3 WEEK AGO . . .
CHENLE POV
lagi, ayahku menghajarku. seperti biasa, ibuku berusaha menolongku.. dia mendorongku jauh dari rumah agar aku lari. tapi aku tak bisa pergi tanpanya, aku tidak bisa meninggalkan ibuku dengan bajingan itu.. tapi dia justu memarahiku, menamparku, kemudian mendorongku.
aku tidak bisa melakukan apapun. jadi aku berlari menyusuri hutan, hanya berlari, berlari, dan berlari. air mata turun begitu saja membasahi pipiku, sampai membuat pandanganku memburam
aku berhenti, aku melihat sesuatu..
sebuah rumah yang terlihat angker digelapnya malam hutan. aku meneguk ludahku sendiri, lantas tanpa berpikir 1000 kali aku lari kedalam pekarangan rumah tersebut. mengetuk pintu, mengetuk. lagi dan lagi
aku mulai kedinginan, ingin segera bersembunyi. jadi aku mencoba memutar knop pintu itu, dan terbuka. aku masuk kedalam.
disini sangat gelap, aku merinding. aku melihat sekeliling mencoba meyakinkan diriku bahwa semua akan baik-baik saja
" h - halo?" ucapku dengan suara bergetar
aku hanya diam mematung, sampai akhirnya aku terperanjat [read; kaget]. karena lampu tiba-tiba menyala, aku pun berbalik
"sudah lama sejak terakhir kali ada yang bertamu" ucapnya dingin
aku membungkukkan badanku, "h - hai, n - namaku chenl-"
"kenapa kau kemari?" aku gugup setengah mati setelah dia memotong ucapku. aku bingung mau mengatakannya atau tidak
aku menggigit bibir bawahku pelan. "a - anu, aku lari dari r - rumahku... b - boleh aku m - menetap disini?" lirihku sambil menatapnya takut
aku dapat melihat senyum mengerikannya sekilas, dia terlihat sedang mengamati tubuhku dari kepala sampai kaki
"yeah, kamu bisa tinggal disini.. tapi sebagai balasannya, kamu harus memberiku sesuatu" ucapnya
aku terkejut dan menatap dirinya memelas, "tapi, aku tidak punya apapun.."
dia pun bangkit dari kursinya dan berjalan kearahku, bahkan dia sudah berada di belakangku.
dia mendekatkan wajahnya ketelingaku. nafasnya menggelitik leherku, dan bibirnya bermain disekitar daun telingaku. "kamu memilikinya, yang ku mau darimu" bisiknya ditelingaku, dan sebelum aku sempat bereaksi dia segera memeluk pinggangku dan membalikkan tubuhku
.
chenle berusaha melepaskan pegangan pria asing itu. namun, dia malah memperketat pelukannya dipinggang chenle
"berhenti melawan, kau tidak akan bisa lari dariku"
chenle menatap takut wajah pria didepannya, mata pria itu berubah menjadi merah kelam. membulatkan matanya sempurna kala mendengar apa yang baru saja pria asing itu katakan
"jadilah budakku, dan aku akan memberikan segalanya untukmu."
chenle dengan segala akal sehatnya kembali berusaha melepaskan pegangan si pria asing namun kembali gagal
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕓𝕝𝕠𝕠𝕕𝕪 𝕝𝕠𝕧𝕖 [ChenJi/JiChen]
VampireWARNING ; bdsm, violence, sex scene, harsh word jisung!dominant chenle!submissive VAMPIRE!AU MASTERSLAVE!AU nov/4/2020