Let's Begin The Journey

Adrthe

Adrthe tercipta dengan caranya sendiri dan menjadi sebuah dunia yang masih membutuhkan jalan panjang untuk sebuah perdamaian, Adrthe sedang berjuang dan ia tidak sedang tidur. Adrthe adalah sebuah dunia yang luas dan juga indah. Di setiap sudut terpencilnya memiliki keindahan dan misteri yang masih tersimpan. Dunia baru bagi semua orang yang sedang berjuang mewujudkan kedamaian.

Adrthe adalah sebuah dunia paralel. Itu seperti bumi kita saat ini tapi ditumbuhkan dan dibentuk secara berbeda oleh orang-orang yang mengetahui bahwa kedamaian tidak pernah menjadi sesuatu yang abadi. Ketika mereka diberikan kesempatan dan keberuntungan untuk memulai sesuatu dari awal disitulah pemikiran naif mereka bersatu dengan emosi, membuat mereka ingin melupakan dan menyangkal jati diri manusia.

Sebuah portal terbentuk, membuat sebuah jembatan antara Bumi dan Adrthe. Di sebuah puncak pegunungan di berbagai belahan dunia, di dalam sebuah gua. Seolah datang mengulurkan tangan dan memberi bantuan. Sampai sekarang penulis ini pun percaya akan hal tersebut meski berbagai benak menakutkan masih bergelayutan. Namun hal tersebut telah terjadi. Portal itu lah yang membawa kehidupan ke Adrthe. Menghembuskan jiwa-jiwa baru yang akan memulai sebuah perubahan bagi dunia yang baru lahir tersebut. Semua itu dimulai dari sebuah desa terpencil di sebuah kaki gunung.

Banyak yang mengatakan akan sulit melewati pegunungan itu serta banyak pula yang mengatakan pegunungan itu terkutuk. Tetapi perang semakin meluas ke seluruh Eropa dan dunia. Seorang mantan pemimpin pasukan militer yang dinyatakan telah meninggal, menyusup pergi dan kembali ke kampung halamannya, di sebuah desa kecil di kaki gunung. Dia mengatakan dalam waktu satu minggu akan ada invansi militer menuju desa mereka, dia mencoba meyakinkan pemimpin desa agar membawa semua orang di desa untuk pergi. Dia megatakan berbagai fakta tentang peperangan, yang nampak mengerikan dan penuh kenyataan daripada sebuah bualan belaka.

Pemimpin desa setuju dan begitu pula degan para kepala keluarga yang ikut mendengarkan. Tapi pergi kemana? Jika perang memang telah meluas hingga ke sebuah desa kecil seperti ini tidak terlepas dari sasarannya maka tidak ada tempat aman dimanapun di tanah ini, bukan? Sang militer mengiyakan, tetapi baginya pergi dari sini dan masih bertahan hidup sehari lagi jauh lebih baik daripada melihat kengerian apa yang akan terjadi terhadap istri dan anak-anaknya.

Semua orang murung mendengarnya meskipun di dalam hati mereka memiliki pemikiran yang sama. Maka salah satu dari mereka memberikan sebuah usulan. Seorang pria muda, si pengembala ternak. Dia menyarankan agar pergi ke puncak gunung. Semua orang terbelalak. Mereka tahu seberapa angker gunung tersebut dan mereka tidak setuju. Sang militer yang penasaran bertanya kenapa pemuda tersebut menyarankan agar mereka pergi ke puncak gunung. Kata pemuda tersebut, saat dia tersesat mencari tanaman obat di gunung dia menemukan sebuah gua besar di puncak gunung dan sebuah jalan setapak yang masih bisa dilewati menuju sisi gunung yang lain.

Semua orang mengangguk. Dahulu kala nenek dan kakek mereka pernah bercerita tentang beberapa pedagang yang sering melewati gunung, mungkin itu jalan setapak yang mereka sering gunakan. Tetapi mereka tidak tahu keberadaan gua tersebut. Sang militer bertanya apakah sang pemuda masih mengingat jalannya dan pemuda itu mengangguk dengan cepat mengiyakan. Sang militer memberikan saran kepada semua orang, bagaimana jika mereka menuju gua besar tersebut dan bersembunyi sampai beberapa waktu dengan membawa perbekalan. Ketika para militer itu datang dan melihat desa telah kosong maka mereka akan mengira bahwa mungkin desa ini telah dijarah dan ditinggalkan sehingga peta desa ini akan dihapuskan. Ketika mereka telah pergi maka kita bisa kembali.

Kepala desa dan semua orang yang berada disana dengan antusias setuju dengan ide tersebut. Mereka memang takut dengan gunung tersebut tetapi gunung itu juga yang memberi mereka kehidupan. Mereka masih bisa berburu dan ada sumber mata air disana.