Bab 3 Bagian 1

9.3K 487 47
                                    

💣💣💣💣💣

Pecahan-pecahan bulan secara bertahap membentuk satu cincin raksasa di sekitar Bumi. Pada akhirnya percahan-pecahan tersebut akan ditarik oleh gravitasi bumi dan hujan serpihan bulan akan turun ke permukaan bumi. Ribuan pecahan itu akan menjadi meteorit berkecepatan sangat tinggi dan terjun ke atmosfer.

BOOOOOMMMM!

Meteroit itu menghantam dan membakar semua benda yang dikenainya.

Shinobi dari masing-masing desa menghancurkan meteorit yang berjatuhan di udara, dan berusaha untuk meminimalkan kerusakan pada permukaan bumi. Elemen air, elemen angin, elemen kayu, elemen abu — masing-masing shinobi menggunakan jutsu khusus mereka sendiri, dan melindungi kota asal serta teman-teman mereka. Namun, jatuhnya meteorit berlanjut tanpa henti, siang dan malam. Shinobi yang merupakan bagian dari misi pertahanan udara mendekati batas fisik mereka.

###

---𝘖𝘯𝘦𝘦-𝘤𝘩𝘢𝘯

Hinata bisa mendengar suara Hanabi. Ketika Hinata membuka matanya, Dia bisa melihat langit-langit yang tinggi dan sebuah lampu gantung. She had been put in a bed by herself. Ini adalah kamar tamu kuno namun mewah. Tempat tidurnya juga tidak nyaman. Bagaimanapun, dia mengalami sedikit sakit kepala. *Sengaja ada yg gak diterjemahin 🤪

Hal terakhir yang dilihatnya adalah syal merah yang terbakar, dan Naruto yang jatuh. Setelah itu, Toneri melepaskan jutsu padanya, dan dia kehilangan kesadaran.

"Ini adalah... kastil Toneri...?"

Dia melompat dari tempat tidur seolah diusir dari sana, dan memeriksa bagian dalam ruangan. Dia berlari ke jendela dan mengamati bagian luar. Ada banyak menara yang menjulang.

Pertama memastikan bahwa tidak ada bahaya di dalam ruangan, dia kemudian menyelidiki di luar ruangan dengan byakugan-nya. Di sisi lain pintu, ada lorong yang panjang dan tidak ada tanda-tanda pengawas atau penjaga. Dia berjalan pelan ke pintu dan mencoba memutar gagang pintu. Pintu terbuka dengan mudah. Hinata berjalan sambil menggunakan byakugan-nya, tetap waspada melewati lorong kastil dengan lampu yang tergantung di kedua sisi dinding.

Kaki Hinata berhenti di depan ruangan tertentu.

"Hanabi!"

Hinata mengangkat suaranya tanpa berpikir. Adiknya telah ditempatkan di tempat tidur kamar itu. Hinata masuk ke dalam kamar dan bergegas ke tempat tidur. Hanabi tampaknya tidak sadarkan diri. Matanya terbungkus perban. Hinata menggunakan byakugan-nya untuk memeriksa di balik perban, Dia tersentak.

... 𝘔𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭!

Orang yang mencuri byakugan Hanabi adalah Toneri. Hinata ingat. Ketika mereka telah terbebas dari ruang genjutsu dan Naruto serta teman-temannya telah melompat ke dalam mata air, dia dan Toneri bertukar kata:

"Menikah?"

"Kau dan aku ditakdirkan untuk bersama sesuai dengan ketetapan surgawi dari zaman kuno."

"Apa yang kau katakan? Hanabi ... "

Pada saat itu, perangkat berbentuk kubah muncul naik dari pasir, dan sosok Toneri lainnya diproyeksikan di sana. Mungkin Toneri dalam gambar ini adalah yang asli.

"Adikmu ada di istanaku," kata gambar Toneri.

Penampakan Hanabi yang tertidur di sebuah ranjang diproyeksikan di kubah itu.

"Hanabi!"

"Aku sudah mengambil byakugan-nya."

"M-mengerikan ..."

Naruto THE LAST (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang