Insiden

6.6K 696 271
                                    

Feedback kalian menjadi patokan untuk aku, kalau rame, aku bakal rajin up. Kalo enggak....ya.....

Chapt ini kebanyakan JohnTen guys. Jaeyong chapter depan ya.

----


"Pegang yang bener dong!"

Jisung menghela nafas nya, mencoba sebisa mungkin menahan amarah nya. Dia sudah cukup berang dari tadi disuruh-suruh oleh tuan muda Chenle yang serampangan itu. Ini sudah pukul tiga pagi dan Chenle masih sibuk dengan konten tiktok nya.

"Jangan gitu, Jisung!!! Aku jadi keliatan gendut. Kamu atur angle kamera nya yang bener dong! Arahin ke bunga disebelah aku ini!" Bentak Chenle.

Jisung mencengkram ponsel ditangan nya dengan erat. Dia sudah lelah dijadikan babu oleh pria kota ini.

"Tekan tombol record nya!" Perintah Chenle.

Jisung menangguk. Langsung ia fokus merekam Chenle di depan sana. "Tiga, dua, satu!"

"Bunga nya udah jadi!! Yang ini lima jeti, yang ini lima jeti, jadi total nya sepuluh jeti! Yeayy!---Jisung! Yang bener do--"

"Jeti nih Jeti, muke lu kek peniti!! Gua cekek banting bener bener lu!" Kata Jisung sambil melempar ponsel milik Chenle kepada pemiliknya.

Habis sudah stok kesabaran nya. Padahal sedari tadi dia sudah berusaha merekam pria lumba lumba itu sebaik mungkin tapi dia selalu saja dimarahi.

Sementara Chenle terperanga. Jisung adalah orang pertama yang berani  membentak Chenle sepanjang hidup nya.

-

Johnny yang baru selesai mandi langsung melilit pinggangnya dengan handuk dan berjalan keluar dari kamar mandi.

Ia mendapati kekasihnya, Ten, sedang duduk, menatap ke arah nya dengan tajam. Ia bingung. Ada apa dengan kekasih nya? Mereka baru saja selesai melakukan seks hingga pukul tiga subuh dan baru saja membersihkan diri masing masing.

"Ten? Kamu belum tidur?" Tanya Johnny.

Ten mendongak, menatap Johnny yang berdiri di depan nya dengan melotot. "Kamu lihat sendiri mata ku yang lebih besar dari buah peler mu masih melotot lebar kan?!" Ketus Ten.

Johnny menengguk ludah nya dengan kasar, ia tertegun takut melihat kedua bola mata Ten yang seakan mau keluar. "Kenapa dengan mu sayang? Ada masalah? Lubang spicy mu sakit? Apa aku menggenjot nya kelewat kuat? Maafin aku sayang." Kata Johnny. Ia langsung duduk di atas kasur bersebelahan dengan Ten.

"Tch.." Ten mendecih remeh. Ia menatap Johnny dengan wajah yang menahan tawa. "Kamu bener bener berfikir kalo penis mu itu bisa bikin pantat ku sakit huh? Penis itu? Penis seukuran pipet Chattime itu? Sakit enggak, geli iya! Pantat ku serasa digelitikin bulu ayam tau gak. Saking  kecil dan letoy nya penis kamu itu! Cepat pake bajumu, aku tunggu di ruang tamu!" Bentak Ten.

Johnny masih berdiri membatu. Apa? Penis nya di ibaratkan dengan pipet Chattime? Apa Ten marah karena dia tidak puas?

Tak mau masalah berlarut larut, ia pun memakai baju nya dan menyusul Ten ke ruang tamu.

-

"Kalian kok belum tidur?" Tanya Ten saat mendapati Jisung dan Chenle di ruang tamu

Chenle berdecak kesal. Sejak Jisung membentaknya tadi, ia mengejar Jisung yang ternyata sedang duduk sambil minum jus kaos kaki yang diambil nya dari kulkas. Niat nya sih pengen minta maaf, tapi gengsi.

"Gimana mau tidur kalau Hyung sama pacar hyung dari tadi berisik bukan main. Ngapain sih emang tadi?" Tanya Chenle.

"Halah bocil mau tau aja." Jawab Ten.

Taeyongie • jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang