Anak Tk 1

152 10 2
                                    

Taman.....

"Gail, kamu mau apa?"

"Kopi"

"Gelbela? (Gerbera?)"

"Aku teh aja, Ellen!"

"Yaudah, aku mau bikin dulu. Gail sama Gelbela jangan kemana mana ya. Nanti aku balik lagi" Ellen keluar dari rumah rumahan yang sedari tadi ditempatinya bersama kedua sahabatnya untuk bermain.

"Gail, kenapa sih kamu selalu memilih kopi? Kopi kan pahit?" tanya Gerbera penasaran

"Hn"

"Ih ngomong yang benal dong! Aku kan nggak ngelti kamu ngomong apaan! Kamu pasti enggak lulus TK ya, makanya ngomongnya dikit banget" ucap Gerbera asal. Bocah berdarah blesteran ini menggembungkan pipinya yang chubby karna kesal.

"Kamu bodoh deh! Tentu aja aku belum lulus TK. Kita kan balu masuk TK 3 bulan yang lalu" jawab Gail ketus.

"Yasudah, makanya jawab dong kalo aku nanya!"

"Eng.. Kenapa aku suka kopi padahal kopi itu pahit?"

Gerbera mengangguk antusias.

"Kalena Ellen manis" jawab Gail. Rona kemerahan samar terlihat di pipi chubby nya yang putih.Gerbera mengerutkan kening tidak mengerti.

"Maksudnya? Apa hubungannya sama Ellen?

"Sepahit apapun kopinya, tapi kalo sambil ngeliatin Ellen, pasti manis. Dia kan kaya gula. Manis tapi enggak bikin eneg" Gail menjelaskan dengan kalem.

" ... "

Ett dah, ini beneran anak TK kan?

????

"Maaf lama ya Gail, Gelbela!" Ellen masuk dengan nampan, gelas, dan teko plastik mainan berwarna pink. Bocah perempuan itu tersenyum manis, lalu duduk di depan kedua sahabat yang dikenalnya sejak bayi itu. Keluarga Kardellen Eleanor,Gaillardia Oleander dan Aubrieta Gerbera memang sangat dekat bak keluarga besar. Jadi wajar kalau anak anak mereka juga saling bersahabat satu sama lain.

"Tidak apa-apa Ellen. Ya kan Gail?"

Gail mengangguk. Iris kelam nya menatap intens setiap gerakan yang Ellen lakukan di depan matanya. Mulai dari menuangkan teh dan kopi imajiner, sampai pura pura mengaduk isi gelas dengan ujung jarinya.

"Ini kopi untuk Gail, dan ini teh untuk Gelbela!"

"Telima kasih, Ellen! "

"Hn"

"Sama sama!" balas Ellen riang. Ia merapikan kembali mainan plastik yang tadi digunakannya, lalu meletakkannya di sudut rumah rumahan.

"Anak anak! Ayo kumpul disini sekarang!" suara lembut bapak guru yang bernama Anemone membuat Gerbera dan Ellen sedikit cemberut karna acara bermain mereka terganggu. Berbeda dengan Gail yang tetap memasang wajah datar.

"Huh, Pak gulu mengganggu saja!" ucap Gail ketus. Ia meletakkan cangkir mainannya dan keluar dari rumah rumahan diikuti kedua temannya.

Di tengah ruang kelas, nampak seorang lelaki tampan bersurai coklat dan memakai kacamata sedang duduk di salah satu kursi kelas. Tangannya terlihat menyelipkan buku bersampul merah di saku bajunya, lalu segera berujar lagi.

"Ayo sini cepat, pak guru ingin memberitahu sesuatu"

Pria tampan yang memanggil dirinya dengan sebutan pak guru itu melambaikan tangannya pada anak anak untuk segera berkumpul di tengah bersamanya.

"Merepotkan" ujar seorang bocah lelaki dengan rambut diikat kepang menguap malas. Matanya nampak setengah terpejam seperti menahan kantuk.

"Ada apa sih Pak gulu? Kita kan lagi main" gerutu bocah perempuan berambut pirang.

Anak TkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang