hanya ingin bermain main dengan perasaanku yang semakin tumbuh
Maaf, aku hanya manusia biasa. Yang tak mampu mengontrol hatiku sendiri.
Maaf bila aku terlalu mencintaimu. Yang bahkan kini aku berpikir untuk menghentikannya-dernia-
Bandung | 04/11/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
365 hari
PoetryTiga ratus enam puluh lima hari dalam hidupku tidak berjalan sesuai kehendak hati, terkadang ia tak terkendali. Ini hanyalah sebuah puisi, random dan melankolis. Bukan cerpen ataupun novel. Puisi berupa ungkapan hati sang penulis. Selamat membaca...