🌸FOUR🌸

271 33 6
                                    

Soobin berjalan kearah lapangan dengan headseat yang surat terpasang di telinganya, jika soobin boleh egois ia sangat malas melakukan pemilihan ini, tapi apa daya beras sudah menjadi nasi tak bisa kembali ahay so bijak.

Berbanding terbalik dengan Lia yang berjalan dengan semangat, dengan kedua sahabatnya tersebut Yuna yang sudah sampai mengangkat tangannya agar ketiga sahabatnya itu mendatangi dia

"Liaaaa kok lama sii?" Tanya Yuna heran

"Ah gapapa Yaudah gue kesana dulu ya" jawab Lia lalu menghampiri bu sohyun selaku pembina osis

•••

Pemilihan baru saja dimulai para siswa/i berbondong2 berjajar menunggu giliran masing2 utk memilih pilihan mereka, sedangkan para 6 kandidat osis yang sedang berbincang bincang

"Kira - kira siapa nii?" Tanya jeno membuka membicaraan

"Ya gatau juga Emg gue siapa bisa menebak masa depan" cerocos seoyeon sambil mencoret coret buku harian miliknya

"Lu gampar apa si yeon" tanya Lia yang sedari tadi memperhatikan soyeon

"Taman kanak kanak" ucapnya spontan, rasanya Lia ingin memusnahkan temannya ini

"Ga logis yang lu tanya li" cicit Kim

"Yaoloh kok malah bahas gambaran si seoyeon si? Udah tau dia ga jago gambar" timpal renjun

"Ih gue coret2 ntar muka lu ya jun" ancam seoyeon sambil menatap renjun tajam

"Ih yeon jangan galak2 mas gebetan lagi liatin lohh" ucap Lia lalu memberikan smirk andalannya

"Siapa? Haechan? Gila lu" balas seoyeon lalu memutar bola matanya malas

"Tipe seoyeon kan yang kalem2 dingin gitu loh lii, masa mau dia sama coba bobrok kek haechan haha" celetuk Kim dengan gelak tawa

"Lah iyaya siapa juga yang mau sama haechan" Lia pun mulai tersadar akan apa yang ia bicarakan

"Hadeh malah gosip ya tante - tante" kata soobin sambil memainkan pulpen yang ada di jarinya tersebut

"Diem lu tiang listrik, besok menjabat jadi tiang aja dah lu bin daripada jadi ketos" cerocos lia tiba2

"Nah gue setuju tos dulu li" ucap seoyeon

"Cass"

"Buahahaha"

"Eh gila ini selesainya besok pagi kali ya itu murid bejibun masi berjejeran kek mau antri sembako" kata renjun memperhatikan deretan murid2 yang masih sangat banyak itu

"Gue yakin si ntar Gowon ngitungnya sesak napas" lanjutnya menggelengkan kepala

"Hooh bener tuh liat noh masi bejibun bgt" timbal Lia

"Bugh"

"Ap- SOOBIN LU NGAPAIN BOBO DILANTAI NJIR" jerit lagi yang cukup keras melihat soobin yang sedang menidurkan badannya di lantai

"Lia gausah teriak2 napa kek mau diperkaos aja" celetuk jeno lalu Lia melotot kearahnya

"Mulut lu njing, iya lu napa tu kek orang susah ngebo di lantai" tanyanya malas

"Capek gue duduk ntar tulang belakang gue ga sehat lagi" balasnya tak memperdulikan apapun lagi

"Dasar" gumam Lia

"Apa? Lu blng apa li?" Tanya soobin yang tadi samar - samar mendengar gumaman Lia

"Gausah kepo" ucap Lia dengan nada yang di cuek cuek kan

🌻 Ketos kesayangan || SooliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang