Curious

418 67 7
                                    

Donghyuck membolak-balikkan tubuhnya dengan tidak tenang,sulit memejamkan mata ia kembali membuka galeri berisi foto Renjun yang didapatkannya kemarin.Wajah kosong namun dipenuhi genangan air mata.....Entah mengapa mendapatkan reaksi Renjun yang berbeda membuatnya bergumam sendiri.

"Apakah aku menakutinya?apa aku telah melewati batas,akhh.....berfikirlah Donghyuck"teriaknya frustasi kebingungan.

*******

"Renjun....Renjuna....."panggil seseorang dengan lambaian tangan di depan wajahnya sedikit menyadarkan lamunan Renjun.Senyum cerah Renjun Yeri sesama pekerja paruh waktu di minimarket tempat Renjun bekerja saat ini hanya dibalas senyuman ringan tanpa komentar.

Renjun memang pendiam,tapi kali ini entah mengapa ia lebih pendiam dari biasanya.Yeri biasanya lebih menyukai sifat Renjun yang sarkastik membalas omongan orang-orang dengan kalimat pedasnya,bagaimana tidak sejak tadi Renjun hanya memandang mesin kasir seolah tidak memiliki semangat sama sekali.

"Kau sakit? apa perlu aku menghubungi Pak Seo agar aku menggantikan tugasmu kali ini? tawar Yeri dengan nada khawatir.

"Tidak perlu,ini hanya sementara"balas Renjun sambil menunjuk perutnya.Melihat itu Yeri hanya menganggukan kepalanya mengerti,ia paham jika asam lambung sahabatnya ini sedang kambuh.

"Yak!!!Renjun kapan kau mau mendengarkanku,sudah aku katakan jangan makan terburu-buru dan berhentilah memakan semua makanan pedas itu!"seruan Yeri hanya dibalas Renjun dengan senyuman kecil.Sebenarnya Yeri kembali ingin memarahi seseorang yang dikenalinya sebagai orang yang paling keras kepala di dunia ini jika saja tidak ada pelanggan yang mendekat kearah mereka.Yeri terpaksa memelankan suaranya dan menyentuh pelan bahu Renjun yang ada disampingnya.

"Ada pelanggan cepat layani" bisiknya sambil meninggalkan Renjun.

Tanpa melihat kearah pelanggan yang dimaksud Renjun mulai men scan setiap barang belanjaan yang ada di depannya.Dua bungkus yogurt dengan berbagai rasa,sebotol air putih dan sebungkus vitamin C sepertinya pelanggan tersebut juga memiliki riwayat asam lambung tapi suara dari si pemilik yang ternyata Donghyuck tiba-tiba membuat Renjun merasakan nyeri di ulu hatinya semakin hebat,sensasi panas atau perih di dada hingga kerongkongan termasuk rasa pahit dan asam muncul di pangkal tenggorokannya.Entah apakah ini efek dari asam lambung atau rasa trauma yang kembali secara tiba-tiba Renjun tidak yakin.Yeri yang melihat gelagat aneh sahabatnya dari kejauhan mulai mendekati Renjun.

"Tidak apa-apa,biar kali ini aku membantumu"Yeri memasukkan barang belanjaan Donghyuck ke dalam satu kantongan.

"Lima ribu won"ucap Renjun berusaha santai tanpa memandang wajah Donghyuck.

Donghyuck sadar akan perubahan ekspresi Renjun yang terus menunduk dan dengan tangan yang terlihat gemetar.Apakah Renjun masih membencinya setelah kejadian beberapa hari yang lalu?Donghyuck tidak tahu yang pasti sudah dua hari ini ia terus saja mengamati aktivitas Renjun termasuk pekerjaan apa saja yang dijalaninya setiap hari.Apakah ia seorang stalker ia juga mulai merasa aneh dengan tindakan sendiri.

"Untukmu"ucap Donghyuck pelan setelah membayar segala keperluannya dan meninggalkan Renjun yang masih terdiam.Renjun memandang bungkusan plastik yang diterimanya,ia tidak yakin apakah sudah lama Donghyuck mendengarkan obrolan mereka,sementara Yeri tampak menatapnya dengan curiga.

"Whoaa.....daebak apa kau mengenalnya?"

"Tidak"

"Jangan membodohiku,jelas-jelas ia perhatian padamu"

"Jangan memulainya Yeri....aku tahu kau pengarang yang buruk,berhenti bertingkah seolah kau tahu segalanya,dan jika pemuda tadi datang kembali tolong kembalikan pemberiannya ini"balas Renjun menyibukkan diri dengan kembali menata barang dari tumpukan rak di samping tempat duduknya.

*******

"Jangan terlalu banyak berfikir,dan ambil ini dari tadi kau belum mengisi perutmu kan?" ujar Yeri sambil menyodorkan satu cup ramyon yang telah diseduh.

"Terima kasih"balas Renjun singkat.

"Oh iya itu tadi ada pesan dari seseorang,katanya ia sedang menunggumu di luar"ucap Yeri sambil memberikan sebuah catatan kecil ke tangan Renjun.

"Sebaiknya kau bergegas,di luar sangat dingin aku takut ia akan mati kedinginan"ucap Yeri dengan nada bercanda seolah menggoda Renjun.Tidak ada jawaban hanya ekspresi datar yang ditujukan kepadanya membuatnya sadar bahwa Renjun memang orang yang tidak bisa diajak bercanda.

*******

Renjun telah selesai membereskan seluruh pekerjaannya, membereskan sampah terakhir dan mematikan seluruh lampu ruangan.Yeri sendiri telah pamit pulang kerumahnya beberapa jam yang lalu hingga menyisakan Renjun sendiri.Meski khawatir tapi Renjun telah meyakinkannya bahwa ia baik-baik saja.Di depannya terlihat satu kendaraan mewah terparkir dengan sesosok pemuda yang sepertinya terlihat lelah mungkin karena menunggunya.

"Apa aku harus mengambil kesempatan ini untuk mendekatinya"fikir Renjun ragu,bukankah ini kesempatan yang baik untuk memulai perjanjian rahasianya dengan Tuan Lee, tapi hanya sesaat karena yang terjadi ia justru hanya melangkah pergi mengabaikan keberadaan Donghyuck.

"Renjun.....kita harus bicara"suara yang terdengar lirih karena si pemilik suara tampak terengah-engah karena habis berlari mengejarnya.

PLEDGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang