"Eksekusi dia."_________________
"Sendirian lebih menyenangkan dari pada kesepian."
____________________
"Singkirkan mayat mereka."
_____________________
"Luka sialan ini harus segera disingkirkan. Aku benci terluka."
______________________
"Bunuh aku, maka kau akan bebas. Bagaimana?"
_______________________
Salah seorang dari mereka berjalan pergi. Gadis sombong egois yang hanya mementingkan diri nya sendiri. Tidak peduli mengenai apapun yang akan atau harus di lakukan. Kekonyolan ini sudah melewati batas, pikir nya.
"Setidak nya kau harus menemui leader!" Teriak seorang perempuan dengan Ipad di tangan nya. Tetapi, orang itu masih berjalan menjauh.
Terlihat alis yang bertautan dari perempuan berpisau lipat, "siapa leader?"
Mereka berjalan di antara dinding koridor yang gelap. Pintu terbuka, menampilkan seorang laki-laki yang duduk santai di kursi kerja nya dengan kaki yang di angkat ke atas meja,
"Ah, jadi kalian adalah 'Yang Terpilih'. Tugas pertama kalian adalah berlatih dan mempersiapkan diri. Kami akan mengirim kalian ke sebuah tempat untuk melaksanakan misi utama."
.
Terlihat sosok besar di hadapan mereka, tinggi nya mencapai tiga meter dengan banyak nya hal yang harus di musnahkan.
Perempuan berpisau lipat terlihat menatap kedua partner nya, "Kita harus menghentikan semua nya."
"Berapa banyak waktu yang kita punya?." Tanya gadis sombong yang hampir pergi siang tadi.
Dan yang satu nya lagi sibuk mengotak-atik senjata nya, "Peluru ku habis!"
Terdengar suara yang menggema, "Hormati sang dewa. Dia akan mendengarkan panggilan mu. Waktu kalian satu menit dari sekarang untuk memahami nya."
"Monster ini bicara apa sih?!."
"Katakan kode nama nya!."
.
Ketiga 'Yang Terpilih' berjalan menuju ke ruangan saat pertama kali bertemu Leader mereka. Mereka baru saja melakukan kesalahan dan satu-satu nya alasan mereka kembali ke sini adalah untuk mendapatkan yang seharusnya mereka dapatkan.
Saat memasuki ruangan, gadis berpistol melayangkan telapak tangan nya ke mata gadis berpisau lipat, nona dengan Ipad bertingkah seolah tidak mengetahui apapun dan gadis sombong itu membuang muka lalu bertingkah seolah tengah mengeluarkan semua isi perut nya.
"Apa yang terjadi?"
"Bukan hal yang pantas di lihat."
"Dan itu menjijikan."
.
Leader mereka terlihat berjalan ke sisi lain ruangan.
"Aku akan memberi kalian sesuatu yang pantas kaliandapatkan. Tentu saja, memang itu alasan kalian ada di sini."
Dia kembali berjalan ke arah meja nya dan menatap 'Yang Terpilih' dari balik meja.
"Dapatkan kembali lima sisi yang bercahaya. Kerja sama dalam banyak nya cabang sangat di perlukan. Gunakan tiga keajaiban untuk meraih keberhasilan."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
Fantasy"Lihat itu Selena mulai beraksi lagi!" "Iya bener Tuh, kemarin si Tera yang gangguin Selena, masuk Rumah sakit jiwa. Kita jangan sampe bikin masalah sama Selena pokoknya." _------_ "Lihat itu Angelista, kemarin Bevan nembak dia. Diterima dong!" "Ah...