Prolog

2 0 0
                                    

Hari ini,Aku mengantarkan Nenek kerumah sakit bersama keluargaku,Mereka terlihat sangat cemas begitu juga dengan diriku .

“Abila ,Kamu apakan Nenek  ?” tanya Papah sambil menyetir mobil dengan kecepatan tinggi .

“Abil, ga melakukan Sesuatu pah , Percaya sama Abila ” .

“Bohong , Chelsea sendiri yang liat Abila dorong Nenek ke kolam ”

“Ga Pah , Abila bisa jelasin ”.

“Diem kamu Billa , Semua gara gara kamu , kalo Sampek ibu saya kenapa kenapa , Saya tidak akan memaafkan dirimu Billa ”  Ucap Papah tajam kepada ku .

“Mah , Billa_____ ”

“Kamu diem Bill, Kamu selalu bikin ulah. Contoh adek mu chelsea ini , dia selalu nurut sama Mamah papah ” .

Abilla menangis , kenapa keluarganya tidak ada yang percaya kalau Neneknya terpeleset dan jatuh ke dalam kolam renang .

Chelsea mengaku bahwa dirinya adalah Saksi mata jika Billa mendorong Nenek .

Tapi yang dia lihat hanya sebagian peristiwa .

Sesampai di rumah sakit Ratna di bawa ke ruang UGD . keadaannya sangat kritis , tangannya terasa sangat dingin dan tubuhnya terlihat sangat pucat.

“Dok bagaimana keadaan ibu saya ” Tanya papah saat pintu rumah sakit terbuka . 

“Maaf dengan berat hati. Saya mengatakan ibu bapak meninggal dunia , kami sudah melakukan bantuan semaksimal mungkin ”

Ucapan dokter membuat papah terjatuh dan menangis meraung-raung di susul oleh ibu dan Chelsea .

Aku hendak menyusul ke dalam pelukan keluarga hangatku , namun yangan papah menyuruh ku diam .

Sejak kejadian itu Aku kehilangan keluargaku .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senyuman Duka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang