Rahmah sa'diyah

22 1 0
                                    

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang sangat lama, aku sampai di depan gerbang. Ku langkahkan kaki ini selangkah dari pandangan Abi tapi tak bisa berat rasanya.

Lembaran baru

Kubulatkan tekad ini untuk pergi berhijrah ketempat yang jauh nan asing
Kuluruskan niat dihati agar aku mampu!
Agar aku bisa! Bertahan didalam penjara suci

Tangisan perpisahan ini akan menjadi saksi bisu diakhirat kelak

Rasa jengkel dihati akan terbayarkan ketika aku
Menjadi pembela terdepan didalam pengadilan allah

Disinilah aku sekarang
Didalam penjara suci, berjuang sendiri
Untuk mentafakuri ayat-ayat Allah

Gemuruhnya keramaian seakan membuat hatiku teriris

Karena mengapa? Aku tak terbiasa
Hidup dalam keramaian, hidup yang serba larangan, serta hidup
Yang menjunjung tinggi artinya kedisiplinan

Hari ini aku berjanji pada diriku sendiri
Kelak akan ku pakaikan sebuah permata yang berharga
Kepada sosok yang selalu kurindu-rindukan

Dan tak bisa ku pungkiri
Aku bangga dengan diriku sendiri
Aku bangga menjadi santri!

Karya: Fitria Damayanti


Bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, semoga aku bisa ya Robb demimu. (Ucapnya dalam hati)

Lalu aku pun dikejutkan oleh suara seseorang yang memanggil nama Abi.

"_": Fattah...?! (Sambil melambaikan tangan)

Abi: masyaallah apa kabar..? Eh iya ku perkenalkan anak gadisku namanya Adiba Khanza bil Gina. Panggilah apa saja sesuka kau, nah Adiba ini adalah kyai Mansyur dia adalah pemilik pondok pesantren AR-RAHMAN

Adiba: Assalamualaikum Abah:') (Sambil menyalami punggung tangan itu)

Kyai Mansyur: wa'alaikumussalam, semoga, Allah selalu memberkahi di setiap langkahmu nak. (Mengusap ubun-ubun)

Adiba: terimakasih Abah

Kyai Mansyur: masyaallah Sampai lupa, mari mampir dulu kerumah tidak enak berbincang dijalan, mari-mari silahkan.

Akhirnya setelah berbincang-bincang cukup lama, seorang anak perempuan menghampiriku dan menyalami tanganku.

Abah: Adiba ini adalah salah satu putri Abah namanya Rahmah sa'diyah insyaallah dia yang akan mengantarkanmu menuju rayon

Adiba: Syukron Abah.

____________Perjalanan__________
Setelah aku berbincang dengan Abi dan Abah lalu tak butuh waktu lama, Rahmah pun segera mengajakku untuk pergi ke rayon.

Rahmah: mari ka, Rahmah antarkan ke rayon agar Kaka bisa beristirahat.

Adiba: baiklah neng

Rahmah: Alhamdulillah akhirnya Rahmah bisa bertemu dengan Kaka, ternyata benar Kaka cantik sekali

Adiba: memangnya siapa yang selalu menceritakan tentang Kaka? Sehingga Rahmah ingin sekali bertemu dengan Kaka

Rahmah: ummi.. hehehe iya ummi selalu bercerita tentang Kaka, kata ummi Kaka cerdas, baik, sopan. Pokoknya aku suka banget sama Kaka, ya bisa dibilang Rahmah ngefans.

Adiba: Rahmah..Rahmah kamu ini ada-ada saja, Kaka tidak seperti apa yang ummi ceritakan, Kaka adalah hamba yang berdosa, yang tak punya apa-apa.

Rahmah: tuh kan benar, Kaka rendah hati sekali, padahal Kaka punya segalanya. Aku seneng banget kalo seandainya Kaka mau jadi bagian dari keluarga kami. (Sambil tertawa)

Adiba: Astaghfirullah kamu ini, sudahlah. Ayok antarkan kk ke rayon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA DIDALAM KEPINGAN DZIKIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang