11- Penderitaan Chanyeol

1.6K 252 34
                                    

Punggung tegap yang sebenarnya rapuh itu membungkuk, menahan berat dua karung beras yang mungkin menjadi sumber rejekinya hari ini. Lagi pula, inilah pekerjaannya sekarang, menjadi kuli untuk menghidupi Yuan juga memberi makan, tak apa, jika memang gaji menjadi kuli hanya bisa membeli sebungkus makanan, karena yang terpenting Yuan bisa makan, dia? Urusan belakang.

Bagi Chanyeol Yuan adalah segalanya, tak pernah sekalipun Chanyeol mengeluh menghadapi hidupnya yang penuh derita, sebenarnya pekerjaannya yang dulu, menjadi seorang petinju, memang sedikit lebih menghasilkan uang, namun sekali lagi resikonya terlalu besar, ia masih cidera, satu pukulan saja bisa membuatnya meregang nyawa. Lagi pula jika ia meninggal nanti siapa yang akan merawat Yuan? Siapa yang akan memberi anak itu makan? Siapa-ah! Keluarga Baekhyun bahkan tidak menerima anak itu. Sangat malang nasib anaknya, sama seperti dirinya.

"Chan?" Memang takdir tak pernah sejahat yang di perkirakan, ketika Chanyeol berfikir ia dan Yuan akan terlontang-lantung dijalan, ada Yoona wanita baik yang menawarkan tempat tinggal. 

Walau hanya sebuah gudang tua di dekat pasar, Chanyeol sudah merasa sangat bersyukur walau sedikit kumuh tetapi Chanyeol merasa itu bukanlah masalah besar. Wanita cantik itu mendekat setelah Chanyeol meletakan karung beras kedepan etalase salah satu toko.

"Ambil ini." Sebuah amplop coklat Yoona sodorkan, tentu membuat Chanyeol mengerutkan dahinya heran, juga tak paham dengan yang Yoona lakukan. Melihat itu Yoona tersenyum masam, ia pelan-pelan menjelaskan.

 "Yuan butuh mainan kan? Ambilah, walau tak seberapa tetapi ini cukup untuk membelikan mainan anakmu."

"Kau ini kenapa Noona." Sungguh dalam hati ia merasa tak enak, Yoona memang sebaik ini, dan itu yang membuatnya sungkan karena sampai sekarang ia belum mampu membalas semua kebaikan Yoona.

 "Yuan tak butuh apapun selain diriku." Nada bercanda tersirat, Yoona paham, tetapi ada hal lain yang ingin ia tanyakan.

 "Dia butuh apapun selain dirimu Chan."

"Dia butuh apa? aku sudah memberinya kasih sayang, memberinya makan, membuatnya baha-"

"Ibunya." Yoona menyela,membungkam Chanyeol seketika. 

Tak ada pembicaraan untuk selanjutnya, karena Chanyeol masih terkejut dari pernyataan Yoona yang tak terduga. Sudah setahun berlalu sejak kejadian itu, semua berjalan melenceng dari yang ia bayangkan dulu, semua bahagia berubah menjadi pilu meninggalkan luka yang berbekas karena sampai sekarang mata Chanyeol masih terlihat sendu. 

Kehilangan bukanlah hal yang mudah untuk di lupakan, apalagi kejadian ini menimbulkan kesalahpahaman. Tak apa jika memang Baekhyun membencinya, karena yang terpenting disini Yuan masih tetap baik-baik saja.

"Aku tahu perasaan mu." Yoona memulai, "Tapi aku juga tahu perasaan istrimu, anak adalah jiwa dari ibunya, tapi jika jiwa itu hilang akankah seorang ibu masih baik-baik saja?" Chanyeol membuang pandangan.

 "Noona, aku paham, hanya saja ini tak semudah itu," Pemuda tinggi itu menatap kearah depan, "terkadang mengambil resiko lebih baik dari pada harus kehilangan."

"Tapi kau juga kehilangan istrimu Chan."

"Aku tahu, tetapi aku lebih tidak ingin kehilangan anakku." Yoona menghela nafas, percuma ia memberinya penjelasan, setahun bersama disekitar Chanyeol tentu membuat Yoona paham akan watak Chanyeol sebenarnya. Si keras kepala ini memang susah di ingatkan.

"Apa kau menyesal?" Lagi Yoona mengucapkan hal yang membuat emosi Chanyeol  muncul kepermukaan, "pernikahan ini membuat hidup mu hancur kan?"
Chanyeol tersenyum, menahan segala perasaan yang muncul di hatinya. 

[14] Fight For You [Nc21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang