Putri yang Terkena Sihir Hitam

19 3 4
                                    

     Suatu hari, Kerajaan Biru yang di pimpin oleh Raja Angga. Kerajaan tersebut sedang mengadakan pertunangan untuk putri pertama mereka dengan Pangeran Ishan. Raja Angga memililiki dua putri. ‘’ Hey!! Jangan lari, kembalikan gelangku !” ucap perempuan berambut ikal, “ Tangkap aku dulu, hahaha.” ucap perempuan berambut pendek. Tiba tiba perempuan berambut pendek itu menabrak seseorang yang sedang membawa bunga. Bunga itupun jatuh, dan menimpa perempuan berambut pendek itu. “ Ananya! “ Teriak seseorang yang membawa bunga tersebut, “ Ibu, maafkan aku bu, aku tidak melihatmu tadi,” ucap Ananya. “ Ketangkap kau, hahaha,” ucap perempuan berambut ikal, “ Janvi, kenapa kau belum bersiap siap ? ini adalah hari pertunanganmu kan ?” ucap seseorang yang membawa bunga, yang ternyata adalah Ratu Sneha. “ Maaf bu, Ananya terus saja menggangguku.” Ucap Janvi sambil melotot ke arah Ananya. “ Ada apa ini, kenapa kalian berkumpul di sini ? “ ucap Ratu Katrina. “ Anak anak ini membuat ku pusing saja, aduh....” ucap Ratu Sneha. “ hemm... sudah lah kak, biarkan mereka bersenag senang. “ ucap Ratu Katrina sambil tersenyum. “ Ya sudah lah. Ayo kalian berdua bersiaplah, upacara pertunangan akan segera di mulai.” ucap Ratu Sneha. Putri Ananya adalah anak dari Ratu Sneha dan Raja Angga, sedangkan Putri Janvi adalah Putri dari Ratu Katrina dan Raja Angga.
     Perayaanya sangat meriah sekali, para raja, pangeran, dan ratu dari kerajaan lain hadir untuk menyaksikan pertunangan ini. Kecuali Ratu Tara dari kerajaan Hitam yang tidak hadir dalam perayaan tersebut. Karena kerajaan Hitam mempunyai dendam dengan kerajaan Biru. Terompet di tiup, “ tetetet, teret tetet” bunyi terompet itu, yang menandakan bahwa pertunagan segera di mulai. Pangeran Ishan datang ke area pertunangan tersebut dan duduk di samping Putri Janvi. Mereka saling menatap dan menukar cincin masing masing. Ratu Tara yang mendengar kabar ini, sangat kesal dan murka. Ratu Sara pun berpikir agar dapat membalaskan dendamnya.
     Ratu Tara menyamar menjadi Putri  Zara, dan datang ke kerajaan Biru untuk membalaskan dendamnya. “ Salam ! Siapa kau ? “ panggil Putri Ananya. Putri Zara pun terkejut, “ ha ah.... salam, aku adalah Putri Zara, aku tersesat di hutan dekat dekat sini. “  ucap Putri Zara dengan lugu. “ Kasihan sekali, ayo masuk. Ngomong ngomong kau dari kerajaan mana ?” tanya Putri Ananya. “ Oh.. aku berasal dari Kerajaan Pink.” ucap Putri Zara. “ Ha ? Kerajaan Pink, dimana itu ?” jawab Putri Ananya. “ Ah... itu... di... dekat sungai Utara.”, “ Oh.... baiklah “ jawab Putri Ananya sambil mengangguk. “ Kakak.... kakak.... kakak “ teriak Ananya, “ Kenapa kau berteriak Ananya ? dan siapa dia ? “  tanya Janvi. “ Salam, aku adalah Putri Zara dari kerajaan Pink, aku tersesat di hutan dekat sini. “ jawab Putri Zara. “ Kerajaan pink, setauku mereka tidak memiliki anak perempuan.” Ucap Janvi dalam hati. “ Janvi... Jan.. “ panggil Ratu Katrina, “ Eh, siapa dia ? “ tanya Ratu Katrina, “ Dia adalah Putri Zara, dia tamu kita bu.” jawab Ananya. “ Salam “ ucap Putri Zara, “ Salam “ ucap Ratu Katrina sambil tersenyum. “ Pelayan, antarkan Putri Zara ke kamarnya. Putri Zara, silahkan istirahatlah terlebih dahulu.” ucap Ananya, “ Terima kasih, Salam.” ucap Putri Zara.
     Malam pun tiba, Putri Zara diam diam datang ke kamar Putri Ananya. Putri Ananya yang sedang tertidur pulas pun, tidak menyadari akan hal itu. Putri Zara membacakan mantra, yang berbunyi “ Ilmu hitam.... masuklah kedalam tubuh manusia ini, buatlah dia menjadi jahat setiap malam.” ucap Putri Zara. Tiba tiba, semua lilin yang berada di ruangan itu padam, kekuatan hitam pun masuk ke dalam tubuh Putri Ananya. Putri Ananya pun berteriak kesakitan “ Aduh.... ah.... kenapa badanku tiba tiba sakit sekali !!” teriak Putri Ananya, semua orang pun terbangun, dan langsung berlari menuju kamar Putri Ananya. Saat membalikan badan Putri Zara terkejut, karena di belakangnya sudah ada banyak orang. “ Apa yang kau lakukan di sini ? “ tanya Putri Janvi. “ Aku mendengar Putri Ananya menjerit, jadi aku langsung berlari kesini.” jawabnya panik. “ Putriku, kenapa dia sampai berteriak seperti itu ? “ tanya Raja Angga. “ Cepat panggilkan tabib!” perintah Ratu Sneha. Tabib pun datang dan segera memeriksa Putri Ananya, tabib memberitahukan bahwa Putri Ananya telah terkena ilmu hitam. Semua orang pun terkejut, dan khawatir dengan kondisinya.
     Pagi pun tiba, Pangeran Kartik yang mengetahui berita ini pun langsung segera menuju ke Kerajaan Biru. Pageran Kartik adalah tunangan dari Putri Ananya. “ Dimana Putri Ananya ?” ucap Pangera Kartik kepada seorang pelayan. “ Putri Ananya sedang berada di kamarnya tuan.” ucap seorang pelayan, sambil menunjukkan kamar Putri Ananya. Di kamar Putri Ananya, ada Putri Zara yang ingin memasukkan ramuan ke dalam mnuma Putri Ananya agar ilmu hitamnya lebih bekerja. Tiba tiba Pangeran Kartik masuk ke dalam kamar Putri Ananya, dan mempergoki Putri Zara. “ sedang apa kau ?” ucap Pangeran Kartik, “ Aa...aku... hanya.” ucap Putri Zara, “ Sudah kau pergi saja!” perintah Pangeran Kartik. Setelah menemui Putri Ananya, Pangeran Kartik pun langsung menuju ke kamar Putri Janvi. “Salam kak” ucap Pangeran Kartik, “Pangeran Kartik! Salam” jawab Putri Janvi. “ Apa yang membawam kemari ?” tanya Janvi. “ Siapa Putri itu kak, yang selalu berada di dekat Ananya?” tanya Kartik, “ Entahlah, dia sangat mencurigakan sekali. Katanya dia berasal dari Kerajaan Pink, sedangkan kita tau kalau kerajaan Pink tidak memiliki putri. Dan kemarin malam pun saat Ananya berteriak kesakitan, dia sudah lebih awal berada di kamar Ananya. Kita tahu kalau kamar tamu itu sangat jauh dari kamar Ananya.” ucap Janvi panjang lebar. “ Iya kak, tadi juga aku mempergokinya sedang menaruh sesuatu kedalam minuman Ananya.”  ucap Pangeran Kartik. “ Kita harus menemui Ananya sekarang!” ucap Janvi, “ Baiklah kak” ucap Kartik. Setelah sampai di kamar Ananya, Janvi dan Kartik menjelaskan panjang lebar kepada Ananya bahwa Putri Zara tidak lain adalah Ratu Tara dari Kerajaan Hitam, tetap Ananya tidak percaya.
     Malam pun tiba, sihir hitam itu telah bekerja pada Ananya. Ananya berubah menjadi jahat, semua orang di lukainya kecuali Putri Zara. Semau orang tambah curiga kepada Putri Zara karena dia tidak terluka sedikitpun. Hari hari berlalu, kejadian serupa terus terjadi setiap malam. Akhirnya Putri Janvi menemui seorang guru yang tahu tentang masalah ini. Guru itu berbicara bahwa Putri Zara hanya bisa di bunuh oleh senjata dari 4 sungai, dan kabarnya ia tergila gila oleh Pangeran Kartik. Setelah mengetahui hal itu, Putri Janvi pun berinisiatif untuk mengalihkan perhatian Putri Zara. “ Pngeran Kartik, pergilah temui Putri Zara, dan bilanglah kalau kamu mau memberikan sesuatu, sedangkan aku akan menyuruh Ananya untuk menggambil senjata itu.” ucap Janvi, “ Baiklah kak” ucap Kartik setuju.  Putri Janvi pun meminta Ananya agar dia mengambil senjata itu untuknya. Putri Ananya setuju dengan keputusan Janvi. Hari hari berlalu, rintangan rintangan berhasil di lalui Ananya untuk mengambil senjata itu. Putri Zara pun senang karena dia dapat banyak mengabisan waktu dengan Pangeran Kartik, sehingga ia tidak sadar kalau dia akan segera kembali ke wujud awalnya sebagai Ratu Tara. Keesokan harinya, Putri Ananya sudah kembail dan sudah mendapatkan senjatanya. Di hari itu juga Putri Zara berubah wujud menjadi Ratu Tara. Semua orang terkejut, Ananya tidak percaya bahwa dia telah dikhianati.
      Putri Janvi pun mengumumkan perang terhadap Kerajaan Hitam, Ratu tara pun menerima perang tersebut. Perang pun di mulai, suasananya sangat meneganggkan, karena pasukan Kerajaan Hitam lebih banyak dari pada Kerajaan Biru. Pertumpahan darah di mana mana, burung elang terbang di sekitar area peperangan. Di tengah tengah peperangan, ilmu hitam yang berada di tubuh Ananya mulai bekerja, ia membantai pasukannya sendiri, Ratu Tara hanya tertawa melihat ini. Seketika Ilmu hitam itupun tidak bekerja lagi, tiba tiba ilmu hitam itu bekerja lagi, terus menerus berulang seperti itu. Tiba tiba Ananya teringat akan kata kata Resi yang bertemu ia kemarin, Resi itu mengatakan  “ Ucap lah mantra ini { pergilah ilmu hitam pergilah ilmu hitam} saat matahari mulai terbenam.” Disisi lain Janvi dan Tara bertarung dengan sengit, mereka sama sama kuat, akhirnya Janvi pun mengeluarkan senjata dari 4 sungai tersebut, dan menusuk jantung Tara. Akhirnya Tara mati tepat saat matahari mulai terbenam. Kemudian Ananya pun mengucapkan mantra tersebut dan sihir hitam hilang darinya. Kerajaan Biru menang dan semua pun bahagia.

Tamat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putri yang Terkena Sihir Hitam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang