kamu')

17 1 2
                                    

Logika memaksaku pergi, tapi Hati memaksaku untuk tetap disini, memang adakalanya semual hal mesti berubah. Tapi tidakkah dengan perasaan? Dahulu, semual hal terasa indah. Saat sakit, kamu menjadi obatku. Saat hujan, kamu menjadi pelangi ku. Saat terpuruk, kamu menjadi sandaranku. Dan saat bahagia, kamu menjadi alasanku. Lalu, saat ini. Mengapa semesta seakan tak merestui kita? Bahkan untuk melepaskanmu saja aku tak sanggup. Aku mohon, jangan membuatku tak tentu arah seperti ini. Kamu ada, namun seperti ilusi. Kamu nampak, namun seperti khayalan. Kamu hadir, namun seperti angin. Aku mengejarmu, demi hatiku. Kamu menjauhiku karna ego mu. Lantas, siapa yang seharusnya pergi dan mengakhiri? Tidakkah kamu eratkan kembali genggaman yang hampir melepas? Mengatasnamakan hatiku. Aku minta maaf. Jika memang pada kenyataannya, aku masih saja mencintaimu. Kamu boleh saja pergi, tapi aku mohon, jujurlah dan katakanlah yang sebenarnya,atas nama hati bahwa kamu memang tidak mencintaiku. Atau, bahwa kamu memang mencintaiku. Setidaknya setelah kepergianmu aku tau bahwa kamu pergi menyisakan rasa untukku. Kamu percaya tidak? Sesuatu hal bakal terasa lebih berharga setelah kita mampu melepaskan. Aksara ini aku tulis sebagai bukti bahwa seseorang sepertiku mampu mencintaimu setabah ini. Kamu yang seperti langit, dan aku seperti bumi. Sulit sekali aku gapai. Tak peduli seberapapun semesta tak merestui kita, seberapapun manusia2 di luar sana tak menginginkan kita bersatu.
ImiisSenpaime. I want to stay with you')

senpaime💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang