Semua berawal dari rumah
Sinar fajar yg menembus masuk melalui jendela,membuat seorang gadis bangun dari tidur lelapnya.mata kecil nya perlahan mengerjap ketika cahaya silau itu menusuk matanya,gadis itu meregangkan badannya sembari melihat jam yg terletak di atas nakas"Jam 6?"gumamnya dengan kedua bola matanya yg seketika melebar karena kaget.
Dengan cepat,Gadis itu langsung menyibakkan selimut tebal yg masih menggulung setengah tubuhnya dan segera berdiri menuju kamar mandi untuk membersihkan diri
Tidak butuh waktu lama,gadis itu telah selesai mandi dan telah menggunakan seragam sekolahnya.langkah nya ia bawa ke depan meja rias yg berada di kamarnya,setelah duduk di kursi riasnya..ia menatap pantulan dirinya di cermin sembari tersenyum tipis."Lo kuat,Lo bisa"gumamnya tanpa memalingkan pandangannya dari cermin
Saat ini lengannya ia angkat untuk mengambil sisir dan segera menyisir rambut nya yg tidak terlalu panjang.setelah di rasa sudah siap,gadis itu langsung menggunakan sepatu nya dan menggemblok tas ranselnya yg berisi buku pelajaran
Ia menutup pintu kamarnya lalu berjalan dan menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang makan,dari kejauhan..gadis itu dapat melihat ibu nya yg saat ini tengah membereskan piring piring kotor. Tampaknya..mereka telah selesai sarapan.
pelupuk matanya mulai memanas seperti ingin mengeluarkan cairan bening dari sana.ia menarik napasnya panjang sambil mengarahkan pandangannya ke atas supaya air mata itu tidak jatuh
Dengan langkah gontai,gadis itu menghampiri kedua orang tuanya dan Kedua adiknya.sesampainya di ruang makan langkahnya terhenti ketika melihat sang ibu yg menatap dirinya intens."..Kamu ko jam segini baru rapi,liat dong Ade Ade kamu aja udah rapi dari tadi.dasar pemales"sang ibu mengomel kepada putri sulung nya itu
Gadis bertubuh mungil itu hanya diam tak menanggapi ucapan ibunya,lalu ia melanjutkan kembali langkahnya mendekati sang ayah yg saat ini tengah membaca koranMenyadari kehadiran putri sulungnya,sang kepala keluarga itu langsung mengambil dompet yg berada di sakunya itu dan mengeluarkan beberapa lembar uang."nih,uang saku kamu"ujarnya,sambil menyodorkan uang tersebut
Dengan pelan,gadis itu mengambilnya dan menaruhnya di saku seragamnya
"Kamu ga sarapan dlu?"sang ayah bertanya sambil menatap putri sulungnya
Gadis itu menggeleng kecil sebelum menjawab."Mey udah kesiangan,nanti aja sarapannya di sekolah"jawab nya lalu tersenyum tipis
Sang kepala keluarga hanya mengangguk sebagai respon,dan kembali fokus dengan koran di tangannya
"Pa..papa bisa nganterin meyra ga hari ini?"
Dengan hati hati,gadis mungil itu bertanya pada ayahnya.membuat sang ayah kembali menatap dirinya."papa nanti ada meeting.jadi abis nganterin adik adik kamu,ayah harus langsung ke kantor"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears🥀
FanfictionKetika senyum yg kau perlihatkan kepada orang lain hanyalah sebagai penutup rasa sedih,ketika candaan yg kau lakukan hanyalah sebagai penutup luka sementara,dan ketika kau tertawa itu hanya sebagai penutup rasa sakit yg kau rasakan.topeng yg selalu...